Eksplorasi musik, mempertahankan identitas dan penggemar setia memang tidak bisa dilakukan oleh semua band, terutama mereka yang memainkan extreme metal. Eksplorasi tersebut mungkin saja dipersepsi sebagai langkah sell out, padahal tak jarang maksud musisi adalah untuk memperkaya musik dan membentuk identitas sendiri.
Fenomena ini menimpa salah satu jagoan progressive metal asal Prancis, Gojira. Usai penampilan mereka baru-baru ini, Joe Duplantier (gitar, vokal) ditegur oleh seorang penggemar yang menganggap bandnya kini melemahkan komposisinya.
“Saya bilang kepadanya, ‘Saya minta maaf kalau kamu dan teman-temanmu kehilangan musik kami dengan cara seperti itu, tapi kami hanya menjadi diri kami sendiri dan melakukan apa yang kami inginkan. Kebetulan cara itu menarik lebih banyak lagi orang, dan itu adalah hal baik… bagi kami,” ujar Duplantier dalam wawancaranya dengan Exclaim! baru-baru ini.
Duplantier menganggap Gojira awalnya ingin membuat musik yang berat dan kasar, tapi tidak secara brutal, sehingga kekuatan mereka lebih terasa. Menurutnya, Gojira terobsesi menciptakan sound yang memiliki kekuatan seperti sebuah badai atau terjangan ombak. Secara artistik, tujuan inilah yang ingin dicapai Gojira selama bertahun-tahun, tapi eksplorasi mereka berkata lain.
“Kami ingin menciptakan sound yang kuat dan bengis. Tapi, selama bertahun-tahun akhirnya kami berhasil mengelupas keinginan kami untuk mencontoh sound band-band lain. Akhirnya, sekarang, kami hanya ingin memainkan musik yang kami sukai,” tutur Duplantier.
Punggawa Silver Cord Studio (New York) ini juga mengatakan bahwa Gojira tak mempunyai aturan dalam bermain musik. Duplantier ingin Gojira sebisa mungkin ingin menjadi diri sendiri, dan tak dibatasi genre atau kancah. Menurutnya tujuan ini tidak bisa dicapai sepenuhnya dengan memainkan musik yang sama sejak mereka berumur 16 tahun, yaitu death metal.
Baca Juga : SINGLE COIL VS HUMBUCKER: Memilih Pickup Gitar yang Tepat
“Hubungan kami (dengan death metal) sama saja seperti sebuah pertemanan. Jika kamu punya teman saat anak-anak, dia sangatlah penting. Kamu akan terus mengingatnya, dan menyayanginya. Tapi, suatu saat keluargamu harus pindah ke tempat lain, dan kamu tak bisa bertemu dengannya lagi. Tentu dia masih jadi bagian dari kisah hidupmu, dan tanpa dia, kamu tidak akan jadi seperti sekarang. Kami masih mencintai death metal, musik itu bagian dari jati diri kami. Dulu death metal mengisi hidup kami dan kami sangat tertarik pada musik itu. Kemudian kami menemui banyak hal baru, musik kami pun berkembang bersama kami, dan hal ini lah yang membuat pekerjaan kami begitu indah. Menjadi musisi adalah sebuah petualangan,” jelas Duplantier mengakhiri.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 07/02/2017
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :