Rimba Lepas Single Terbaru Berjudul Rimba Raya

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Saat pertama kali diusut tahun 2019, Rimba ingin mengusung aliran pop dengan spektrum yang luas mulai dari fondasi musik psikedelik era 60s - 70s dibalut dengan ornamen - ornamen modern hingga sisi keras namun nyaman yang ada pada musik alternatif era 80s - 90s membuat Rimba menjadi band dengan style yang unik, mempersembahkan musik yang agresif namun terstruktur.

Maka dari itu, Latasya Dinar(Vokal), Marvin Muhammad (Bass & Vokal), Vari Rivano (Gitar) dan Ivando Jeremy (Drum) sepakat dengan nama Rimba sebagai kelompok musik dengan genre pop belantara.

Dalam keterangan tertulisnya, mereka mengatakan bahwa single "Rimba Raya" terlahir dari seorang protagonis yang mengalami kejenuhan dengan kehidupan urban, timbul hasrat dari dalam dirinya untuk berpergian ke tempat yang jauh dan bersua dengan alam rimba, mencari ketenangan di dalam taraf spiritual. Lalu diceritakan impresi dan rasa terharu dengan keindahan alam rimba raya, sehingga sang protagonis tak kuasa menahan rasa.

Setelah kewalahan dengan semua rasa itu membuatnya berkontemplasi akan nostalgia yang ia rasakan untuk masa kecil yang jauh lebih sederhana dan tidak serumit masa kini, dengan segala beban hidup yang dipikul. Namun pada ujungnya, waktu dia telah habis, dan kembali ke hidupnya yang normal.