Single “Retry” yang dirilis pada 24 Mei 2024 ini jadi penutup dari EP (Mini Album) Trilogi Ninety Horsepower yang diberi judul “Re: sign-gret-try”, melengkapi single “Resign” dan “Regret” yang dirilis pada 2022 silam.
Bersamaan dengan penggarapan album kedua menandai transisi proses kreatif dan musikalitas dari band yang beranggotakan Ghina Salsabila (vokal & gitar), Wahyu Ramadhan aka Jiung (gitar), Irvanuddin Rahman aka Ipang (drum) dan KUNIO (bass) sudah hampir 10 tahun berkarya bersama.
Mengutip Ipang (Drum), “Semoga EP ini bisa mengobati kerinduan pendengar yang sudah lama menunggu rilisan kami dan bisa menjadi antisipasi buat album kedua Ninety Horsepower”.
Setelah album perdana rilis pada tahun 2018, di tengah terpaan pandemi dan kepadatan rutinitas, tidak menghentikan deru Ninety untuk mencicil rilisan trilogi Resign dan Regret pada 2022. Terlebih Ghina sang gitaris & frontman/lead vocalist band ini juga pernah merangkap sebagai keyboardist band tersohor indie tanah air The Adams selama beberapa tahun terakhir, yang akhirnya memilih fokus melanjutkan perjalanan nya dengan 90HP (Ninety Horesepower) mulai tahun 2024 ini.
Komitmen dan corak bermusik 90HP semakin terlihat dalam EP ini dan dan disinyalir akan semakin matang pada album kedua mereka nanti dengan menggaet Vit Alian sebagai produser yang sudah cukup lama mendalami musik Jepang.
“Sempat ada ide juga mau masukin Resign dan Regret ke dalam album kedua, tapi dalam penggarapannya, ternyata warna musik untuk lagu-lagu yang direncanakan untuk album kedua udah lumayan jauh dari Resign dan Regret. Jadi diputuskan kita rilis lagu Resign, Regret, Retry sebagai satu kesatuan dalam sebuah EP saja dulu.” Kata Ghina (Vokal & Gitar).
Aransemen dan materi dalam EP ini menjadi identitas dan warna tersendiri, terpisah dari album kedua nanti guna menonjolkan transisi transformasi musikalitas mereka.
Retry merupakan fase terakhir dari trilogi sebagai bentuk penerimaan dalam proses pendewasaan mencoba kembali untuk bertahan terhadap kenyataan. Setelah di fase awal Resign mencoba untuk berontak dan berusaha keluar dari tempat atau kondisi yang dirasa kurang nyaman.
Sehingga fase berikutnya Regret pun muncul sebagai bentuk penyesalan yang terkadang muncul atas keputusan tersebut dan mencoba untuk berharap kembali.
Wahyu Ramadhan aka Jiung (Gitar) menambahkan, “Pengalaman proses kreatif sama proses produksinya berjalan lancar karena ada Vit sebagai produser, kalo ga ada dia mungkin kita ga bisa kreatif-kreatif banget sama ga jalan produksinya hahaha. Bocoran album kedua, tahun ini insyaAllah release, kita lagi ngebut proses produksinya, materi sudah rampung semua, keren dah pokoknya hahahaha”.
EP ini menjadi pembuka kerjasama mereka dengan Black Box Records yang resmi mulai tahun 2024 menjadi rumah tempat mereka bernaung.
Lagu Retry yang menjadi single terakhir diEP ini direkam di Blackbox Studio ditangani langsung oleh Vit Alian selaku recording engineer, director dan producer.
Mixing dan masteringnya dikerjakan oleh Muhammad Ghur dan untuk Artwork dikerjakan oleh seniman visual / illustrator Rhoald Marcellius yang cukup dikenal dengan nama Pumkinbear, Rhoald sebelumnya juga membuat artwork untuk album pertama Ninety Horsepower yang berjudul Pagi Pasti Kembali.
Band ini mengajak para pendengar untuk kembali bertahan membawa sisa mimpi dan berdiri menantang dunia dalam single Retry yang sudah bisa didengarkan di seluruh platform layanan musik digital.
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :