Avhath dengan berani meng-cover lagu-lagu Dua Lipa! Meskipun mereka semua terbiasa dengan tema-tema lagu yang gelap dan suram, unit black metal nyerempet crust punk bernama Avhath ini kembali menyajikan suatu hal yang beda. Kali ini mereka mengemas ulang lagu milik pop star kenamaan asal Inggris berdarah Albania, Dua Lipa. Dikemas dalam sebuah video live session, setidaknya Avhath membawakan tiga lagu milik Dua Lipa.
Meskipun membawakan ulang lagu-lagu pop, tiga lagu Dua Lipa: Cool, Levitating, dan Don’t Start Now tetap dibalut dengan karakter musik yang biasa Avhath bawakan. Avhath mengemas cover lagu-lagu itu dengan sangat jauh dari karakter lagu orisinilnya setelah setahun lebih Avhath merilis maxi single FELO DE SE dan HALLOWED GROUND.
Menurut Avhath, merchandise musisi pop seringkali dibuat dalam tema yang nyerempet metal—baik resmi maupun bootleg. Nah, bootleg culture di dalam dunia merchandise musik inilah yang bisa dibilang menjadi konsep dasar kenapa akhirnya mereka memutuskan untuk meng-cover tiga lagu milik Dua Lipa.
“Kalau merchandise artis pop bisa di approach menggunakan metal inspired graphics, lagu harusnya bisa juga kali ya?” tambah Satan’s Heir, vokalis dari Avhath.
Untuk pemilihan lagu sendiri, Avhath mengakui tidak ada alasan khusus dalam pemilihan tiga lagu Dua Lipa seperti Cool, Levitating, dan Don’t Start Now yang di bawakan di live session ini. Namun, ketiga lagu tersebut memang merupakan lagu favorit para personil Avhath, Satan’s Heir, BxP, KVVLT, SVNN, dan YVD. Dengan aransemen baru, lagu-lagu Dua Lipa yang di-cover Avhath terasa seperti karya berbeda.
“Avhath covers Dua Lipa adalah bentuk respect Avhath untuk dua dunia yangg berbeda, pop dan metal,” terang Avhath.
Untuk proses produksi dan aransemen, Avhath kembali melibatkan produser Alyuadi Febryansyah dari Heals, yang sebelumnya turut hadir dalam pembuatan single FELO DE SE yang akhirnya menyabet piala AMI Awards tahun 2021 kategori “Karya Produksi Metal Terbarik”.
Di samping itu, Dua Lipa adalah penyanyi Inggris yang selalu lalu lalang di tangga lagu bergengsi internasional seperti Billboard Charts. Album terakhirnya, Future Nostalgia, mendapatkan 6 nominasi Grammy, di antaranya “Album of the Year”, “Record of the Year”, serta “Song of the Year”. Dua Lipa juga telah berhasil menyabet piala Grammy untuk kategori “Best Pop Vocal Album”.
Untuk penggarapan video live session, Avhath mengajak Arief Wahyudi sebagai sutradara dengan menggunakan teknik pengambilan gambar one-take-long-shot. Kini video live session Avhath Covers Dua Lipa sudah bisa kalian simak di kanal YouTube resmi Avhath.
Di permulaan tahun 2022 lalu, Avhath juga sempat merilis sebuah produk merchandise berupa sepatu yang berkolaborasi dengan jenema lokal Poison Street. Kolaborasi yang berawal dari obrolan ringan di sekitar penghujung 2021 antara Avhath dan Poison Street ini akhirnya terealisasi. Inspirasinya sendiri muncul dari nostalgia sang vokalis Avhath, Ekrig a.k.a Satan’s Heir, yang pernah menggunakan produk sepatu Jack Purcell yang pernah ia gunakan di era 2000-an awal.
Pada Januari 2021 lalu, Avhath, band pemenang AMI Awards 2019 untuk kategori “Karya Produksi Metal Terbaik” ini kembali menebarkan kegelapan. Band Post-Black Metal/Crust/Shoegaze ini merilis dua lagu terbaru berjudul FELO DE SE dan HALLOWED GROUND yang dirilis pada Februari 2021. Di kuartal pertama tahun 2021 lalu, Avhath yang dibekali kegelapan tersedia di sepanjang tahun 2020 akibat pandemi, mampu meramu materi mereka dengan menggandeng Alyuadi atau Aldead sebagai co-producer.
Aldead sendiri merupakan gitaris dan vokalis dari band shoegaze Bandung, Heals, dan juga tergabung dalam unit alternative rock fuzzy, I. Karena itu, dalam proses penggarapan kedua single tersebut, mereka lebih banyak terhubung melalui jaringan nirkabel, mengingat seluruh personel Avhath yang berdomisili di Jakarta dan Aldead yang berbasis di Bandung. Maka, proses rekaman rilisan ini menggunakan layanan konferensi video Zoom sebagai alat penghubung utama. Selain perekaman drum, hampir 90 persen prosesnya dilakukan via internet.
Tema dan latar belakang penulisan lagu kedua single ini masih beririsan dengan keresahan dan kemuakan terhadap norma yang terbentuk di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Lagu FELO DE SE sendiri secara garis besar menceritakan tentang seseorang yang menjalani kehidupan sehari-hari dengan terpaksa mengikuti hal-hal yang bertentangan dengan dirinya. Ekrig, sang vokalis menambahkan, “Betraying yourself just to get accepted in society is what this song is all about.”
Sedangkan single HALLOWED GROUND seakan menceritakan perjalanan menuju tempat yang diyakini dan ada dan bisa menjawab semua pertanyaan dan kerisauan. Aldead yang digandeng sebagai co-produser tentu memberikan ide-ide baru yang mempengaruhi nuansa baru bagi Avhath jika ditilik dari sisi materi musik.
Untuk diketahui, Aldead turut menambahkan instrument-instrumen menarik seperti saxophone yang diisi oleh Zulqi Ramadhana dari Syarikat Idola Remaja dan juga synthesizer dalam kedua single ini. Sehingga, iringan kegelapan yang menjadi ciri khas dari Avhath akan dibuat dengan setting yang berbeda, lo bakal memasuki dunia Avhath dengan sentuhan yang berbeda.
Image source: Siasat Partikelir
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 30/03/2022
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Muhamad Saifudin
04/11/2025 at 12:57 PM