Unit indie-rock/alternatif Joy Manifesto mengungkap akar dari sebuah hubungan toksik serta upaya melepaskannya lewat single ketiga berjudul “Dialog Dalam Diri”. Lagu ini merupakan rilisan berbahasa Indonesia pertama Joy Manifesto usai merilis dua single berbahasa Inggris yakni “Outlier”, dan “Call Me Now”. “Dialog Dalam Diri” juga merupakan ungkapan keresahan Fadli Rizki (Vokal), Akmal Rizky (Bass, Vokal), dan Egi (Gitar) dalam memaknai perpisahan dengan Ozom (Drum) yang memutuskan untuk keluar dari grup.
“Dialog Dalam Diri” adalah ragam percakapan tidak nyaman di dalam kepala perihal perilaku toksik yang dialami oleh banyak orang. Lirik yang ditulis oleh Fadli Rizki (Vokal) mengajak pendengar untuk merenungkan apa yang sebenarnya beracun dari suatu hubungan toksik. Apakah hubungannya? Pasangannya? Atau justru kita yang menjalaninya?
"Lagu ketiga ini semacam umpatan kepada siapa saja yang mudah memberi label toksik pada hal lain, namun lupa bahwa ada racun-racun tak kasat mata dalam diri yang juga tengah menggerogoti. Orang yang penuh racun sering terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dan lanjut menebar racun dari dalam dirinya. Pengingat buat kita semua kalau hurt people, hurt people," ujar Fadli Rizki lewat keterangan resminya.
“Di single ketiga ini Joy Manifesto melakukan eksplorasi riff gitar dan bunyi bass yang lebih kuat untuk menciptakan nuansa emosional disisipkan dengan unsur-unsur rock alternatif 2000-an yang kami harap dapat dinikmati dan diterima oleh para pendengar," kata Akmal Rizky.
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :