Beatrice Laus atau yang lebih sering dikenal dengan nama Beabadoobee telah mengumumkan album keduanya Beatopia (diucapkan Bay-A-Toe-Pee-Uh). Penamaan album keduanya; Beatopia, adalah gabungan dari namanya sendiri dan kata "utopia". Ia merasa menemukan kata tersebut spesifik dari dalam dirinya. Ia berharap dalam album keduanya ini bisa mewakili perasaan orang lain yang sama seperti dirinya. Album ini adalah langkah selanjutnya yang dibuat oleh Beabadoobee setelah debut album pertamanya, Fake it Flowers yang sudah rilis tahun 2020 lalu.
Dalam siaran persnya, album kedua Beabadoobee ini dibuat dan dikemas secara fantastis serta terbentuk dalam imajinasi Beabadoobee yang berusia tujuh tahun silam namun terus dibawanya hingga sekarang sejak saat itu.
Sejalan dan bertepatan dengan pengumuman album barunya tersebut, Beabadoobee juga merilis single barunya, Talk. Menurutnya, ia menulis lagu Talk ini setelah rampung mengerjakan album pertamanya silam. Lagu ini berdasarkan obsesinya dengan hari Selasa, karena menurutnya, hari tersebut adalah hari yang paling baik untuk pergi keluar tanpa perlu banyak kekacauan namun cukup untuk membuat momen bersenang-senang.
Beabadoobee melanjutkan, single Talk menggambarkan tentang bagaimana melakukan hal-hal yang belum tentu sehat dan baik untuk kita sendiri, tapi di lain sisi sulit untuk bisa memanjakan diri. Penggambaran ini adalah sebuah bentuk perasaan yang tidak bisa terhindarkan yang pasti dirasakan beberapa orang; mengetahui jika ada beberapa hal yang kita tahu itu buruk dan kita bisa menghilangkannya, tapi di lain sisi kita juga sangat menyukainya sehingga kita tetap akan melakukannya.
Video musik untuk single barunya ini dibuat dengan nuansa warna putih dengan nuansa estetik yang khas, namun tetap menggambarkan keriuhan dan suasana bersenang-senang yang digambarkan Beabadoobee dalam lagunya.
Menurut beberapa orang yang memberikan komentar untuk video musik ini, karya yang dibuat oleh Beabadoobee selalu otentik dan menggambarkan dengan jelas mengenai hal-hal yang disukainya. Lagu-lagunya seringkali terdengar seperti ekspresi dirinya yang tidak dibuat-buat. Beberapa komentar juga mengatakan jika bagian chorusnya sangat enak untuk didengar dan diulang.
Beabadoobee adalah pemilik nama asli Beatrice Laus yang lahir pada 3 Juni 2000. Meski lahir di Filipina, Beabadoobee tumbuh dan besar di London, Inggris. Ia dikenal sebagai penyanyi dan juga penulis setelah sebelumnya merilis lima EP di bawah label independen Dirty Hit. Nama-nama drama itu adalah Lice (2018), Patched Up (2018), Loveworm (2019), Space Cadet (2019) and Our Extended Play (2021). Album studio pertamanya, Fake It Flowers, dirilis pada Oktober 2020 dan menerima banyak pujian kritis.
Beabadoobee lahir di Kota Iloilo, Filipina dan pindah ke London bersama orang tuanya pada usia 3 tahun. Ia dibesarkan di London Barat. Sejak kecil dirinya terbiasa mendengarkan musik Pinoy asli serta musik pop dan rock dari tahun 1980-an.
Di masa-masa remajanya, Beabadoobee mendengarkan musik rock indie termasuk Karen O, Yeah Yeah Yeahs, Florist, dan Alex G. Dia dikeluarkan dari Sacred Heart High School sebelum menyelesaikan tahun ketiga belasnya di Akademi Hammersmith.
Sebelum berkarier di dunia musik, ia menghabiskan tujuh tahun mempelajari biola, sebelum mendapatkan gitar bekas pertamanya pada usia 17 tahun. Dia belajar sendiri cara memainkan instrumen menggunakan tutorial YouTube. Dia terinspirasi oleh Kimya Dawson dan soundtrack dari film Juno untuk mulai membuat musik.
Beabadoobee juga pernah dinominasikan untuk “Rising Star Award” di Brit Awards 2020, dan menerima penghargaan Radar Award di NME Awards 2020. Penyanyi berusia 22 tahun ini juga diprediksi sebagai “a breakthrough act for 2020” dalam jajak pendapat para kritikus musik BBC tahunan, Sound of 2020.
Lagu pertama yang ditulis oleh Beabadoobee adalah Coffee pada tahun 2017 yang videonya di YouTube memperoleh 4 juta views hingga hari ini. Lagunya ini menarik perhatian termasuk Dirty Hit Records yang kemudian Beabadoobee lanjut untuk teken kontrak dengan mereka pada April 2018. Sampel single debut Beabadoobee ini digunakan pada single rapper Kanada Powfu, yang berjudul Death Bed (Coffee for Your Head) (2019). Lagu tersebut menjadi hit yang sukses besar-besaran setelah menjadi viral di aplikasi TikTok pada awal 2020. Selain itu juga menjadi entri tangga lagu resmi pertama Beabadoobee dalam kariernya, baik secara lokal maupun internasional. Pada April 2020, telah masuk Top 5 di beberapa negara termasuk Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
Beabadoobee mengumumkan album studio debutnya, Fake It Flowers, dan merilis single utama Care pada 14 Juli 2020. Pada awal Agustus 2020, ia merilis single kedua dari albumnya dengan judul Sorry, dan mengungkapkan daftar lagu album, sampul album, dan tanggal rilis resmi. Beabadoobee merilis Worth It sebagai single ketiga, How Was Your Day? sebagai single keempat, dan Together sebagai single kelima dan terakhir dari Fake It Flowers.
Album ini dirilis pada Oktober 2020 dengan pujian kritis dan debut di nomor 8 di UK Albums Chart selain memuncaki Amerika Serikat, Australia, Irlandia, Jepang, dan Skotlandia. Billboard menempatkan Beabadoobee sebagai “Artis Rock Baru Teratas” tahun 2020. Pada tahun 2021, Beabadoobee memulai tur utama di Britania Raya dan Irlandia untuk mendukung album tersebut. Tahun ini, dirinya akan juga tampil dalam panggung festival musik dunia Coachella.
Image source: Kerrang
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 17/04/2022
6 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
SARI ASTUTI
16/02/2025 at 15:47 PM
Yohanes Hariono
04/05/2025 at 08:14 AM
Heri Suprapto
03/07/2025 at 10:04 AM
Agung Sutrisno
25/08/2025 at 18:04 PM
Muhamad Saifudin
23/10/2025 at 20:23 PM
Agus Samanto
23/11/2025 at 13:17 PM