SuperFriends, siapa sih yang gak kenal sama sosok satu ini? Profil Iwan Fals emang gak bisa dipisahin dari sejarah musik Indonesia. Nama aslinya Virgiawan Listanto, lahir di Jakarta pada 3 September 1961. Sejak muda, Iwan udah tertarik sama dunia musik, bahkan sempat jadi pengamen sebelum akhirnya dikenal luas lewat karya-karyanya yang nyentil dan penuh pesan sosial.
Gaya bermusiknya khas banget, pakai gitar akustik, vokal kuat, dan lirik yang dalem. Gak heran kalau Iwan Fals sering dijuluki suara rakyat. Lagu-lagunya gak cuma buat didengerin, tapi juga buat direnungin.
Nah, buat lo yang penasaran sama sepak terjang doi, yuk lanjut baca artikelnya sampai habis. Banyak fakta dan cerita menarik yang bisa lo temuin di sini!
Album Iwan Fals yang Paling Berkesan Sepanjang Masa
Kalau ngomongin album Iwan Fals, kayaknya gak bakal cukup waktu sehari buat ngebahas semuanya. Tapi dari sekian banyak karya yang udah dirilis, ada beberapa album yang paling membekas di hati para pendengar.
Salah satunya adalah album “Sarjana Muda” (1981) yang jadi batu loncatan buat karirnya. Di album ini, lagu-lagu seperti Guru Oemar Bakrie dan Doa Pengobral Dosa mulai mencuri perhatian. Isinya kritik sosial yang tajam tapi tetap puitis.
Lanjut ke album “1910” dan “Sugali”, Iwan makin mantap di jalurnya sebagai musisi yang vokal menyuarakan suara rakyat kecil. Lagu-lagu seperti Bento dan Bongkar yang rilis di era ini bahkan jadi lagu wajib saat demo-demo mahasiswa di tahun ‘90-an.
Gak cuma itu, album swadaya bersama band Swami dan Kantata Takwa juga jadi momen kolaborasi luar biasa bareng musisi legendaris lain seperti Sawung Jabo dan WS Rendra.
Lagu Pertama Iwan Fals dan Cerita di Baliknya
“Kumenanti Seorang Kekasih” nunjukin sisi Iwan Fals yang jarang banget keliatan bukan lagi si musisi protes yang nyindir sana-sini, tapi lebih ke pendongeng cinta yang bisa nyentuh siapa aja.
Lagu balada pop ini keluar di album Barang Antik (1984), pas lagi di puncak karirnya, dan ternyata jadi salah satu karya paling ikoniknya yang nggak lekang sama waktu.
Liriknya simple tapi perasaannya dapet banget. Dari awal yang optimis kayak “Bila mentari bersinar lagi atau Hatiku pun ceria kembali” sampe ke kerinduan berat nunggu sang kekasih, plus ada rasa cemas takut kecewa juga.
Serunya, walaupun suara khas Iwan banget, lagu ini sebenernya diciptain sama Yoesyono, nunjukin kolaborasi kreatif di balik legenda itu. Sampe sekarang, lagu Iwan Fals ini masih hidup di kepala orang-orang, jadi potret jujur soal kesetiaan, penantian, dan kerapuhan manusia.
Deretan Lagu Terbaik Iwan Fals yang Tak Lekang oleh Waktu
Kalau lo tanya, “Lagu Iwan Fals yang paling populer apa, sih?”, jawabannya pasti beda-beda tiap generasi. Tapi beberapa lagu ini udah terbukti melampaui zaman dan masih sering diputar sampai sekarang. Yuk, kita bahas satu-satu!
1. Bento
Lagu ini tuh udah kayak national anthem-nya penggemar Iwan Fals. Dengan musik yang enerjik dan lirik bernuansa satir, Bento jadi simbol kritik sosial yang tajam terhadap tokoh penguasa fiktif. Lagu ini sering banget dibawain di konser dan masih sukses bikin penonton loncat-loncat.
2. Ibu
Nah, kalo yang ini siapin tisu, SuperFriends. Ibu adalah lagu mellow yang super menyentuh. Liriknya dalem banget, penuh cinta, dan menggambarkan kedekatan emosional antara anak dan ibunya. Banyak orang yang ngaku nangis waktu pertama kali denger lagu ini, lo salah satunya gak?
3. Pesawat Tempur
Pesawat Tempur cocok banget buat lo yang suka lirik penuh makna dan semangat perlawanan. Lagu ini punya aura “berani bersuara” yang kuat, dan jadi semacam anthem buat mereka yang kritis terhadap ketidakadilan. Sound-nya juga garang, bikin semangat meledak!
4. Yang Terlupakan
Kalau lo lagi mellow atau mikirin masa lalu, Yang Terlupakan bisa jadi soundtrack hidup lo. Lagu ini punya nuansa cinta yang dalam, penuh nostalgia, dan sering jadi andalan buat yang lagi galau pas malam minggu. Musiknya kalem, tapi langsung nusuk ke hati.
5. Tikus-Tikus Kantor
Lagu ini bisa dibilang kritik paling pedes Iwan Fals soal birokrasi dan korupsi di pemerintahan. Dia pake metafora “tikus” buat nunjukin pejabat yang diem-diem nggerogotin duit rakyat. Tapi nggak nyindir doang, lagu ini malah jadi semacam anthem buat mahasiswa dan orang-orang yang pengen perubahan.
Bikin lo sadar kalau korupsi itu nyata dan deket banget sama hidup kita sehari-hari. Nggak heran juga kalo lagu ini termasuk chord Iwan Fals paling populer. Sampe sekarang, relevansinya masih kuat banget.
6. Galang Rambu Anarki
Ini lagu pribadi tapi tetep nyentil soal sosial. Ditulis pas Iwan Fals nungguin kelahiran anaknya, Galang Rambu Anarki, lagu Iwan Fals ini nunjukin kekhawatiran seorang ayah soal masa depan anaknya.
Kekhawatirannya nggak soal keluarga doang, tapi juga soal kondisi sosial, ekonomi, sama politik yang bakal anaknya hadapin. Lagu ini bikin lo ngerasain sisi lembut jadi orang tua, tapi juga pedas sebagai pengamat sosial.
7. Sarjana Muda
Lagu ini realistis banget soal pahitnya hidup lulusan baru di Indonesia. Iwan Fals nunjukin susahnya nyari kerjaan layak di tengah minimnya lapangan kerja.
Liriknya kayak ngingetin kita kalo janji manis pendidikan tinggi sering nggak nyambung sama kenyataan dunia kerja. Lagu ini bikin kita ikut ngerasain perjuangan sarjana muda yang baru lulus dan harus berjuang keras.
8. Sore Tugu Pancoran
Lagu ini hidup banget ngebayangin Jakarta pinggiran. Ceritanya tentang anak muda yang dateng ke Jakarta nyari kehidupan lebih baik, khususnya di sekitar Tugu Pancoran.
Di balik cerita sederhana itu, ada impian, perjuangan, sama kepolosan masa muda yang penuh harapan tapi juga keras karena realita kota besar. Tiap detail liriknya bikin lo bisa bayangin keseharian anak muda di Jakarta, mulai dari sibuk, sampe kangen kampung halaman.
9. Yang Terlupakan (Dentang)
Lagu ini jadi salah satu lagu galau terbaik Indonesia. Lagu ini bikin lo introspeksi, ngajak mikir soal kesalahan masa lalu dan hal-hal yang mungkin belum sempet lo ucapin.
Piano di intro-nya khas banget, bikin suasana mellow langsung kerasa. Liriknya bikin lo berhenti sebentar, mikir soal hubungan sama orang lain, dan sadar kalo kesalahan sama penyesalan tetep ninggalin bekas.
10. Ujung Aspal Pondok Gede
Lagu ini melodi dan liriknya bikin nostalgia. Nunjukin kehidupan di Pondok Gede yang mulai kena modernisasi. Kerasa banget rindu sama masa lalu yang sederhana tapi lama-lama diganti sama perubahan sosial.
Tapi lagu Iwan Fals ini nggak nostalgia doang, tapi juga bikin kita mikir soal hidup yang berubah cepet, sambil tetep ngerasain hangatnya kenangan lama.
11. Guru Oemar Bakrie
Lagu ini bikin mikir soal dunia pendidikan di Indonesia. Iwan Fals nunjukin guru-guru di pelosok yang kerja keras banget tapi hidupnya masih jauh dari sejahtera.
Lagu ini bukan kritik doang, tapi juga penghormatan buat guru-guru yang berjuang tanpa pamrih. “Guru Oemar Bakrie” jadi simbol dedikasi dan pengorbanan, sambil ngingetin lo kalo guru juga harus dihargai.
12. Buku Ini Aku Pinjam
Lagu ini tuh sederhana banget tapi kuat soal nostalgia. Melodinya lembut, bikin kita kebawa balik ke masa lalu lewat simbol “buku pinjaman” yang jadi pengingat cinta yang pernah ada.
Liriknya puitis tapi nggak lebay “Buku ini aku pinjam, mungkin kau takkan kembali” langsung kena di hati siapa pun yang pernah ngerasain kehilangan. Di balik Iwan Fals yang jago protes, lagu ini nunjukin sisi lembutnya yang bisa nyentuh siapa aja.
13. Mata Indah Bola Pingpong
Lagu ini asik banget, ringan, dan catchy. Iwan Fals main-main sama kata-kata dengan kreatif, bikin metafora unik kayak “Mata indah bola pingpong, melambung-lambung di hatiku”.
Lagu ini nunjukin kalo Iwan nggak melulu serius, dia juga bisa bikin lagu cinta yang playful dan seger. Jadi di tengah lagu-lagu kritik sosialnya yang pedes, lagu ini kayak pengingat kalau dia juga jago ngerayain kebahagiaan simpel.
14. Kumenanti Seorang Kekasih
Ini balada legendaris yang udah jadi soundtrack buat banyak orang yang ngerasain penantian cinta. Lagu Iwan Fals ini punya gitar sendu, vokalnya penuh haru, bikin lo ikut ngerasain kesetiaan walaupun waktu terus jalan.
Liriknya “Kumenanti seorang kekasih, yang pernah menjanjikan kasih” nggak soal kangen doang, tapi juga nunjukin kesabaran dan harapan yang universal banget.
15. Sumbang
Lagu ini keras, garang, dan pedes banget. Kata “sumbang” dipake Iwan buat nunjukin kebijakan pemerintah yang nggak nyambung sama rakyat kecil suara yang sering dibungkam.
Tapi bukan nyindir doang, lagu ini kayak teriakan kolektif buat mereka yang frustasi sama ketidakadilan. Energinya meledak, pesannya blak-blakan, bikin kita sadar kalau kritik itu penting. “Sumbang” nunjukin kalau Iwan Fals nggak pernah berhenti jadi suara buat yang nggak bersuara.
Karir Iwan Fals: Dari Jalanan ke Panggung Legenda
Karir Iwan Fals dimulai dari jalanan, literally. Dia sempat jadi pengamen dan manggung dari satu tempat ke tempat lain. Tapi justru dari situlah mental dan karakternya sebagai musisi terbentuk.
Tahun 1980-an jadi masa keemasan Iwan. Lewat gaya vokalnya yang khas dan lirik-lirik yang menohok, ia berhasil merebut hati rakyat. Tapi tentu aja, jalan karirnya gak selalu mulus. Beberapa kali ia bersinggungan dengan pihak berwenang karena lirik lagunya yang dianggap terlalu vokal.
Tapi SuperFriends, Iwan gak pernah surut. Dia justru makin konsisten berkarya dan berevolusi. Dari solo, ke band, sampai ke kolaborasi dengan generasi baru, semua dijalanin dengan tulus dan autentik.
SuperFriends, dari perjalanan panjangnya, udah jelas banget kalau Iwan Fals bukan sekadar musisi. Dia adalah suara hati jutaan orang yang kadang gak bisa disuarakan secara langsung.
Dari profil Iwan Fals yang inspiratif, album Iwan Fals yang menggugah, sampai lagu Iwan Fals yang jadi anthem lintas generasi, semuanya nunjukin kalau karir Iwan Fals itu sesuatu yang luar biasa.
Jadi, lagu Iwan Fals favorit lo yang mana nih? Yang jelas, selama masih ada keresahan dan harapan di dunia ini, suara Iwan Fals akan terus bergema.
Kesimpulan
Iwan Fals tuh legenda musik Indonesia yang dari pengamen jalanan sampe jadi suara rakyat. Dari album Sarjana Muda, 1910, Sugali, sampe kolaborasi sama Swami dan Kantata Takwa, tiap karya dia selalu nyentil sosial, politik, tapi juga nyentuh soal cinta dan keluarga. Lagu-lagu dia kayak Bento, Galang Rambu Anarki, Tikus-Tikus Kantor, sampe Kumenanti Seorang Kekasih, semuanya punya cerita, emosi, dan pesan yang kena banget. Pokoknya tiap lagu Iwan Fals itu bukan buat didengerin doang, tapi bikin lo ngerasain hidup, mikir, bahkan kadang ikut mellow sama cerita yang dia bawain.
FAQ
1. Berapa jumlah total lagu yang telah diciptakan Iwan Fals?
Dari tahun 2013, Iwan Fals udah nyiptain lebih dari 300 lagu. Ada yang dia nyanyiin sendiri, ada juga yang hasil kolab sama musisi lain. Pokoknya karya dia udah banyak banget.
2. Kenapa fans Iwan Fals disebut "OI"?
“OI” itu singkatan dari Orang Indonesia. Sekalian juga jadi nama yayasannya Iwan Fals. Istilah ini akhirnya jadi identitas para fans karena maknanya dalem dan gampang banget nempel.
3. Apakah Iwan Fals pernah berurusan dengan hukum karena lagunya?
Pernah, pas April 1984, Iwan Fals sempet ditahan dan diinterogasi selama dua minggu karena bawain lagu-lagu kayak “Demokrasi Nasi”, “Pola Sederhana”, dan “Mbak Tini” waktu manggung di Pekanbaru. Lagu-lagu itu dianggap terlalu kritis, jadi langsung disorot aparat.
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 18/07/2025
8 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Brawijaya Hutabarat
22/07/2025 at 05:40 AM
Asrofi A. Munandar
22/07/2025 at 23:59 PM
Nicolas Filbert Tandun
06/08/2025 at 23:32 PM
asep syaripudin
09/08/2025 at 17:49 PM
nani maryani
10/08/2025 at 07:49 AM
zakief Nazmudin
06/09/2025 at 08:34 AM
Sofi .
26/10/2025 at 17:50 PM
Leli Mustika Krisliani
25/11/2025 at 10:47 AM