Perjalanan untuk membuat karya yang dikumpulkan menjadi sebuah album pasti melewati perjalanan yang sangat panjang dan nggak mudah. Semua tenaga dan pikiran dicurahkan demi suksesnya karya tersebut, dan tentu butuh waktu yang nggak sebentar untuk membuatnya. Tapi gimana kalau sang musisi kurang puas sama hasil albumnya ya? Tapi ternyata beneran ada loh Superfriends musisi yang nggak suka sama albumnya! Siapa aja? Check this out!
The Beatles - Let It Be (1970)
Image source: instagram.com/thebeatles
Siapa sih yang nggak suka sama band asal Liverpool, Inggris, yang juga merupakan band paling berpengaruh di dunia ini? Lagu-lagu dan aksi panggungnya selalu dipuja-puja sama para penggemarnya, dan bahkan hingga saat ini, banyak banget band-band tribute yang masih gemar menyanyikan karya-karya mereka. Nggak sesempurna itu, ternyata The Beatles juga nggak puas sama karyanya loh Superfriends, terutama pada album terakhir mereka, yang merupakan album studio ke-12, Let It Be. Album yang menjadi penanda akhir perjalanan band The Beatles ini ternyata nggak se-”meledak” itu, dan nggak mendapat pengakuan dunia.
Diproduseri oleh Phil Spector, lagu-lagu di dalam album ini mendapatkan penambahan orkestra, dan ternyata masih menimbulkan kemarahan di antara anggota The Beatles yang masih hidup selama bertahun-tahun setelah band ini berpisah. Akhirnya, di tahun 2003, Paul McCartney mengeluarkan versi remix dari album tersebut yang dikenal sebagai Let It Be... Naked, dengan tujuan untuk menghilangkan sentuhan Spector dari materi rekaman tersebut.
The Strokes - Angles (2011)
Image source: instagram.com/thestrokes
Band yang pertama kalinya berkunjung ke Indonesia pada bulan Juli ini punya segalanya yang dimiliki untuk menjadi band legendaris yang menjadi idola; pesona fisik yang menarik, gaya hidup bohemia yang istimewa, dan album debut mereka, “Is This It?”, dipenuhi dengan lagu-lagu keren yang terlalu sempurna. Tapi karena album debut mereka bisa dibilang sempurna, sulit bagi The Stroke untuk menjaga kualitas karya mereka, bahkan di beberapa album berikutnya. Bisa dibilang, nggak ada yang bisa menyaingi, bahkan menyamai kesuksesan album pertama mereka.
Berbagai masalah muncul, dan dibutuhkan waktu lima tahun bagi band untuk merilis album berikutnya, Angles pada tahun 2011. "Saya nggak akan pernah membuat album berikutnya seperti ini. Itu nggak mungkin. Itu sangat buruk," ujar gitaris Nick Valensi saat berbicara dengan Pitchfork untuk mempromosikan album tersebut. "Ada banyak hal dalam rekaman ini yang nggak akan saya ulangi," tambah penyanyi utama Julian Casablancas. Seburuk itukah album ini, Superfriends?
The Clash - Cut the Crap (1985)
Image source: instagram.com/the_clash
Berhasil menjadi perintis musik British punk rock, perjalanan The Clash dalam membuat album yang bagus ternyata nggak semulus itu. Album terakhir The Clash, yang merupakan album keenam mereka, nggak hanya menandai akhir dari karier mereka, tapi juga hampir menghancurkan “legacy” mereka. Ada beberapa masalah yang dialami personilnya saat memulai proses rekaman, dan akhirnya, album Cut the Crap menjadi sebuah album yang bisa dibilang kacau balau dan menjadi akhir dari karier The Clash.
Album ini menerima tanggapan yang sangat negatif, bahkan hingga band menolak melakukan tur untuk mendukungnya. Cut the Crap juga nggak pernah dirilis ulang, dan lagu-lagunya jarang muncul dalam kompilasi The Clash. Hmm, parah juga ya.
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.bbc.com/culture/article/20190819-nine-artists-who-hated-their-own-albums
2 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Riani El
15/10/2024 at 10:28 AM
SUSILO UTOMO
20/02/2025 at 08:36 AM