Kolaborasi terbaru antara Sandhy Sondoro dan Nemo menambah daftar panjang kolaborasi lintas generasi, untuk merilis sebuah karya dengan warna tersendiri. Kesempatan kolaborasi tak disia-siakan oleh Nemo dan Sandhy Sondoro. Mereka segera melepas lagu dengan judul yang unik: Tak Buat Peta. Single baru ini merupakan lagu yang diciptakan oleh Raja Aulia Ayatullah, alias Rajaronaldo.
Single Tak Buat Peta ini terinspirasi dari kisah cinta Dio Nemo, yang menceritakan tentang sebuah hubungan yang sudah berakhir dan mengibaratkan seperti “Pena sudah tak buat peta,” yang artinya sudah tidak ada lagi lanjutan kisah asmara yang bisa ditulis sehingga yang tersisa hanyalah sebuah kenangan yang indah.
Setiap hubungan sudah pasti mempunyai kenangan yang indah meskipun hubungan tersebut sudah tidak dapat berjalan sesuai harapan. Namun meskipun pada akhirnya sudah tidak ada komunikasi lagi, sebuah hubungan akan terus dikenang karena keduanya pernah menjadi satu hati.
Proses pembuatan lagu Tak Buat Peta ini dibantu oleh David Frederick Djalung pada piano, drum, serta string section, dan Glory Sariang pada bass. Sementara proses mixing dan mastering dipercayakan kepada Dimas Pradipta di Summit Studio. Video musik Tak Buat Peta sudah dirilis di kanal YouTube Nemo Official. Mereka menggandeng Passe Production untuk membuat video musik tersebut.
Simak dulu nih video musik Tak Buat Peta dari Nemo dan Sandhy Sondoro yang tayang sejak 20 Januari 2023 lalu.
Kolaborasi ini mungkin terjadi semenjak pertemuan Nemo—band asal Samarinda—dan Sandhy Sondoro berawal ketika Nemo mengikuti audisi. Pertemuan itu terjadi setelah ajang “Duet bersama superstar Sandhy Sondoro yang kemudian membawa Nemo terpilih menjadi band terbaik untuk berkolaborasi bersama Sandhy Sondoro.
Bahkan tak butuh waktu lama bagi Nemo untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk berkolaborasi menggarap single Tak Buat Peta.
"Mereka (Nemo) seumuran keponakan-keponakan gue, ya ini kan strategi bisnis musik, intinya setelah pandemi ini eranya untuk berkolaborasi. Dua setengah sampai dengan tiga tahun ini ada pandemi, ya siapa sih yang nggak depresi, harus ada sinergi, banyak input juga teman teman, belajar sesuatu yang baru dari generasi di bawah gue," jelas Sandhy Sondoro bersama Nemo.
"Gue lihat mereka udah keren banget, suara Dio soulful, Raja jago main gitarnya, gue sih yakin mereka bisa goyang satu stadion, gini ya potensi lagu lagunya layak jadi single, pokoknya mainstream lah. Jujur gue lebih suka lihat Iwan Fals atau Ed Sheeran main sendirian, cukup akustikan itu udah ngena dan nyaman aja di telinga," kata Sandhy menambahkan.
Di balik itu, siapa sih yang nggak kenal Sandhy Sondoro? Dia adalah musisi yang memulai karier musiknya di Jerman. Sandhy Sondoro terkenal menyanyikan lagu-lagu bergenre soul, blues, dan akustik. Dia banyak menerima penghargaan dari dalam maupun luar negeri karena lagunya yang luar biasa.
Sandhy Sondoro sempat memberanikan diri untuk ikut ajang kompetisi bernyanyi—semacam American Idol—di Jerman tahun 2007 silam. Ia pun harus puas menembus lima besar. Tetapi … namanya sudah telanjur populer kala itu. Ia juga semakin sering tampil di televisi dan mempromosikan single bikinannya sendiri, Down On The Streets. Setelah popularitasnya terus melejut, Sandhy pun memberanikan diri untuk merilis album perdana bertajuk Why Don’t We yang rilis 2008.
Nama Sandhy Sondoro pun sudah tak asing terdengar di dunia hiburan Eropa. Kisah kesuksesan Sandhy Sondoro akhirnya sampai juga ke telinga penikmat musik jazz dan soul di Indonesia. Dia kemudian melebarkan sayapnya untuk bernyanyi di Indonesia. Dia pun melepas dua lagu karyanya, End Of The Rainbow dan Malam Biru. Keduanya masuk dalam album kompilasi Jazz In The City with Sandhy Sondoro yang dirilis via Sony Music tahun 2009.
Sandhy lalu merilis album perdana di Indonesia pada 2010. Single Malam Biru menjadi hit andalan yang melambungkan namanya di industri musik tanah air. Ia pun merilis album Find The Way dengan single Tak Pernah Padam hingga membawa pulangg tiga piala di ajan AMI Awards 2011. Dan sampai sekarang, Sandhy Sondoro telah merilis delapan album penuh.
Sementara pertemuan dengan Nemo karena duo ini pernah ikut kompetisi duet bareng Sandhy dan mereka emang seneng banget, mereka mengakui ter-influence dari jenis musik dan suaranya.
"Awalnya sih ada perasaan diterima apa gak ya lagu gue? Ya udah dengerin aja dulu sama Bang Sandhy, seneng lah kita garap bareng, prosesnya 4-5 jam kita nonstop jadi lagunya" ujar Nemo yang terdiri dari gitaris Raja Ronaldo dan vokalis Fanidio Miraldi.
Nemo adala band yang cukup ngetop di Samarinda, Kalimantan Timur dan sangat sering tampil di Jakarta. Sementara rilisan Tak Buat Peta ini awalnya masih di radio-radio di Kalimantan saja, untuk promo lagu ke radio di Jakarta rencananya masuk pada Februari.
Image source: https://www.instagram.com/nemo_officially/
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :