Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Pernah lihat gitar dengan bentuk fret yang miring-miring? Jika kalian pernah bertanya ke seseorang tentang fret yang miring tersebut, akan ada yang menjawab itu sebagai fanned Fret, atau multiscale fret. Pertanyaan selanjutnya pastinya: apa sih multiscale atau fanned fret?

Multiscale atau fanned fret gitar adalah konsep di mana setiap string-nya mempunyai panjang scale yang berbeda satu sama lain. Untuk belum tahu, scale pada gitar adalah jarak antara nut gitar dan bridge. Di multiscale atau fanned fret, kita akan mempunyai scale yang lebih panjang setiap senar yang lebih rendah.

Banyak yang berpendapat jika fitur multiscale ini memiliki playability dan tone yang lebih baik ketimbang gitar dengan fretboard konvensional.

Konsep multiscale instrument sebenernya sudah umum digunakan pada banyak instrumen musik lainnya, sepert piano, harpa, dll. Saat konsep ini diterapkan pada instrumen yang menggunakan fret (seperti gitar), akan terjadi beberapa perubahan bentuk, yang sekarang lebih banyak dikenal sebagai Fan Fret.

Menurut  berbagai sumber, konsep multiscale ini pertama muncul sekitar abad 16 pada alat musik bernama Orpharion dan Bandora. Baru akhirnya pada tahun 1900-an konsep multiscale ini diterapkan pada gitar modern.

Pada umumnya, scale yang digunakan oleh gitar-gitar umumnya antara 25.5 inch, meskipun ada juga yang menggunakan scale yang lebih pendek atau lebih panjang. Apa bedanya? Mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah: apa benefit dari menggunakan scale panjang/ pendek pada gitar?

Berikut akan kita bahas beberapa pro dan kontra, baik itu menggunakan scale yang pendek atau pun panjang.

1. Scale yang lebih pendek

Pro:

-String tension lebih berkurang

-Lebih mudah di-bending

-High string bersuara lebih smooth

-Jari akan lebih mudah untuk melakukan posisi-posisi yang memerlukan stretch

Kontra:

-Akan membutuhkan senar yang lebih tebal jika ingin down tuning

-Terkadang frekuensi low-end terdengar muddy atau tidak jelas

-Sering memerlukan setting intonasi saat down tunning

2. Scale yang lebih panjang

Pro:

-Low string akan bersuara lebih clear dan tight

-Intonasi yang lebih baik pada low string

-Karena tensi senarnya bertambah, maka user bisa menggunakan senar yang lebih kecil

-Saat bermain di fret-fret tinggi akan lebih banyak ruang (karena jarak antar fretnya cenderung lebih lebar)

Kontra:

-String tension akan lebih berat

-Lebih sulit untuk bending

-High string bisa bersuara terlalu bright

-Akan lebih sulit melakukan hand stretching

Beberapa poin di atas adalah pro dan kontra menggunakannya, baik itu gitar dengan scale pendek ataupun panjang. Bagaimana dengan multiscale? Teman-teman pasti sudah menebak jika multiscale menggabungkan benefit dari kedua scale tersebut. Yup, it does. Berikut adalah beberapa uraiannya:

Multiscale Fret

Pro:

-String tension pada senar tinggi akan lebih kecil sehingga lebih mudah untuk bending

-Karena scale pada senar rendah lebih panjang, maka string tension-nya juga akan lebih besar sehingga kita tetap bisa menggunakan senar yang lebih kecil

-Karena scale di senar tinggi lebih pendek, maka otomatis akan bersuara lebih smooth

-Pada lower string-nya juga akan mempunyai intonasi yang lebih baik, dan juga bersuara lebih tight dan jelas

Meskipun terlihat menjawab semua problem yang ada di kedua jenis scale, tetapi multiscale ini tetap memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

-Beberapa bentuk chord akan lebih sulit dimainkan

-Akan perlu penyesuaian dalam memainkannya

-Opsi yang terbatas, karena belum banyak pabrikan gitar yang memakai konsep ini, otomatis kita akan lebih sulit untuk mencari varian produk, spare part dan tempat servis-nya

Meski pada awalnya gitar jenis ini sulit untuk didapatkan, tapi seiring waktu, saat ini sudah banyak pabrikan yang mengeluarkan produk gitar yang menggunakan multiscale, seperti Kiesel, Strandberg, Axe Factory, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Baca Juga: LR Baggs M1A

Multiscale ini bisa dibilang salah satu terobosan yang akan banyak kita jumpai di gitar-gitar modern nantinya, karena semakin banyaknya gitaris yang ingin mengeksplor sound dan permainannya, salah satunya adalah menambah jumlah senar. Dan untuk mengatasi masalah yang muncul pada senar yang semakin banyak (intonasi dan clarity), multiscale fret merupakan salah satu solusinya. Salah satu gitaris yang identik dengan multiscale fret adalah Tosin Abasi (Animal As Leaders), atau ada juga gitaris dari Indonesia yang sering menggunakan multiscale fret, salah satunya adalah Balawan.

*Foto: guitarcenter.comguitar.co.uk

ARTICLE TERKINI

Tags:

#fanned fret guitar #multiscale fret

Article Category : Tips & Gears

Article Date : 21/11/2018

Supermusic
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

20 Comments

Comment
Imam Wahyudi Hidayatullah

Imam Wahyudi Hidayatullah

28/02/2025 at 06:12 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Wahyu Hardi

Wahyu Hardi

28/02/2025 at 06:12 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
ERYANA OKTAVIA

ERYANA OKTAVIA

28/02/2025 at 06:12 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Mulyanto Mulyanto

Mulyanto Mulyanto

28/02/2025 at 06:13 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Fitri Hasanah

Fitri Hasanah

28/02/2025 at 06:21 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Sri Wulandari

Sri Wulandari

28/02/2025 at 06:22 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Jenial Trino

Jenial Trino

28/02/2025 at 06:22 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Dwi Septiani

Dwi Septiani

28/02/2025 at 06:22 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
I'in Putri Sosiallina

I'in Putri Sosiallina

28/02/2025 at 06:30 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Murni Chania

Murni Chania

28/02/2025 at 06:30 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Arnedi Arnedi

Arnedi Arnedi

28/02/2025 at 06:30 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Suratmi Suratmi

Suratmi Suratmi

28/02/2025 at 06:31 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Fiktor Hasan

Fiktor Hasan

28/02/2025 at 06:37 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Dede Kurniawan

Dede Kurniawan

28/02/2025 at 06:37 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Imam Muslim

Imam Muslim

28/02/2025 at 06:38 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Upit Sarimana

Upit Sarimana

28/02/2025 at 06:38 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Ramli Anwar

Ramli Anwar

28/02/2025 at 07:02 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Desi Junata

Desi Junata

28/02/2025 at 07:02 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Kasmini Kasmini

Kasmini Kasmini

28/02/2025 at 07:02 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Hadi Wijaya

Hadi Wijaya

28/02/2025 at 07:03 AM

Tidak ada kata tidak mungkin, sebelum kamu sempat mencobanya
Other Related Article
image article
Tips & Gears

Cara Sederhana Merawat Gitar Akustik dan Listrik Biar Awet

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Tips & Gears

Zoom VE-22 Vocal Performer: Revolusi Performa Vokal Digital dalam Genggaman

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Tips & Gears

Behringer P16-HQ: Monitor Pribadi Digital yang Siap Tempur di Panggung dan Studio

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Tips & Gears

Canvas Line Isolator: Solusi Profesional untuk Masalah Ground Loop di Sistem Audio

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive