Sebagai musisi, pembuatan sebuah lagu kerap kali dianggap sebagai sebuah respon yang tidak hanya mengutarakan cerita tentang isu atau kejadian yang sedang populer berkembang di lingkungan, namun juga sebagai sebuah cara penyampaian opini. Hal inilah yang coba dilakukan oleh Eternity, sebuah unit rock alternatif dari Malang.
Hadir sebagai pendatang baru di skena rock alternatif Malang, Eternity memperkenalkan single debut berjudul Never Give Up sebagai penanda kehadirannya di kancah musik Tanah Air. Single perdana dari Eternity yang telah rilis pada 26 Oktober lalu ini hadir dalam format audio yang sudah tersedia di berbagai platform musik digital dan video klip yang diunggah melalui kanal youtube resmi dari Eternity.
Berdasarkan informasi dari rilisan pers, Eternity mencoba untuk mewakilkan harapan dan doa melalui single Never Give Up. Single ini juga jadi sebagai sebuah pembuktian bahwa harapan, doa, serta keyakinan untuk pantang menyerah jadi motivasi besar dalam terciptanya karya debut milik Eternity tersebut di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu dan belum juga terlihat ujungnya hingga saat ini.
Eternity ingin mengajak para penikmat musik Indonesia untuk selalu ingat bahwa harapan pasti akan ada di tengah sukarnya kondisi yang sedang dialami. "Setiap orang sangat lelah. Beberapa telah menyerah, seakan tak ada harapan di tengah kekacauan hari ini," tutur Bimo, vokalis sekaligus frontman Eternity. "Lewat single ini, kami ingin menyuarakan bahwa harapan itu ‘kan selalu ada. Dan semesta pasti punya caranya sendiri untuk masing-masing kita.”
Dalam proses pengerjaan lagu hingga rekaman, Eternity membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk menyelesaikan single Never Give Up. Penggarapan materi-materi dengan tingkat kompleksitas yang cukup tinggi, mengharuskan seluruh kelima anggota Eternity untuk selalu bersama serta berkonsentrasi penuh. Hal tersebut diperlukan karena setiap input yang hadir dari tiap anggota memiliki peran penting dalam penggarapan karya-karyanya. “Ya, tiap orang punya input sendiri-sendiri yang menjadi kesatuan unit ini. Aan (drum) lebih ke arah produser dan juga bertugas memberi sentuhan EDM, Adhit mengatur equipment & sound, Sokran menulis lagu, dan Bimo mengeksekusi di departemen vokal,” tutur Latih, pemain bass sekaligus vocal director unit ini. “Sedangkan aransemen akhirnya digarap bersama-sama,” tambahnya.
Dalam pembuatan lagunya, tidak jarang juga terjadi perdebatan di dalam tubuh Eternity. Perdebatan tersebut lahir disebabkan latar belakang yang berbeda dari setiap anggota Eternity yang cukup memengaruhi proses kreatif dari pembuatan lagu Never Give Up. “Kadang terjadi pertengkaran sengit masalah aransemen. Si Aan maunya gini, aku maunya gitu, belum lagi yang lainnya.” pungkas Sokran yang berperan sebagai songwriter dan lead arranger untuk lagu ini. Sokran pun menambahkan, bahwa perdebatan tersebut menghadirkan dinamika yang menyenangkan dalam proses pembuatannya. “Tapi di situ serunya. Perdebatan dalam band ini adalah perdebatan yang produktif. Dan hal tersebut benar-benar memotivasi kami untuk terus berkarya,” tambah penulis lagu Never Give Up ini dengan penuh semangat.
Untuk pembuatan video klipnya, Eternity melakukan kolaborasi bersama Grace Siena Tselci yang juga melakukan debutnya sebagai seorang sutradara video klip tersebut. Grace mengakui bahwa pengalamannya sebagai director cukup terbilang penuh tantangan. Terbatasnya ketersediaan alat-alat serta waktu yang cukup singkat jadi faktor kendala utama dalam proses penggarapan video klip untuk single debut Eternity. “Debuting as a Director, fortunately, saya sangat terbantu dengan tim yang cukup mampu menerjemahkan apa yang tertuang dari isi pikiran saya. Terlebih, MV ini digarap dalam waktu sehari saja, tutur Grace. “Selain sutradara, saya juga berperan sebagai video editor. So hopefully, I can deliver what's in my head as a final executor and filter so the final product can be executed as in maximum capacity as possible.”
Grace juga mengakui bahwa harus kembali mengingat ilmu yang dirinya dapatkan pada masa kuliah dulu. “Saya juga harus mengingat kembali ilmu kuliah dulu. Ditambah waktu yang singkat (5 hari dari pra produksi hingga hari H produksi MV), komposisi musik Never Give Up yang kompleks, dan konsep yang diambil full di studio, tentu mengharuskan saya untuk banyak mengeksplor scene yang nggak gitu-gitu aja,” paparnya.
Seusai rilisnya karya perdana milik Eternity yang dapat dinikmati oleh khalayak ramai, mereka juga akan melanjutkan dengan merilis kumpulan single lainnya yang rencananya akan dirangkum ke dalam sebuah album penuh di tahun 2021.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 05/11/2020
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
GRACE JELIA PUTRI TADETE
15/06/2025 at 23:00 PM