Sebagai penikmat musik cadas tentu kalian mengetahui bahwa Dave Mustaine sempat berada di tengah Metallica di awal kemunculan band legendaris tersebut. Dua tahun merupakan durasi kontribusi yang diberikan oleh Dave Mustaine untuk Metallica sebelum akhirnya membentuk Megadeth, yang juga jadi salah satu nama besar di kancah musik metal.
Hampir tiga dekade berselang, Dave Mustaine pun akhirnya mengumumkan bahwa dirinya ingin kembali membuat musik bersama salah satu anggota Metallica, James Hetfield. Keinginan tersebut baru diungkapkan oleh sang musisi pada akhir Desember lalu. Dave Mustaine menceritakan tentang harapannya itu pada kesempatan wawancara bersama Andrew Daly untuk Vinyl Writer Music.
Dalam wawancara tersebut Dave Mustaine menjelaskan bahwa apa yang membuatnya masih bermusik saat ini salah satunya datang dari sifat keras kepalanya. Alasan lainnya juga datang dari keinginannya untuk bisa berkolaborasi dengan James Hetfield. Pentolan Megadeth tersebut telah memendam harapannya untuk bisa kembali lagi menulis musik bersama James Hetfield.
Dave Mustaine cukup merasa percaya diri bahwa dirinya bisa merealisasikan keinginannya tersebut. Sang musisi pun yakin bahwa banyak penikmat musik cadas yang menginginkan kolaborasi tersebut lahir. Keinginan massa yang kuat jadi alasan Dave Mustaine percaya jika apa yang dirinya inginkan bisa terlaksana di masa depan.
Melalui wawancara ini, Dave Mustaine juga ingin agar pentolan Metalica tersebut mendengar dan membantu Dave untuk merealisasikannya. Sang pentolan pun merasa bahwa proyek kolaborasi ini akan membantu dirinya bisa lebih kreatif lagi untuk Megadeth. Sang musisi memahami bahwa saat ini industri musik cukup ramai dan berkembang pesat berkat adanya kolaborasi.
Membentuk Megadeth
Dave Mustaine merasa bahwa kisah dirinya dan Metallica di masa lalu sudah tidak lagi relevan. Sebagaimana yang kalian ketahui Superfriends, bahwa Dave Mustaine memang secara publik dikeluarkan dari Metallica sebelum band tersebut merekam album perdananya, Kill ‘Em All. Keputusan Metallica mengeluarkan Dave Mustaine dari band tersebut salah satunya berasal dari perbedaan pendapat antara Dave, James, dan juga Lars Ulrich.
Dave Mustaine membuat sakit hati yang dirasakannya setelah lepas dari Metallica sebagai semangat untuk membuat unit metal baru. Dirinya percaya bahwa unit metal di bawah komandonya akan jadi band yang lebih cadas dan gahar dibandingkan dengan Metallica. Megadeth ini merupakan evolusi dari Fallen Angels.
Band tersebut berperan jadi salah satu tempat Dave Mustaine untuk mencari anggota band yang tepat dengan dirinya. Setelah itu, Dave pun mengundang David Ellefson dan Greg Handevidt untuk ikut bergabung ke dalam Megadeth. Setelah beberapa bulan berlangsung, Greg Handevidt pun memutuskan untuk undur diri. Kolaborasi antara Dave Mustaine dan David Ellefson tetap berlanjut dan semakin kuat. Namun, sepeninggalan satu teman bermusiknya, formasi awal dari Megadeth ini kesulitan untuk mencari penabuh drum yang sesuai. Mereka harus melakukan audisi sebanyak 15 pemain drum sebelum akhirnya memilih Lee Rausch.
Bertiga, Dave Mustaine, David Ellefson, dan Lee Rausch pun akhirnya merekam demo untuk Megadeth pertama kalinya. Demo tersebut jadi cikal bakal album perdana mereka, Killing Is My Business... and Business Is Good! di bawah naungan label rekaman independen Combat Records.
Album perdana Megadeth tersebut berhasil menarik minat label rekaman besar kala itu. Akhirnya, Megadeth pun resmi bekerja sama dengan Capitol Records. Bukti kolaborasi antara Megadeth dan Capitol Records pun hadir dalam album Peace Sells... but Who's Buying? pada tahun 1986. Album tersebut jadi karya yang cukup populer di kalangan penikmat musik bawah tanah dan menjadi katalis untuk Megadeth meraih kesuksesan dengan namanya.
Dengan nama yang cukup besar di awal tahun 1980-an, Megadeth pun melangsungkan tur dunia. Tur tersebut dilakukan oleh Megadeth sebagai bagian dari masa promosi untuk album ketiga mereka, So Far, So Good... So What!. Secara kuantitas penjualan album ketiga ini tidak berhasil menyentuh kesuksesan dengan apa yang mereka rasakan dengan album kedua.
Perselisihan internal di antara anggota band menjadi salah satu alasan mengapa kualitas album ketiga dirasa tidak begitu baik oleh para fans kala itu. Namun, para kritikus masih cukup memuji apa yang coba mereka tawarkan untuk album ketiganya.
Image courtesy of Shutterstock/Bahadir Aydin
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 31/10/2022
16 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
SUSILO UTOMO
15/01/2025 at 08:48 AM
Muhamad Saifudin
30/04/2025 at 21:54 PM
Andyyy y
14/05/2025 at 22:44 PM
SAWI TRI
16/05/2025 at 12:30 PM
Imam Ciptarjo
21/05/2025 at 10:52 AM
CAECILIA SRI MURNI
25/05/2025 at 20:10 PM
Gracenda Nicentas
03/06/2025 at 12:17 PM
HENDRI PRATAMA
22/06/2025 at 21:31 PM
Ricko Pratama Putra
23/06/2025 at 21:42 PM
Heri Suprapto
26/06/2025 at 09:29 AM
GRACE JELIA PUTRI TADETE
28/06/2025 at 21:11 PM
Alriz .
08/08/2025 at 08:01 AM
Lukman Hakim
10/08/2025 at 19:20 PM
Cands
16/08/2025 at 13:10 PM
Yogi Putra Pratama
13/09/2025 at 19:49 PM
Sofi .
21/09/2025 at 12:35 PM