Alice In Chains menjadi salah satu band beraliran metal yang sudah eksis sejak era 80-an. Banyak yang beranggapan bahwa Alice In Chains menjadi band paling metal di antara band grunge lain pada masanya.
Berbeda dengan Nirvana yang lebih menonjolkan sisi punk atau Pearl Jam yang terdengar lebih blues dan hard rock, Alice In Chains menghadirkan sisi lebih kelam dari grunge dengan lirik depresif yang dipadukan distorsi gitar doom metal.
Nuansa heavy metal versi Alice In Chains juga disebut memberi gaya baru dan sentuhan inspirasi untuk musik metal bagi band metal dan rock di generasi berikutnya.
Alice In Chains resmi berdiri pada 1987 di Washington, Amerika Serikat. Didirikan oleh Jerry Cantrell (gitar) dan Sean Kinney (drum), mereka merekrut Mike Starr (bass), dan Layne Staley (vokal) untuk bergabung menggarap band ini.
Pada awal kemunculannya, Alice In Chains kerap bermain di berbagai macam gigs di wilayah Pacific Northwest. Akhirnya promoter lokal bernama Rudy Hauser membiayai Alice In Chains untuk membuat demo rekaman.
Mereka akhirnya merilis mini album sebagai sebuah promosi pada Juli 1990 dengan tajuk We Die Young yang menjadi hit di radio metal. Kesuksesan itu disusul dengan lahirnya album pertama pada Agustus 1990 dengan nama Facelift.
Album perdana Alice In Chains tak langsung menuai kesuksesan, butuh waktu lebih dari 6 minggu agar album ini laku di pasaran hingga menyentuh angka penjualan 400 ribu kopi. Hal ini tidak terlepas dari masuknya lagu mereka di acara MTV, Man in the Box.
Dua tahun berlalu setelah album pertama muncul, Alice In Chains akhirnya merilis album kedua pada September 1992 dengan tajuk Dirt. Album ini memiliki nuansa lebih gelap dari album pertama mereka. Lagu-lagu andalan mereka di album ini seperti Would?, Rooster, Them Bones, Angry Chair, dan Down in a Hole, bergantian merajai tangga lagu selama dua tahun.
Gejolak mulai muncul seiring kesuksesan yang diraih Alice In Chains setelah Starr memutuskan keluar pada 1993. Posisi bass yang kosong kemudian diisi oleh Mike Izzi. Lagu What the Hell Have I dan A Little Bitter menjadi dua proyek awal yang digarap Izzi bersama Alice In Chains.
Di tahun 1995, Alice In Chains hampir sempat tidak aktif di sirkuit permusikan. Namun, pada November 1995 mereka merilis album ketiga dengan tajuk yang sama dengan nama band mereka. Album ini kembali meraih kesuksesan dengan meraih triple platinum.
Alice In Chains kembali diterpa badai pada 1996. Staley menjadi sangat jarang aktif setelah mantan tunangannya, Demri Parrot, meninggal dunia karena overdosis obat pada 29 Oktober 1996. Di lain sisi, personil Alice In Chains lainnya mulai membuat proyek di luar band mereka.

Staley kembali bergabung dengan Alice In Chains pada 1998 dan melahirkan beberapa karya baru, sementara Cantrell juga masih aktif membuat album solo. Namun, kondisi Staley berbeda karena bertarung melawan ketergantungan obat terlarang.
Akhirnya pada April 2002, Staley ditemukan tewas di kediamannya di Seattle karena overdosis obat terlarang. Untuk mengenang kepergian sahabatnya, Cantrell mendedikasikan album solo keduanya pada 2002 kepada Staley.
Setelah mengalami fase 'hibernasi' selama hampir tiga tahun, Alice In Chains kembali berkumpul pada Februari 2005 melalui konser K-Rock Tsunami Continued Care Relief Concert untuk mengenang korban tsunami di Asia Selatan pada 2004.
Setelah momen itu dilewati, Alice In Chains memutuskan untuk kembali aktif dengan menggandeng vokalis baru, William DuVall. Cantrell sempat menjelaskan tentang tekanan yang dihadapi DuVall sebagai pengganti dari Staley.
"Untuk memberi semua beban di pundak Will sangat tidak adil. Kami selalu mengambil keputusan secara seksama dan melakukan yang kami rasa benar. Kami melakukan ini untuk alasan yang benar dan kami semua baik-baik saja. Semua dari kami mengenyampingkan ego dan kami hanya ingin menciptakan lagu dan terus berkarya," ujarnya.
Dua tahun berjalan bersama DuVall, Alice In Chains akhirnya merilis album keempat mereka dengan tajuk Black Gives Way to Blue pada September 2009. Kinney menyebut album ini sebagai representasi dari para penggemar Alice In Chains yang mencoba move on dari Staley.
Ketika mulai berjalan membangun ulang band, Alice In Chains kembali diterpa badai setelah Starr meninggal dunia pada maret 2011. Namun, saat itu Alice In Chains langsung berupaya bangkit dengan menggarap pembuatan album kelima mereka.
Akhirnya pada 2013, Alice In Chains merilis album terbaru mereka dengan nama The Devil Put Dinosaurs Here. Album ini langsung menempati posisi kedua di Billboard 200. Mulai dari sini, perjalanan baru Alice In Chains terus berlanjut.
Lima tahun berlalu setelah album itu, Alice In Chains merilis album keenam dengan nama Rainer Fog pada 2018. Album ini memuncaki Billboard Top Rock Album, Alternative Album, dan Hard Rock Album charts. Album ini pun masuk nominasi Grammy Award untuk Best Rock Album.
Perjalanan panjang Alice In Chains dan keberhasilan mereka bertahan di tengah rentetan badai yang datang membuat mereka mendapat penghargaan dari Museum of Pop Culture sebagai Founder Award 2020, yang akan diserahkan pada 1 Desember mendatang.
Alice In Chains akan bergabung dengan musisi-musisi legenda yang mendapat penghargaan serupa seperti Carlos Santana dan Jimmy Page. Rencananya penyerahan penghargaan ini akan disiarkan secara daring dan akan ada penggalangan dana yang diserahkan untuk membantu sesama.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 20/10/2020
7 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Riani El
08/12/2024 at 22:18 PM
Smard man
22/01/2025 at 09:42 AM
SARI ASTUTI
04/03/2025 at 17:59 PM
Garindratama Harashta
29/03/2025 at 12:41 PM
Garindratama Harashta
29/03/2025 at 12:41 PM
ENI PURWANTI
17/06/2025 at 11:04 AM
GRACE JELIA PUTRI TADETE
12/12/2025 at 06:56 AM