Bingung cari inspirasi kostum untuk malam Halloween nanti? Coba cek maskot band Metal paling ikonik dibawah ini!
Snaggletooth (Motorhead)
Tahun 1977, kecewa dan kesal setelah dikeluarkan dari Hawkwind, Lemmy Killmister memutuskan untuk meneruskan karir musiknya dengan membentuk Bastard. Konsep band minimalis dengan kombinasi gempuran sound punk, rock n roll dan blues kasar paling memekakkan telinga. Ia lalu menghubungi desainer Joe Petagno untuk membuat logo band barunya. Pentagno, yang baru saja selesai membuat logo Icarus untuk Led Zeppelin lalu menemui Lemmy untuk brainstorming ide. Ia mendapat brief untuk membuat logo berdasarkan patch yang biasa dijahit dibelakang jaket denim/ kulit para biker.
Setelah melalui beberapa proses ilustrasi, Pentagno lalu mengadaptasi bentuk tulang hybrid antara kepala anjing, serigala, gorilla dengan taring beruang besar. Lemmy ternyata sangat puas dengan hasilnya lalu menambahkan aksesoris helm nazi, rantai dan paku spike seperti yang kita kenal sekarang dan dinamakan Snaggletooth. Secara simbolis, logo ini menangkap visualisasi karakter band baru Lemmy (akhirnya berganti nama Motorhead) dengan sempurna: liar, kencang, keras dan agresif. Membawa estetika Motorhead sebagai band yang memainkan musik untuk para pemberontak. Menghancurkan apapun yang ada didepan nya, sekaligus membuat tuli telinga yang mendengar!
Vic Rattlehead (Megadeth)
Salah satu figur maskot paling ikonik dalam sejarah Heavy Metal, Vic adalah buah karya Dave Mustaine yang ingin me-representasikan ideologi ‘See no evil, hear no evil, speak no evil’. Karena itu ia membuat ilustrasi kepala tengkorak dengan bagian mata tertutup kacamata visor, mulutnya terkait barisan baja metal dan telinga nya tertutup besi. Nama Vic diambil dari kata Victim (korban) dan istilah Rattlehead adalah makian dari ibu Mustaine sendiri yang selalu memarahi-nya kalau dia sedang headbang di kamar sambil mendengarkan musik Metal.
Logo hasil coretan Mustaine yang diilustrasi ulang oleh teman-nya Peyton Tuttle tadinya akan dipasang sebagai sampul album debut Killing Is My Business..and Business Is Good! Tapi label Combat Records kehilangan gambarnya dan harus mengganti dengan gambar tengkorak yang terpajang sampai sekarang, walaupun Mustaine dan basis Dave Ellefson tidak menyukai hasilnya. Vic akhirnya muncul di setiap album klasik Megadeth di dekade 80an sesuai dengan visi Mustaine dan menjadi salah satu ikon paling mudah dikenal dalam dunia Heavy Metal.
Eddie The Head (Iron Maiden)
Penggemar Rock mana yang ngga kenal sama Eddie (atau Eddie The Head)? Sosok mahluk mirip zombie menyeramkan yang selalu muncul di setiap album Iron Maiden. Diantara semua ikon, mungkin Eddie yang paling dikenal oleh semua fans Metal. Lahir dari kreasi David Beasley (teknisi tata lampu panggung Iron Maiden), pada inkarnasi pertamanya Eddie adalah properti backdrop panggung berupa topeng raksasa terbuat dari kertas. Topeng wajah Eddie ini bisa menyemburkan cairan darah, asap, api dan kilat di matanya.
Basis Steve Harris lalu menamakan karakter ini Eddie dan bersama Rod Smallwood, manajer Iron Maiden saat, memutuskan untuk membawa Eddie sebagai figure yang selalu muncul di setiap album sebagai identitas visual. Mereka berdua membawa ide ini ke Derek Riggs, seorang seniman grafis yang langsung mengeksekusi ilustrasi sosok Eddie dan muncul pertama kali di single Running Free tahun 1980. Sejak titik itu, Eddie telah melalui berbagai transformasi di setiap album Iron Maiden sesuai dengan konsep albumnya: menjadi Mummy di cover Powerslave, pasien penyakit jiwa di Piece of Mind, Cyborg di Somewhere in Time sampai Alien di album Final Frontier.
Tidak hanya di album, Eddie juga dibawa ke atas panggung menjelma menjadi monster setinggi hampir 10 m di setiap panggung tur. Selain itu juga terpajang di berbagai merchandise Iron Maiden (kaos, topi, poster, action figure, dll) hingga karakter di video game.

Murray (Dio)
Ronnie James Dio boleh saja disebut orang yang bertanggung jawab membentuk symbol jari metal ‘the devil horn’ (tanduk iblis). Tapi dalam urusan konsep kreatif, ternyata ia juga seorang profesional yang berdedikasi. Di album debut DIO, ia menciptakan maskot yang diberi nama Murray. Muncul pertama kali di cover debut album Holy Diver (1983) dan dilukis oleh seniman Randy Berett, Murray yang menyerupai sosok raksasa setan berbadan manusia dengan topeng demonik terlihat sedang memecut seorang pendeta. Lalu ia kembali muncul di album kedua The Last In Line berdiri di depan manusia yang terbangun dari kubur setelah hari kiamat.
Tapi informasi tentang Murray baru dijelaskan oleh Dio sendiri di buku program tur untuk mempromosikan album Dream Evil (1987). Di buku fiksional tadi, Dio menceritakan dengan detil awal sejarah eksistensi Murray, yang ternyata penduduk awal bumi berbentuk raksasa dari suku bernama Malacovians. Setelah tertidur lama, Murray (yang bernama asli Murralsee) terbangun di jaman modern yang telah berubah drastis. Walaupun hanya hadir di beberapa cover album dan merchandise Dio, Murray menjadi salah satu sosok icon yang tidak terlupakan oleh komunitas Metal dunia. Seperti hal-nya sosok almarhum Ronnie James Dio yang abadi dan selalu dikenang.
Crystar (Danzig/ Samhain)
Banyak yang menganggap debut album Danzig (1988) adalah album klasik. Mengandalkan single Mother, album ini jadi pembuka babak baru dalam karir Glenn Danzig setelah keluar dari Misfits dan membentuk Samhain. Buat kamu penggemar berat Danzig, pasti tidak aneh lagi dengan afiliasi vokalis ini dengan dunia horor. Berhasil membawa Misfits dengan image menyeramkan memakai make-up Crimson Ghost, Danzig masih meneruskan obsesi horor-nya ke proyek band berikut.
Ilustrasi tengkorak yang menghiasi debut cover album Danzig sebenarnya telah muncul di sampul awal album Samhain. Banyak penggemar yang menyangka kalo sosok mutasi tengkorak kerbau/ iblis ini adalah kreasi terbaru Danzig. Tapi ternyata ia menduplikasi tokoh iblis kartun dari sampul seri komik berjudul The Saga of Crystar: The Crystal Warrior yang diproduksi Marvel komik di tahun 1983. Bukan rahasia lagi kalo Danzig adalah kolektor komik, dan ia berhasil menggabungkan semua elemen favorit nya ke dalam estetika artistik proyek musik-nya.
Not Man (Anthrax)
Berbeda dengan maskot lain, Not Man tidak pernah resmi muncul di cover album Anthrax. Walaupun tidak se-ikonik maskot lain, Not Man cukup dikenal penggemar Metal karena hadir di banyak merchandise band asal New York ini. Mulai dari T-shirt, topi, poster, bendera, bahkan papan skateboard. Menurut vokalis Joey Belladona sendiri, inspirasi wajah Not Man (yang mirip seperti Mr. Potato Head) berasal dari sebuah toko mainan di Boston yang mereka datangi saat tur. Di toko tersebut ia melihat sosok boneka dengan wajah aneh dan mereka memutuskan untuk menggunakan-nya sebagai maskot
Penggemar Anthrax tidak akan melupakan sosok Not Man karena sosok-nya hadir di era masa keemasan mereka di dekade 80an, dimana kekuatan band ini sedang berada di puncak dengan merilis serentetan album klasik yang menempatkan mereka sebagai salah satu band Metal The Big Four bersama Megadeth, Metallica dan Slayer.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 29/10/2016
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :