Dalam setiap produksi musik, konser, hingga rekaman studio, ada satu elemen yang tak terpisahkan, yaitu amplifier. Amplifier adalah alat yang membuat suara menjadi lebih keras dan jelas, sehingga kita bisa mendengar musik dengan lebih baik.
Dari panggung dan ruang latihan, amplifier hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, masing-masing memiliki karakteristik unik yang memengaruhi bagaimana kita mendengar musik. Nah, kali ini kita akan membahas tentang amplifier dalam instrumen musik mulai dari pengertian, jenis-jenis, dan fungsinya. Simak, ya!
Apa itu amplifier?
Amplifier adalah perangkat elektronik yang berfungsi memperkuat dan mengontrol karakteristik suara yang dihasilkan oleh berbagai instrumen musik, seperti gitar, piano, hingga bass. Fungsinya nggak cuma naikin volume aja, tapi juga memungkinkan lo buat menyesuaikan berbagai aspek suara, termasuk tingkat bass, treble, dan kejernihan, sesuai dengan preferensi individu.
Amplifier terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu preamplifier, power amplifier, equalizer, dan speaker. Preamplifier mengolah suara dari berbagai alat, seperti mikrofon atau pemutar musik. Power amplifier meningkatkan kekuatan suara yang sudah diolah oleh preamplifier. Equalizer memungkinkan lo buat menyesuaikan tingkat bass, treble, atau mid-range sesuai keinginan. Sedangkan speaker mengubah sinyal listrik menjadi suara yang lo dengar.
Amplifier penting banget untuk membuat suara terdengar bagus di berbagai tempat seperti konser, studio rekaman, dan di rumah.
Jenis-jenis amplifier
Berikut adalah berbagai jenis amplifier yang umum digunakan:
-
Power Amplifier OT (Output Transformer)
Amplifier jenis ini menggunakan transformator pada bagian output untuk menghubungkan power amplifier dengan speaker. Meskipun unggul dalam hal efisiensi daya dan cocoknya impedansi, amplifier OT ini seringkali memiliki kelemahan terkait distorsi dan ukurang yang cukup besar.
-
Power Amplifier OTL (Output Transformer Less)
Amplifier jenis ini tidak menggunakan transformator atau trafo sebagai penghubung dengan speaker. Amplifier Output Transformer Less menggunakan tegangan yang tidak simetris untuk berfungsi. Selain itu, amplifier ini memiliki kapasitor yang besar, bahkan lebih dari 1000uf. Kapasitor ini, yang disebut ELCO, berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik dalam rangkaian amplifier. Amplifier Output Transformer Less sering digunakan dalam perangkat elektronik seperti ponsel, televisi, radio, laptop, dan lainnya.
-
Power Amplifier BTL (Bridge Transformer Less)
Jenis amplifier BTL menggabungkan dua amplifier menggunakan sistem yang disebut Bridge. Dengan demikian, amplifier Bridge Transformer Less akan mendapatkan sinyal dua kali lipat lebih besar dari yang hanya menggunakan satu amplifier. Tapi, masalah yang sering muncul pada jenis amplifier ini adalah suhu panas yang berlebihan pada setiap IC (Integrated Circuit). Untuk mengatasinya, biasanya diperlukan pendingin besar pada setiap IC dan kipas angin untuk mengeluarkan panas biar nggak terbakar atau rusak.
-
Power Amplifier OCL (Output Capacitor Less)
Jenis amplifier yang terakhir adalah OCL atau Output Capacitor Less. amplifier ini digunakan untuk memperkuat sinyal suara yang besar, karena menggunakan catu daya simetris. Amplifier Output Capacitor Less dianggap lebih aman dalam mengeluarkan suara ke pengeras suara.
Ciri khas dari amplifier ini adalah satu ujung dari pengeras suara yang terhubung dengan output CT di transformer. CT pada transformer digunakan untuk menyediakan tegangan pada titik tengah gelombang suara. Ini membuat suara yang dihasilkan lebih besar dan bass-nya terdengar lebih kuat dibandingkan dengan amplifier lainnya.
Nah, itulah 4 jenis amplifier dengan semua kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lo bisa pilih amplifier sesuai kebutuhan dan preferensi.
Fungsi amplifier
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari amplifier:
-
Menguatkan Suara
Amplifier merupakan alat yang membuat suara menjadi lebih keras dan jelas dari sumber aslinya, seperti mikrofon atau pemutar musik. Ini dilakukan dengan meningkatkan kekuatan sinyal suara, sehingga ketika suara tersebut keluar dari speaker, suaranya terdengar lebih keras dan lebih jelas. Amplifier menggunakan transistor atau tabung vakum untuk melakukan ini, membuat sinyal listrik menjadi lebih kuat sehingga bisa membuat speaker bergerak dengan lebih kuat.
-
Mengatur Karakteristik Suara
Amplifier punya bagian yang disebut equalizer. Ini bisa lo pakai buat untuk mengubah suara sesuai dengan yang lo suka. Equalizer ini memungkinkan pengaturan bass, treble, dan suara di tengah. Contohnya, lo bisa membuat bass lebih kuat untuk musik dengan suara rendah yang kuat, atau membuat treble lebih jelas untuk suara vokal atau instrumen tinggi. Amplifier juga bisa punya efek suara kayak distorsi, reverb, atau delay, yang bisa bikin suara yang dihasilkan jadi lebih unik.
-
Menyesuaikan Suara Output
Fungsi ketiga adalah menyesuaikan suara output. Amplifier memiliki tombol atau saklar yang bisa lo atur buat mengubah suara. Misalnya, lo bisa mengatur volumenya, menyeimbangkan suara antara kiri dan kanan, atau mengubah kualitas suaranya secara keseluruhan. Dengan menggunakan tombol ini, lo bisa mendapatkan suara yang diinginkan, mengatur volumenya sesuai dengan tempatnya, atau mengubah karakter suaranya agar cocok dengan jenis musik yang sedang dimainkan.
Amplifier nggak cuma bikin suara menjadi lebih keras, tapi juga ngasih kontrol kepada lo sebagai pengguna buat mengubah gimana suara itu terdengar. Ini memungkinkan musisi untuk membuat suara yang unik dan sesuai dengan selera pendengar mereka, sehingga pengalaman mendengarnya menjadi lebih kaya dan personal.
—
Nah, itulah pembahasan tentang amplifier dalam instrumen musik. Sekarang, lo jadi tahu kan tentang jenis-jenis dan fungsi amplifier. Ikuti terus update tentang musik paling lengkap hanya di SuperMusic, ya! See you~
Source:Supermusic
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :