Musik tradisional adalah bagian yang tak bisa dilepaskan dari sebuah kebudayaan masyarakat di daerah tertentu. Tradisi masyarakat yang sudah mengakar kuat dan diwariskan secara turun temurun ke generasi berikutnya menjadi asal muasal berkembangnya musik tradisional. Musik tradisional sendiri terdiri atas dua kata, yakni ‘musik’ dan ‘tradisional’. Akar dari dua kata ini berasal dari bahasa Yunani dan bahasa Latin.
Dalam bahasa Yunani, musik berasal dari kata ‘mousike’ yang diambil dari nama dewa mitologi Yunani, yakni Mousa, sang pemimpin ilmu dan pengetahuan. Sedangkan tradisional dari bahasa Latin ‘traditio’, berarti kebiasaan masyarakat yang sifatnya turun temurun. Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dan berkembang dari kebudayaan suatu daerah, kemudian diwariskan secara turun temurun.
Musik tradisional juga bisa diartikan sebagai musik yang berasal dari suatu daerah yang mendapat pengaruh adat istiadat, kepercayaan, serta agama, sehingga mempunyai ciri khasnya sendiri. Musik daerah sering dimainkan dalam upacara adat atau hiburan rakyat.
Ciri-ciri Musik Tradisional
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa musik tradisional memang memiliki ciri khasnya tersendiri. Karena itulah, musik ini disusun berdasarkan gaya, tradisi, dan bahasa yang sesuai daerahnya, sehingga tidak sulit untuk dikenali karena sifat-sifat khasnya. Musik ini juga memiliki lima ciri-ciri tersendiri, di antaranya
Dipelajari secara lisan
Musik tradisional lebih sering dipelajari secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini terjadi karena jenis musik ini diwariskan secara turun temurun, dari generasi tua ke generasi muda, dan begitu seterusnya. Bahkan tanpa ada literatur ataupun catatan tertentu. Musik tradisional umumnya mengandung jejak budaya lokal, dan bahkan nama-nama komposer umumnya tidak diketahui.
Bersifat informal
Seni musik tradisional kebanyakan, yang ada hingga saat ini, tidak bersifat formal atau informal. Meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk kegiatan beribadat sebuah suku. Ini karena biasanya daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisiasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur masyarakatnya.
Alat musik daerah
Musik tradisional secara umum diperdengarkan dari masing-masing daerah dengan menggunakan alat musik daerahnya. Hal inilah yang membuat sebuah musik jenis ini memiliki keunggulan dan keunikannya sendiri-sendiri yang dipresentasikan secara berbeda-beda. Gamelan, sape, kecapi, angklung, karinding, rebab, hingga sasando adalah beberapa contoh alat musik tradisional yang masih eksis hingga kini.
Pemainnya tidak terspesialisasi
Secara umum, orang-orang yang memainkan musik tradisional biasanya adalah para pemain yang berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut. Meski tentu saja tidak menutup kemungkinan orang lain pun dapat memainkannya. Biasanya juga orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik.
Menggunakan bahasa daerah
Ciri khas lainnya dari musik tradisional adalah menggunakan bahasa daerah dengan alunan musik yang khas dan unik. Jenis musik ini umumnya jauh lebih dikenal oleh warga setempat karena sudah diperdengarkan sejak lama.
Bagian dari budaya masyarakat
Musik tradisional dan budaya dari sebuah masyarakat jelas tidak bisa dipisahkan. Tentunya karena musik tradisional menjadi bagian dan satu kesatuan yang utuh dengan budaya masyarakat daerah tertentu.
Jenis-jenis Musik Tradisional
Musik tradisional memiliki beragam jenis, tergantung pada daerah asalnya. Apalagi di Indonesia yang memiliki banyak suku dan adat istiadat yang berbeda-beda. Namun, secara garis besar, jenis musik ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, yaitu:
Perayaan ritual
Jenis musik tradisional umumnya digunakan dalam perayaan ritual dalam sebuah adat. Jenis musik ini sifatnya formal yang fungsinya hanya digunakan dalam upacara adat atau ritual tertentu.
Hiburan masyarakat
Musik adalah salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas kegiatan harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Biasanya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Misalnya musik gambang kromong dari Betawi, musik gong luang dari Bali, musik kombi dari Papua, musik huda dari Minangkabau, dan lain sebagainya.
Perayaan sosial atau lainnya
Jenis musik tradisional ini sering digunakan dalam perayaan sosial atau perayaan resmi di suatu daerah. Misalnya upacara penyambutan tamu atau lainnya.
Pengiring tarian
Di berbagai wilayah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik dibuat oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian khas daerah. Oleh karena itu, kebanyakan tarian khas daerah di Indonesia hanya dapat diiringi oleh musik daerahnya sendiri-sendiri.Selain musik daerah, musik pop dan dangdut juga digunakan untuk mengiringi berbagai tarian modern, seperti poco-poco, dansa dan lain sebagainya.
Sarana komunikasi
Di beberapa wilayah di Indonesia, beberapa bunyi-bunyian memiliki makna tertentu untuk anggota kelompok masyarakatnya. Biasanya pola ritme dari bunyi-bunyian itu menjadi tanda untuk anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan tertentu. Contohnya menggunakan bedug di masjid, membunyikan lonceng di gereja, membunyikan kentongan, dan lain-lain.
Mengekspresikan diri
Bagi para seniman (pencipta lagu ataupun pemain musik), musik merupakan media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik, mereka juga mengungkapkan perasaan ataupun emosi, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang dunia, diri, masyarakat, dan Tuhan.
Image source: Shutterstock
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :