Cubfires menghadirkan single terbarunya berjudul Mr. Mice Guy. Single ini mengawali tahun 2023 sekaligus menandai perjalanan baru mereka yang kini bernaung di bawah label Guerrilla Records.
Lagu Mr. Mice Guy mengusung tema perayaan hubungan baik antar manusia, yang dirasa Cubfires sulit ditemukan di zaman sekarang. Para personel band sepakat bahwa permusuhan yang mungkin terjadi di tengah-tengah kita seakan-akan dipaksakan dan masih didominasi oleh percakapan tiap orang saat ini saja.
Keresahan tersebut mengantarkan mereka pada penemuan seorang sosok yang menyebut dirinya Lao Shu. Ia merupakan seorang poliglot yang mendorong dirinya sendiri untuk mampu berbicara berjuta kata dalam banyak bahasa untuk menyentuh hati tiap orang di dunia. Lao Shu mencoba belajar sambil membangun hubungan manusia yang murni. Hal yang jarang terjadi di era ini, hubungan yang murni tanpa agenda atau politik berbahaya.
Dalam hal penulisan lirik lagu Mr. Mice Guy, vokalis Cubfires Avinnala Yunus mendapat bantuan dari M Fitrah N sebagai co-writer. Alfath Arya Nugraha, atau yang biasa dikenal sebagai Flowr Pit, ikut berperan memproduseri sekaligus menggarap proses mixing dan mastering.
Lagu Mr. Mice Guy bakal masuk ke daftar album perdana Cubfires yang rencananya rilis tahun ini. Video liriknya sudah tayang dan lo semua bisa simak video lirik Mr. Mice Guy melalui kanal YouTube Cubfires Official.
Pada September 2022 lalu, Cubfires merilis lagu berjudul Iced Shaken Lemonache. Unit pop punk/emo asal Jakarta ini mendapuk single tersebut menjadi single kedua yang mereka rilis di tahun 2022 ini. Sebelumnya, ada single Deafening Nonsense yang dirilis lebih dulu.
Iced Shaken Lemonache hadir dengan durasi yang terbilang singkat. Single Iced Shaken Lemonache ini juga bisa dibilang sebagai sebuah pembuka dari Deafening Nonsense yang terangkai menjadi sebuah konsep dengan cerita yang saling menyambung.
“Kalau Deafening Nonsense adalah tentang penyesalan, maka Iced Shaken Lemonache ini tentang hubungan antar manusia yang saling memendam emosi demi menghindari konflik dan segala konsekuensinya. Namun pada akhirnya, meledak juga dan malah menempatkan mereka pada situasi terburuk,” jelas Avinnala Yunus, gitaris dan vokalis Cubfires.
Di balik itu, single terbaru Cubfires ini memang sudah beberapa kali mereka bawakan ketika tampil langsung, tepatnya sejak bulan Agustus 2022. Berbarengan dengan format digitalnya, Iced Shaken Lemonache pun mereka hadirkan dalam format video lirik yang bisa lo saksikan melalui kanal YouTube mereka. Video serta artwork-nya sendiri digarap oleh Ayyub Satrio, gitaris Cubfires.
Cubfires merupakan band pop punk/emo asal Jakarta yang dibentuk pada tahun 2017. Band ini beranggotakan Avin (gitar/vokal), Ayyub (gitar utama), Brian (bass/vokal), dan Panji (drum). Cubfires dimulai sebagai proyek solo dan alter ego musik dari Avinnala Yunus pada tahun 2017 yang sebelumnya dikenal bermain drum di band skramz bernama Amukredam.
Ia memiliki obsesi terhadap MMA, band ini awalnya bernama “Peruvian Necktie”, kemudian berubah menjadi Cubfires setelah Ayyub Satrio (gitar utama), Aldi Novriyan (bass), dan Panji (drum) bergabung dengan band pada akhir 2017.
Cubfires mereka berlaga sebagai band penuh, dengan masing-masing anggota memiliki pengaruh musik yang berbeda. Mereka memainkan pop punk seperti kebanyakan band di tahun 2000-an dengan pengaruh midwest emo revival.
Emo revival (juga dikenal sebagai post-emo revival, midwest emo revival , dan fourth wave emo) adalah gerakan emo bawah tanah yang muncul pada akhir 2000-an dan awal 2010-an. Kelompok emo revival sebagian besar berhenti mengikuti gaya emo arus utama di pertengahan 2000-an.
Dari akhir 2000-an hingga 2010-an, emo/post-hardcore mengalami fase yang disebut emo revival. Sebuah periode yang ditandai dengan kebangkitan band-band pergerakan yang menemukan kembali kearifan elemen musik dari era emo/post-emo indie 1990-an. Band-band seperti American Football, Braid, dan Cap n’ Jazz tampaknya dianggap telah bangkit kembali sejak tahun 2008 karena popularitas mereka yang tiba-tiba naik.
Cubfires terakhir merilis karya pada tahun 2018-2019, khususnya lewat album Stay Gone (2019). Pasalnya, proses pembuatan lagu baru sangat sulit dilakukan karena situasi pandemi dan semua batasan yang ada agaknya menghambat gerak mereka. Alhasil, album mereka setelah melewati masa-masa pandemi lalu tentu menjadi pencapaian yang telah mereka tunggu-tunggu.
Image source: https://www.instagram.com/cubfires/
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :