Dalam dunia musik, rivalitas antar musisi itu udah kayak bumbu wajib yang bikin semuanya makin seru. Semua rivalitas berawal dari perbedaan gaya musik dan ego. Tapi, lo harus tau, dari persaingan kayak gini justru lahir karya-karya legendaris yang bikin sejarah musik terus berkembang.
Nah, di artikel ini gue bakal bahas beberapa rivalitas musisi barat paling ikonik yang enggak cuma bikin sejarah, tapi juga ninggalin jejak yang masih diingat sampai sekarang.
Rivalitas Musisi Barat yang Paling Ikonik
Oasis vs Blur: Pertempuran Britpop yang Melegenda
Pasti lo udah enggak asing sama nama kedua band ini, di era '90-an, The Battle of Britpop antara Oasis dan Blur jadi salah satu rivalitas paling rame di dunia musik. Semua berawal dari perbedaan latar sosial sama gaya musik. Puncak ketegangan terjadi tahun 1995 pas mereka rilis single di hari yang sama "Roll with It" dari Oasis lawan "Country House" dari Blur.
Media langsung jadi ramai karena perang budaya Oasis kayak ngewakilin utara yang kasar, sementara Blur lebih ke selatan yang intelektual. Blur emang menang di tangga lagu, tapi Oasis tetap lebih ngehits secara global berkat album "(What's the Story) Morning Glory?". Akhrinya, rivalitas ini cuma soal ego dan adu gengsi antar personel yang akhirnya luntur juga seiring waktu.
The Beatles vs The Rolling Stones: Dua Raja di Era yang Sama
The Beatles sama The Rolling Stones di era 60-an dikenal banget sebagai rivalitas dua band gede yang sering dibanding-bandingin. The Beatles hadir dengan style rapi dan lagu pop yang enak didenger, sementara The Rolling Stones lebih nyentrik dengan musik rock & blues yang lebih liar. Persaingan mereka makin panas pas sama-sama ngejar puncak tangga lagu—The Beatles ngerajai paruh pertama dekade, sementara Stones mulai ngambil alih di paruh kedua.
Media sih yang paling sering bikin rivalitas ini keliatan gede, padahal personel kedua band aslinya saling respect. The Beatles bahkan pernah ngasih lagu "I Wanna Be Your Man" ke Stones di awal karier mereka. Intinya, rivalitas ini lebih ke urusan industri musik daripada konflik pribadi. Sampai sekarang pun, fans masih sering ribut nentuin siapa yang paling unggul di antara dua legenda ini.
Metallica vs Megadeth: Persaingan Personal di Dunia Thrash Metal
Rivalitas Metallica sama Megadeth dimulai pas Dave Mustaine dipecat dari Metallica tahun 1983 gara-gara masalah kelakuan. Ngerasa dendam, Mustaine langsung bikin Megadeth dengan niat ngalahin Metallica, baik dari segi musik maupun popularitas. Ketegangan makin panas gara-gara sindiran di wawancara dan lirik lagu, di mana Mustaine sering banget nyindir mantan bandnya.
Di puncak kejayaan, Metallica ngegas lewat album kayak Master of Puppets dan And Justice for All, sementara Megadeth enggak mau kalah dengan Peace Sells but Who's Buying? dan Rust in Peace. Tapi, seiring waktu, rivalitas ini akhirnya mereda setelah Mustaine dan Metallica damai. Momen rekonsiliasi mereka keliatan banget pas tur The Big Four, yang ngegabungin Metallica, Megadeth, Slayer, dan Anthrax. Walaupun drama personal udah selesai, persaingan musik mereka tetap jadi cerita legendaris di dunia metal.
Nirvana vs Guns N' Roses: Grunge Melawan Glam Metal
Buat lo penggemar Nirvana atau Guns N' Roses, rivalitas antara kedua band di awal 90-an nunjukin benturan gaya dan ideologi musik, dengan grunge mentah dan anti-komersialnya Nirvana yang nabrak banget sama glam metal mewah khas Guns N' Roses. Kurt Cobain terang-terangan kritik Guns N' Roses sebagai simbol rock yang arogan, sementara Axl Rose malah nyalahin Nirvana karena dianggap ngerusak kejayaan musik rock.
Rivalitas ini juga jadi momen pergeseran tren musik, di mana grunge mulai ngambil alih dominasi glam metal. Ironisnya, kedua band juga ngalamin nasib tragis, Nirvana bubar setelah Kurt Cobain meninggal di 1994, sementara Guns N' Roses juga pecah di akhir dekade itu.
Taylor Swift vs Kanye West: Drama di Atas dan di Luar Panggung
Rivalitas antara Taylor Swift dan Kanye West dimulai pas MTV VMA 2009, waktu Kanye dengan santainya ngeganggu pidato kemenangan Taylor dan bilang kalau Beyoncé lebih pantas menang. Kejadian itu langsung bikin ketegangan yang nggak selesai-selesai, apalagi pas Kanye rilis lagu "Famous" yang sebut nama Taylor secara kontroversial. Taylor nggak tinggal diam, dia balas lewat album "Reputation" yang penuh banget sama pesan tersembunyi tentang konflik mereka.
Lo harus tau, yang bikin rivalitas ini makin panas pas rekaman telepon mereka bocor ke publik, dan langsung jadi bahan perdebatan di media sosial. Kemudian, rivalitas ini malah jadi pemicu kreativitas, karena kedua musisi malah terus ngerilis karya-karya yang makin ngebuktiin posisi mereka sebagai raja dan ratu musik.
Kalau ngomongin dunia musik, rivalitas itu kayak bumbu yang bikin segalanya lebih seru. Oasis dan Blur di era Britpop atau The Beatles dan The Rolling Stones nunjukin gimana persaingan bisa ngebentuk sejarah musik. Di balik ego dan adu gengsi, justru ada dorongan buat terus berkembang. Tanpa rivalitas, mungkin enggak bakal ada lagu-lagu keren yang terus diputer sampai sekarang. Faktanya, rivalitas inilah yang bikin dunia musik tetap hidup dan terus berkembang, ngasih sesuatu yang bisa lo dengerin sampai hari ini.
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 09/03/2025
11 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
EDI SASONO
10/03/2025 at 11:21 AM
DEVI TRI HANDOKO
12/03/2025 at 23:30 PM
Fais Arifin
27/03/2025 at 14:45 PM
Ald /
18/04/2025 at 13:18 PM
GRACE JELIA PUTRI TADETE
28/04/2025 at 07:08 AM
asep syaripudin
11/05/2025 at 13:32 PM
Heri Suprapto
14/05/2025 at 08:48 AM
KARYADI KARYADI
17/05/2025 at 20:42 PM
ERLAN SAPUTRA PRIADY
18/05/2025 at 22:12 PM
Khaeroni Muhamad
24/05/2025 at 11:43 AM
EKO SUSILOWATI
07/06/2025 at 13:02 PM