Trio pencipta lagu dan produser lagu yang tergabung dalam grup musik Laleilmanino, Lale dan Ilman Maliq & D'Essentials serta Nino RAN, meluncurkan mini album terbaru mereka.
Diberi tajuk "Laleilmanino Version", mini album ini dilepas ke berbagai platform layanan streaming musik. Mini album ini berisikan lagu-lagu ciptaan mereka untuk musisi lain yang dibawakan dengan aransemen ala Laleilmanino.
Keempat lagu tersebut adalah “Rapsodi” (JKT48), “Gemintang Hatiku” (Lyodra & Tiara Andini), “C.H.R.I.S.Y.E.” (Diskoria & Eva Celia), dan “Serenata Jiwa Lara” (Diskoria & Dian Sastrowardoyo).
Menurut Laleilmanino, awalnya mereka tidak berencana untuk membuat EP ini. Karena pandemi yang melanda bikin mereka punya waktu luang lebih banyak, hingga akhirnya tercetus ide untuk mengcover lagu ciptaan mereka sendiri yang dibawakan oleh musisi lain.
"Semua berawal ketika pandemi dimulai dan kami sedang mencari kerjaan di tengah banyaknya lagu baru yang harus dibuat untuk teman-teman musisi," ujar Lale, Ilman, dan Nino dilansir Antara.
"Berhubung selain menjadi pencipta lagu, kami bertiga ini juga penampil di band masing-masing. Lalu muncul sebuah ide "kita cover lagu kita sendiri yuk"," jelas mereka.
Dengan nir ekspektasi, Laleilmanino kemudian mengunggah video-video cover lagu yang merek ciptakan untuk sejumlah musisi di Indonesia ke YouTube. Diawali dengan lagu "Rapsodi" yang mereka ciptakan untuk JKT48.
Tidak disangka animo yang mereka dapatkan cukup besar dari para pecinta musik Tanah Air, lalu mereka melanjutkan dengan mengunggah video cover lagu "Gemintang Hatiku" yang dipopulerkan oleh Lyodra dan Tiara Andini.
Video cover lagu ini berlanjut dengan lagu "Serenata Jiwa Lara" yang dibawakan oleh Diskoria & Dian Sastrowardoyo, lalu C.H.R.I.S.Y.E dari Diskoria dan Eva Celia.
Hingga hari ini, video cover “Rapsodi” mereka yang diunggah pada pertengahan Maret 2020 telah ditonton lebih 1.9 juta kali di YouTube. Sementara itu, tiga video lainnya telah sukses mengumpulkan lebih dari 1.8 juta view.
"Setelah dicoba, ternyata sambutan masyarakat dengan video cover lagu kami sangat baik. Bahkan, banyak di antara mereka meminta kami untuk membawanya ke platform yang lebih luas (streaming musik)," jelas Laleilmanino.
Proses pembuatan EP ini pun mengalir begitu saja, tanpa tuntutan apa-apa. Bahkan, pilihan lagunya pun bergantung pada mood mereka saat itu. Namun, hal terbaik dari EP ini bagi ketiganya adalah fakta bahwa lagu-lagu ini dikerjakan di tengah masa yang sangat sulit bagi banyak orang.
“Semoga EP ini bisa membuktikan bahwa masa sulit tak akan menghentikan langkah siapapun untuk berkarya dan memberikan yang terbaik," ungkap Laleilmanino.
Selain itu, mini album ini juga menampilkan sejumlah musisi-musisi seperti Jordy W di bagian terompet, Mas Dedi di bagian flute, dan sample suara Reza Chandika. Terkait langkah mereka selanjutnya, Laleilmanino berujar, “Tentunya banyak mimpi yang masih ingin Laleilmanino kejar. Daripada kami janjikan, lebih baik anda dengarkan saja nanti. Karena bagi kami laleilmanino, semua akan indah pada lagunya.”
Laleilmanino sendiri mereka adalah trio—bukan terbentuk sebagai sebuah band—melainkan sebuah tim produksi musik yang berjasa menjebolkan sederet lagu-lagu pop berkualitas untuk nama-nama besar dalam kancah permusikan Tanah Air.
Lepas dari proyek musiknya masing-masing, ketiganya rajin brainstroming dan turun langsung ke dalam dapur rekaman untuk merancang sejumlah trek pop idaman yang tentunya mampu dinikmati khalayak umum lintas kelompok.
Jejak rekam mereka jelas sudah matang. Mereka sudah sempat membuatkan lagu atau turun sebagai produser untuk musisi-musisi hebat macam Maudy Ayunda, Acha Septriasa, Armand Maulana, Vidi Aldiano, Hivi!, Rio Febrian, Maliq & D’Essentials, RAN, Marion Jola, Lalahuta, dan hingga masih banyak lagi jejak-jejak tangan dingin mereka.
Contoh lagu “Bukan Cintaku” milik Ahmad Abdul dan “Memilih Dia” karya BCL—kedua lagu tersebut merupakan produk yang masih hangat keluar dari dapur mereka. Sebelumnya? Sudah banyak sekali yang mendapati treatment mereka, dan berujung dengan hasil yang memuaskan!
Proyek mesin pencetak hits ini sejatinya sudah lama dicanangkan oleh ketiga musisi muda itu. Namun, barulah di tahun 2014 mereka menemukan kesempatan untuk merealisasikannya. Kala itu Lale, Ilman dan ketika dipertemukan di sebuah acara di Bali.
Terlihat karya-karya mereka yang tetap segar, lepas dari berapa banyak job yang mereka ambil. Musik pop—dengan konotasi negatif terkait “harus bisa disukai semua orang” dan “pasaran” itu sendiri, sesungguhnya memiliki kesulitannya sendiri. Namun, Laleilmanino membuktikan bahwa kerjasama, passion, dan kecintaan terhadap musik itu sendiri mampu menepis seluruhnya.
Image source: Instagram/Laleilmanino
ARTICLE TERKINI
1
5 Jenis Balap Motor Resmi di Indonesia, dari Road Race sampai Motocross!
2
MMA vs WWE: Ini Perbedaan Paling Jelas yang Harus Lo Tahu!
3
Motor 150cc Terbaik Buat Road Race Pemula: Siap Ngegas di Lintasan!
4
Tips Setup Suspensi Motor untuk Road Race: Maksimalkan Performa di Lintasan
5
Jalur Pendakian Bukit Lincing Arjuno via Lawang, Pemandangan Indah!
5 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Smard man
06/12/2024 at 11:00 AM
AyuRL Ningtyas
02/01/2025 at 05:13 AM
Siti
27/02/2025 at 14:01 PM
vika hermawan
10/04/2025 at 13:07 PM
RIYAN MUTAQIN
24/04/2025 at 12:53 PM