Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Pada dasarnya juga, notasi adalah sistem penulisan lagu ataupun musik menggunakan gambar, angka, maupun simbol-simbol tertentu yang bisa menggambarkan urutan nada, tempo, dan birama. Notasi ini bisa juga didefinisikan sebagai simbol, lambang, atau tulisan musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not dan tulisan musik biasa disebut partitur. Partitur ini yang jadi panduan untuk penyanyi atau musisi supaya bisa menghasilkan nada yang tepat. Sehingga jadi lagu yang dinyanyikan atau dimainkan mereka dengan nada yang harmonis dan enak didengar kita sebagai pendengar.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horizontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan.
Terdapat pula bentuk notasi lain, misalnya notasi angka yang juga digunakan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Tiongkok.
Jenis-Jenis Notasi Musik
Bentuk atau jenis notasi musik mengalami banyak pengubahan dari waktu ke waktu. Namun, ada tiga jenis notasi musik yang masih berkembang hingga hari ini. Mari kita bahas satu per satu:
1. Notasi Angka
Notasi musik jenis ini bisa diartikan sebagai bahasa musik yang disimbolkan dengan angka. Simbol angka di sini bisa dibilang mudah dipahami sehingga notasi musik dengan simbol angka sering kali jadi langkah awal untuk seseorang saat mempelajari seni musik.
Simbol di dalam notasi angka digolongkan jadi dua; simbol angka dan solmisasi. Setiap simbol angka mewakili solmisasi seperti ini:
- 1 - Do
- 2 - Re
- 3 - Mi
- 4 - Fa
- 5 - Sol
- 6 - La
- 7 - Si (ti)
Untuk penulisan nada tinggi, biasanya akan diberikan titik di bagian atas angka. Sebaliknya untuk nada rendah, titik akan diletakkan di bagian bawah angkanya.
Jenis notasi musik ini bisa dibilang paling awam karena dianggap lebih mudah dibaca dibanding jenis notasi musik yang lain.
Notasi angka pertama kali ditemukan oleh Guido D'Arezzo (990-1050) seorang ahli teori musik dari Perancis yang lama menetap di Arrezo, Italia. Guido D'Arezzo adalah orang yang menciptakan suatu metode membaca notasi musik dengan menggunakan suara manusia.
Dalam perkembangannya, notasi angka kurang efektif karena tidak memiliki patokan tinggi nada yang tetap. Notasi angka lebih tepat digunakan dalam pembelajaran vokal (menyanyi).
2. Notasi Huruf
Notasi musik jenis notasi huruf ini didasarkan pada bunyi nadanya. Sehingga membaca notasi ini dengan sebutan do re mi fa sol la si. Tapi biasanya notasi musik dengan huruf disederhanakan sesuai keperluan sehingga not nya jadi d r m f s l t. Tanda panjang not biasanya disimbolkan dengan -(d-), kemudian tanda diam disimbolkan dengan o.
3. Notasi balok
Notasi musik jenis ini adalah sistem penulisan lagu yang dituangkan dalam bentuk gambar. Gambar atau simbol-simbol tertentu masing-masing melambangkan bunyi sesuai dengan tinggi rendah nada serta sifat bunyi yang dilambangkan.
Penulisan notasi balok dibuat pada tempat not yang berupa garis-garis yang disebut garis paranada. Garis paranada ini terdiri dari lima garis sejajar yang sama panjang. Artinya, semakin tinggi posisi not diletakkan, maka semakin tinggi pula nadanya. Sebaliknya pula, jika semakin rendah posisi not, artinya semakin rendah juga nadanya.
Image source: Shutterstock
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :