Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Bjork Siap Berakting dalam Film Berlatar Sejarah Viking

Apik dalam bermusik bukanlah satu-satunya talenta yang dimiliki oleh Bjork. Musisi asal Islandia ini juga dikenal sebagai seniman serba bisa dan juga aktor yang cukup mumpuni. Keahlian Bjork dalam berakting juga diakui oleh industri film dunia berkat berhasilnya sang musisi menyabet penghargaan sebagai Best Actress untuk festival film Cannes di tahun 2000. Gelar tersebut diambil oleh Bjork berkat aksi perannya yang ditampilkan dalam film Dancer In The Dark karya Lars Von Trier.

Kepiawaian Bjork dalam berakting ini akan kembali segera bisa dinikmati oleh para penggemarnya dalam waktu dekat. Beberapa saat lalu, Bjork sempat dikabarkan menjadi salah satu sosok yang ikut serta dalam produksi film bertemakan viking berjudul The Northman. Film ini menjadi film keempat dengan budget produksi besar yang Bjork bintangi selama perjalanan kariernya. Dalam film berjudul The Northman ini, Bjork akan beradu peran dengan bintang film ternama, seperti Nicole Kidman, Alexander Skarsgård, Willem Dafoe, dan Ethan Hawke.

Untuk film terbaru Bjork ini, The Northman merupakan sebuah karya yang disutradarai oleh Robert Eggers dan rencananya akan rilis pada musim semi 2022 mendatang. Mengambil latar belakang sejarah dan mitologi viking, sang sutradara juga bekerja sama dengan Sjón, seorang sastrawan Islandia yang ikut berperan dalam menulis naskah film yang dibintangi Bjork ini. Sjón juga sebelumnya sempat berkolaborasi bersama Bjork untuk beberapa lagu yang terdaftar dalam daftar diskografi sang musisi, di antaranya adalah JógaCosmogonyOceania, dan masih banyak lainnya. Rumah produksi raksasa, Universal menjadi salah satu nama yang memegang hak siar film The Northman yang dibintangi Bjork ini untuk regional Inggris Raya. Sedangkan untuk di Amerika Serikat sendiri, lisensi film The Northman akan ditayangkan di bawah bendera Focus Features. 

Di luar film dan musik, Bjork baru-baru ini juga hadir sebagai penyiar tamu untuk Sonos Radio dalam program Sonos Radio Hour Mix. Dalam program radio yang dipandu oleh musisi asal Islandia tersebut, Bjork memainkan sebuah kumpulan lagu khusus yang telah dikurasi secara mendalam. Bjork menganggap bahwa lagu 21 lagu pilihannya ini merupakan lagu-lagu yang memengaruhi kehidupan personalnya. Bahkan Bjork mengakui di antara 21 lagu tersebut ada beberapa lagu yang berhasil menjadi penyelamat dalam kehidupannya. Sesuai dengan citra dan karakteristik yang unik, pilihan lagu-lagu dari Bjork untuk program radio tersebut juga memiliki warna musik yang unik. Untuk judulnya sendiri, Bjork memberi nama 21 Years Worth Of Wave Files Liquidated Into A Stream untuk kumpulan lagu yang telah dikurasinya. Kumpulan lagu pilihan Bjork tersebut diisi oleh lagu-lagu dari musisi dengan latar belakang yang beragam, seperti Alim Qasimov, Jeremiah, Oui, LFO, Aby Ngana Diop, hingga ML Buch.

Dalam program radio tersebut, Bjork juga menceritakan tentang bagaimana dirinya menjaga pembendaharaan lagunya secara apik. Bjork mengakui bahwa hingga saat ini dirinya masih memiliki sebuah laptop yang telah berumur 21 tahun dan laptop tersebut dianggap sebagai tempat penyimpanan koleksi lagu-lagunya. Koleksi lagu tersebut tidak seluruhnya berasal dari sumber audio digital. Bjork mengakui bahwa banyak koleksi lagu miliknya yang ada di dalam laptop tersebut berasal dari rilisan fisik, seperti CD, kaset, serta piringan hitam. Seluruh lagu yang berdasarkan dari rilisan fisik tersebut konversi menjadi audio dalam format WAV untuk menjaga kualitasnya tetap terjaga dan baik saat didengarkan. Lagu-lagu dari rilisan fisik yang didapatkan oleh Bjork ini juga diakui menghadirkan cerita tersendiri. Pasalnya, setiap dirinya melakukan perjalanan seperti tur maupun liburan, Bjork selalu menyempatkan untuk mengunjungi toko musik secara diam-diam.

Meskipun awalnya didedikasikan sebagai bagian dari perjalanan hidupnya, Bjork mengakui bahwa ada kalanya sang musisi ingin menyebarkan lagu-lagu favoritnya tersebut. Menurut Bjork, setelah 21 tahun, tampaknya menjadi penyiar tamu adalah waktu yang tepat untuk membagikan lagu-lagu yang penting dalam hidupnya. Bjork juga mengakui bahwa dirinya tidak juga melakukan kurasi lagu sesuai kebutuhan. Hingga saat ini, Bjork melakukan klasifikasi lagu untuk kebutuhan pesta pernikahan, bermain catur, menyendiri, serta perjalanan. Oleh karena itu, Bjork merasa lagu yang dipilihnya saat ini bisa menjadi bagian dari hidup para penikmat musik lainnya.

Akhir tahun 2020 lalu, Bjork juga baru saja merampungkan proyek musik kolaboratif terbarunya. Bjork memutuskan untuk merilis karya kolaborasi bersama kelompok paduan suara yang dirinya pernah ikut tergabung kala masih remaja bernama Hamrahlíð Choir. Proyek kolaborasi tersebut dilakukan oleh Bjork dalam rangka membantu proses penggarapan album terbaru dari paduan suara Hamrahlíð Choir berjudul Come and Joyful yang rilis pada 4 Desember 2020 lalu. Dalam kesempatan kolaborasi tersebut, Bjork menyumbangkan suaranya untuk dua buah lagu berjudul Cosmogony dan Sonnets dalam album baru milik Hamrahlíð Choir. Hadir dalam format akapela, lagu kolaborasi antara Bjork dan Hamrahlíð Choir ini memaksimalkan potensi dari suara manusia untuk membangun nuansa yang penuh misteri dan luas layaknya representasi dari judul lagunya yang berjudul Cosmogony. Sedangkan untuk lagu keduanya yang berjudul Sonnets, Bjork dan Hamrahlíð Choir menghadirkan nuansa yang lebih ringan dan terdengar optimis dan masih direkam dalam format akapela.

Lagu Sonnets yang direkam oleh Bjork dan Hamrahlíð Choir merupakan versi musikalisasi dari puisi karangan E.E. Cummings dengan judul yang sama. Secara sekilas, jika didengarkan, kedua lagu tersebut seakan memiliki karakteristik yang identik dengan karya-karya orisinil Bjork yang kerap kali dibalut teknik bernyanyi yang unik.

 

ARTICLE TERKINI

Tags:

#bjork #film #Viking #hollywood

Article Category : Super Buzz

Article Date : 13/06/2021

Supermusic
Admin Music
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

2 Comments

Comment
Smard man

Smard man

21/02/2025 at 20:41 PM

Bjork Siap Berakting
AyuRL Ningtyas

AyuRL Ningtyas

27/02/2025 at 23:16 PM

Other Related Article
image article
Super Buzz

The Dare Lepas Single Terbaru yang Berjudul Strangestreetfellows

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Tampil di Jepang, Isyana Sarasvati Akan Kolaborasi Bareng Mantan Gitaris Megadeth

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Milledenials Luncurkan Musik Video untuk Single Precious Me dan Feel Any Pain

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Break Out Day Fest Cirebon Berlangsung Super Seru!

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive