Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Metallica - Black Album (1991)

Kisah kesuksesan Black Album tak ubahnya bagai sebuah ‘penistaan’ bagi golongan militan thrash metal. Segala bentuk cibiran dialamatkan secara frontal kepada salah satu figur penting big four itu. Kala itu, Metallica dianggap oleh sebagian fans konservatifnya telah menukarkan sisi idealisme mereka dengan harta berlimpah dan ketenaran yang didapat.

Kendati demikian, lebih dari ihwal remeh-temeh tersebut, Black Album menandai momentum sakral dalam karier yang dibangun Metallica sendiri, di mana Hetfield dkk akhirnya berani mengambil keputusan untuk lebih bersahabat dengan pasar, tak lagi dominan memainkan hentakan kebut khas thrash metal yang belum tentu diterima telinga awam.

[bacajuga]

Tepat pada 12 Agustus 1991, Metallica resmi merilis album berjudul sama dengan nama band, “Metallica”, atau lebih populer dengan sebutan Black Album. Di album ini juga, Metallica mulai berekspansi dengan mengibarkan panji di kancah rock arus utama, menarik lebih banyak massa di seluruh dunia, atau lebih tepatnya mereka telah menuju haluan pasar mainstream yang sangat menjanjikan.

Walau begitu, masa transisi era Metallica ‘lama’ menuju ke ‘baru’ sebenarnya mulai terasa bergaung ketika mereka sukses menorehkan album keempat, …And Justice for All (1988). Bahkan beberapa ekspertis musik berpendapat, kalau Metallica telah keluar dari jalur ‘bawah tanah’ sejak menebarkan video klip “One” yang sempat wara-wiri tayang di layar kaca pada penghujung dekade 80-an.

Metallica seolah sedang berjudi dengan karier mereka. Band asal Los Angeles, AS itu berani mengambil risiko akan ditinggalkan oleh basis penggemar loyal di komunitas thrash metal bawah tanah. Tahu akan mendapati kritikan pedas jika melakukan manuver rotasi, mereka pun menggandeng produser sekaliber Bob Rock untuk menggarap album penuh ke-5 itu. Bob Rock sendiri sebelumnya memiliki portfolio yang amat baik dalam menangani band cadas nan bengal. Terlampir ia pernah menggarap Bon Jovi, Mötley Crüe hingga The Cult.

Bob Rock sendiri pernah berujar, bahwa Metallica memang telah mencetak banyak track mumpuni dan berkelas, seperti “Seek and Destroy”, “Master of Puppets”, “One”, dan “Fade to Black”. Namun sangat disayangkan, mereka sampai saat itu belum memiliki sebuah album masterpiece yang sanggup menggebrak pasar dunia. Melihat potensi besar yang dimiliki kampiun thrash metal itu, Rock percaya kalau kolaborasi di antara mereka takkan berjalan sia-sia. Di Black Album, Metallica rela menanggalkan idealisme metal bawah tanah mereka demi menginvasi serta memperbarui kurikulum baru permetalan dunia.

“Hal pertama yang dia (Bob Rock) katakan kepadaku adalah bahwa dia merasa bahwa kami belum pernah membuat album yang memenuhi standarnya,” ujar gitaris Kirk Hammett, di sebuah wawancara pada tahun 2003.

Bob Rock memoles sempurna deretan materi terbaik milik Metallica sealbum penuh. Di dalam repertoar tersaji suguhan-suguhan menarik, dengan fusi antara lagu metal dan balada yang terkesan melodius, walau masih terdengar heavy, tapi setidaknya mereka cukup berbelok jauh dari sentuhan musik yang identik selama ini mereka mainkan di not-not kebut nan agresif.

Kerja keras yang terjalin antara Metallica dan Bob Rock pun membuahkan hasil. Black Album meraup kesuksesan masif di jagat industri musik internasional. Salah satu hits mereka berjudul “Enter Sandman” jadi anthem para metalhead dunia. Lagu ini tanpa basa-basi menghujam keras di pembuka album. Pada awalnya track ini hanyalah serangkaian fantasi James Hetfield tentang seorang anak yang mengigau ketika bermimpi bertemu sesosok monster menyeramkan.

Namun lebih dari itu semua, di nomor andalan ini menghidangkan megah sajian berkualitas dengan intro gitar ikonis serta raungan riff yang menggelegar di sepanjang lagu. Merangkak perlahan ke repertoar lainnya, terdapat track-track jagoan sekaliber “Sad But True”, “Of Wolf and Man”, dan “Don’t Tread On Me” yang tak kalah padu bersaing dengan “Enter Sandman”.

Sementara itu, jajaran lagu-lagu melankolis seperti “Nothing Else Matters” dan “Unforgiven” terdengar syahdu untuk menggenapi rentetan keseluruhan materi pada Black Album. Kedua lagu tersebut mampu menyeimbangkan naik-turun sisi emosional yang terpapar dalam magnum opus milik Metallica itu. Tak pelak duo single ‘ramah’ telinga ini berhasil memikat hati jutaan para penggila musik, tak jarang di dalam beberapa kesempatan, seringkali diputar di radio maupun televisi kala itu.

Metallica juga turut berbangga hati, pasalnya perilisan Black Album berada di tengah-tengah gempuran arus grunge yang memang sedang mendominasi seantero dunia di pembuka dekade 90-an. Album ke-5 mereka itu pun jadi pelecut bagi band-band metal ‘bawah tanah’ yang masih bersemayam di balik tirai bendera permetalan dunia. Selain itu, Black Album juga jadi jembatan utama penghubung antara generasi metal tua dengan penggemar metal baru. Lewat album ini, Hetfield dkk sukses menghilangkan sekat berduri yang menghalangi di antar keduanya.

Sampai saat ini, Black Album telah terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh belahan dunia. Hebatnya, setiap pekan album yang dirilis Elektra Records itu tak pernah terjual kurang dari 1.000 unit sejak pertama kali dilontarkan ke pasaran dari tahun 1991. Hal ini menunjukkan jika Black Album masih bertaji dan memiliki daya pikat kepada para penggemar muda sekalipun. Rolling Stone menyematkan album ini bertengger di urutan ke-252 sebagai 500 album terbaik sepanjang masa.

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Metallica #Black Album #Bob Rock #Album Komersial #Classic Album

Article Category : Super Buzz

Article Date : 05/09/2017

Supermusic
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

6 Comments

Comment
Yanti a

Yanti a

18/04/2025 at 22:16 PM

bagus
DEVI TRI HANDOKO

DEVI TRI HANDOKO

26/04/2025 at 13:06 PM

Metallica - Black Album (1991)
Sofi .

Sofi .

04/08/2025 at 13:36 PM

Bagus
Alriz .

Alriz .

09/08/2025 at 10:37 AM

Keren
Brawijaya Hutabarat

Brawijaya Hutabarat

18/08/2025 at 13:27 PM

Coll
Brawijaya Hutabarat

Brawijaya Hutabarat

18/08/2025 at 13:27 PM

Coll
Other Related Article
image article
Super Buzz

The Dare Lepas Single Terbaru yang Berjudul Strangestreetfellows

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Tampil di Jepang, Isyana Sarasvati Akan Kolaborasi Bareng Mantan Gitaris Megadeth

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Milledenials Luncurkan Musik Video untuk Single Precious Me dan Feel Any Pain

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Break Out Day Fest Cirebon Berlangsung Super Seru!

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive