Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Dialog Dini Hari

Dialog Dini Hari (DDH), sejak dulu, adalah perpaduan dinamis nyaris mistis antara petikan gitar Pohon Tua dan kelincahan perkusi Denny Surya. Dalam jalinan rasa khas dan bening, keduanya melahirkan banyak sekali lagu indah yang tak sekadar enak didengar, melainkan betulan menyelusup sampai ke relung batin terdalam. Tanpa disadari pendengarnya, lagu-lagu DDH bersemayam di dalam pikiran mereka, menjadi satu dengan kesadaran mereka sebagai manusia yang memanggul luka-luka. Itu, tentu saja, dimungkinkan karena pilihan tema lagu dan rangkaian lirik dengan diksi mahasastrawi yang setia disuguhkan Pohon Tua.

Melalui album teranyar mereka bertajuk Renjana, DDH makin mengukuhkan citra dirinya tersebut. Tidak ada lagu yang ditulis seadanya, sekadar untuk menghibur atau menangguk perhatian khalayak. Tiap lagu disuguhkan dalam tata musik apik, mengusung tema penuh kesadaran tentang rasa di dalam diri, juga situasi terkini bangsa ini. Rasanya memang tak ada yang luput dari pengamatan DDH. Mereka menyuling kehidupan, menjadikannya suguhan musik yang merekam pergerakan zaman.

Renjana menyajikan 11 lagu. Dari lagu pertama hingga pamungkas, urutannya sebagai berikut: “Adab”, “Teruntuk Bahagia”, “Merpati”, “Nurani”, “When We Were Young”, “Atas Nama Rakyat Bukan untuk Rakyat”, “Durja”, “Beranilah Melawan”, “Kita dan Dunia”, “Pohon Tua Bersandar”, dan yang terakhir adalah “Miles Away”.

Tidak semua merupakan lagu baru. Beberapa di antaranya adalah lagu lama yang diaransemen ulang. Sebut saja “Kita dan Dunia” yang sempat dijadikan kado pernikahan bagi Saylow, yang kini kembali diberi tanggung jawab mengurus DDH. Juga “Teruntuk Bahagia” yang merupakan lagu untuk buku berjudul sama, berisi kisah seorang praktisi yoga dan balet bernama Lisa Samadikun. Atau “Pohon Tua Bersandar” yang kemudian menjadi pijakan bagi lahirnya sebuah buku prosa liris berjudul Dua Senja Pohon Tua. Kedua buku tersebut ditulis oleh Eko “Wustuk” Prabowo dan diterbitkan Edraflo.

Sepeninggal Brozio, DDH kini digawangi berdua saja oleh Pohon Tua dan Denny Surya. Mereka diperkuat dengan kehadiran Kristian Dharma (bas dan synthesizer) serta Awenghimawan (banjo). Di beberapa lagu di album barunya ini, DDH menghadirkan juga musisi pendukung lain, yaitu Wilis Permadi (cello), Rivelino Ismaya (akordion dan Uileann pipes), dan Stella Paulina (Irish flute). Di barisan penyanyi latar ada Lyta Lautner, Jascha Riri, Sydney Barnett, Enzi Rozi, dan Rico Mahesi.

Semua lagu dalam album Renjana ditulis oleh DDH, termasuk liriknya. Kecuali di lagu “When We Were Young” yang menyertakan Elisa Wettstein sebagai penulis lirik kedua. Proses rekaman, mixing, dan mastering dikerjakan di Uma Pohon Studio, Posko Studio, Lengkung Langit Studio, Song Studio, Electric Ear Studio, dan Rare Ear Studio. Lokasi studio-studio tersebut merentang dari Denpasar, Ubud, Los Angeles, hingga Texas. Album yang artwork-nya dikerjakan oleh Pansaka ini diproduksi di bawah bendera label Rain Dogs Records.

Dengan racikan musik yang demikian menghanyutkan, tema lagu yang peka terhadap situasi di luar dan di dalam diri, serta pilihan kata yang disusun apik jadi lirik menukik, Renjana jelas menawarkan pengalaman bunyi dan batin yang dalam. Luar biasa menyentuh. Mendengarkan album ini dalam keheningan, barangkali di kamar, di tepi hutan di kaki gunung, di atas pasir putih di sebuah pantai terpencil, atau di loteng saat malam jatuh dan bintang-bintang mulai berpijar, dapat jadi pilihan utama.

Masuklah ke dalam lagu-lagu di album Renjana. Masuklah juga ke dalam dirimu sendiri. Dan temukan dunia mahaluas yang disesaki misteri Ilahi. Sebuah pengalaman mistis yang rasanya memang perlu lebih sering kita resapi. Agar kita sadar, hidup memang bukan perkara logika semata. Banyak hal-hal yang lebih megah yang barangkali selamanya tidak akan mampu kita pahami. Jalani saja. Terima.

ARTICLE TERKINI

Author : Admin Music

Article Date : 13/10/2024

Article Category : News

Tags:

#Album #Single

1 Comments

Comment
Andi Apriansyah

Andi Apriansyah

16/10/2024 at 12:19 PM

Seereem
Other Related Article
image article
News

The Script Main di Surabaya Bareng Hoobastank, Gas Superfriends!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Somnyfera Merilis Album Mini Bertajuk "Mantis Anggrek Pink"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Donne Maula Rilis Musik Video dari Single "Daur Hidup"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Sindikat Sisa Semalam Rilis Single “Appu Tuyut”

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

ZieL Rilis Single Kedua Berjudul "Sial!"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Maudy Ayunda Merilis Album Penuh “Pada Suatu Hari”

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Kolaborasi Terbaru Diskoria dengan Laleilmanino Melahirkan “Sakura Abadi” Bersama Neida

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Youthquake Lepas Single Terbaru Bertajuk "Manuver"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Supermusic Stage di Everblast Festival 2024 Pecah!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

The Samo Rilis Single Perdana Bertajuk "Extrafine Lunatic"

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive