Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Linkin Park - Hybrid Theory (2000)

Semua berawal dari pertemanan Mike Shinoda (vokal, rap, gitar), Brad Delson (gitar), dan Rob Bourdon (drum) saat mengenyam bangku sekolah di Los Angeles, AS. Ketiganya membentuk band bernama Xero, dengan tambahan personel Joe Hahn (DJ)—kawan Shinoda di sebuah kampus seni—serta bassis Dave Farrell dan vokalis bernama Mark Wakefield. Namun perjalanan Xero ternyata tak mulus, mereka gagal mendapat tawaran kontrak dari berbagai label rekaman. Mark Wakefield dan Dave Farrel akhirnya memilih hengkang (walaupun kemudian Farrel kembali ke band).  

Hengkangnya sang vokalis malah mendatangkan nasib baik bagi band. Xero akhirnya bertemu dengan seorang vokalis asal Arizona yang suaranya telah memikat mereka. Ia adalah Chester Bennington. Formasi baru itu akhirnya mengubah namanya menjadi Hybrid Theory, lalu berganti menjadi Lincoln Park, hingga akhirnya menjadi Linkin Park saat menandatangani kontrak dengan Warner Bros. Records.

[bacajuga]

Linkin Park lalu segera menyiapkan album perdananya. Berbekal materi demo yang telah mereka garap sebelumnya, lagu-lagu itu kemudian direkam ulang selama empat minggu dengan dibantu produser Dan Gilmore dan engineer ternama Andy Wallace.

Saat Hybrid Theory dirilis pada tahun 2000, nu metal sedang mulai gencar menginvasi peta musik dunia. Korn dan Deftones membawa genre ini ke ranah mainstream, Woodstock 1999 dikuasai oleh Limp Bizkit, juga P.O.D., Disturbed, dan Godsmack wara-wiri di MTV. Saat Linkin Park merilis album debutnya, sejarah pun terjadi.

“Papercut” mengawali repertoar album. Rapalan rap Shinoda, teriakan Chester, diiringi distorsi gitar dan scratching dari turntable menjadi hidangan pembuka yang tepat. Kombinasi yang pas dengan porsi masing-masing untuk perkenalan musik Linkin Park. Disambung langsung oleh “One Step Closer” yang jadi single perdana mereka. Teriakan “Shut up when i’m talking to you..Shut up!” bisa jadi teriakan gahar pertama yang didengar para bocah puber yang sedang mencari referensi musik keren di era milenium.

Lirik karangan Chester memang kerap mengusung tema personal seperti perasaan terisolasi, perceraian orang tua, kegagalan dalam hidup, serta ketergantungan obat-obatan. Seperti “Crawling” yang liriknya terinspirasi pengalaman Chester yang pernah mendapatkan pelecehan seksual semasa bocah. Walaupun tema-tema suram yang divokalkan itu malah tak membantu menghilangkan depresi dan akhirnya merenggut nyawa Chester sendiri 17 tahun kemudian.

Secara musik, Linkin Park mengaku dipengaruhi oleh Nine Inch Nails, Deftones, The Roots, dan Aphex Twin. Chester begitu menggemari Depeche Mode dan Stone Temple Pilots (dan impiannya menjadi anggota STP kemudian terwujud). Lalu gaya rap Mike Shinoda disebut terinspirasi oleh The Roots dan Public Enemy. Rekan satu bandnya mengatakan kejeniusannya dalam bermusik juga dapat disandingkan dengan Trent Reznor dari Nine Inch Nails.

Menjadi mahasiswa kampus seni ternyata tak sia-sia bagi Shinoda dan Joe Hahn. Keduanya pun kerap bertindak sebagai desainer sampul album dan menggarap sebagian besar video klip Linkin Park. Kreativitas mereka berbuah video klip Linkin Park selalu bersliweran di MTV.

Hybrid Theory menjadi album debut terlaris di abad 21. Single “In the End” sempat bertengger di urutan kedua daftar Billboard Hot 100. Walaupun ulasan dari berbagai kritikus musik untuk album ini kurang begitu bagus, Hybrid Theory tetap dimuat di buku tersohor 1001 Albums You Must Hear Before You Die.

Tak mengherankan, karena ketika ditengok kembali, album ini seperti greatest hits milik Linkin Park. Deretan hit seperti “Papercut”, “One Step Closer”, “Points of Authority”, “Crawling”, dan “In The End” menjadi anthem menemani keresahan para remaja angsty di seluruh penjuru dunia saat itu. Hybrid Theory pantas dianggap sebagai penanda zaman.       

             

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Linkin Park #Hybrid Theory #Chester Bennington #Chester Bennington Meninggal Dunia #Mike Shinoda #nu metal #Classic Album

Article Category : Super Buzz

Article Date : 27/07/2017

Supermusic
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

6 Comments

Comment
Yanti a

Yanti a

18/04/2025 at 22:17 PM

bagus
Sofi .

Sofi .

04/08/2025 at 13:38 PM

Bagus
Alriz .

Alriz .

09/08/2025 at 10:44 AM

Keren
Brawijaya Hutabarat

Brawijaya Hutabarat

18/08/2025 at 13:27 PM

Coll
A. Kun n

A. Kun n

07/09/2025 at 19:53 PM

Done
AyuRL Ningtyas

AyuRL Ningtyas

27/10/2025 at 13:41 PM

Other Related Article
image article
Super Buzz

The Dare Lepas Single Terbaru yang Berjudul Strangestreetfellows

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Tampil di Jepang, Isyana Sarasvati Akan Kolaborasi Bareng Mantan Gitaris Megadeth

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Milledenials Luncurkan Musik Video untuk Single Precious Me dan Feel Any Pain

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Break Out Day Fest Cirebon Berlangsung Super Seru!

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive