Rangka motor punya peran besar dalam menentukan kenyamanan dan karakter sebuah motor. Salah satu jenis rangka yang sering lo temuin adalah rangka underbone, yang banyak dipakai di motor bebek dan beberapa motor komuter. Desainnya simpel dan ringan, makanya banyak dipilih buat penggunaan harian yang butuh motor gesit dan praktis.
Akhir-akhir ini, rangka underbone sering dibandingin sama rangka eSAF. Banyak yang penasaran soal perbedaannya, mana yang lebih kuat, dan gimana pengaruh masing-masing rangka terhadap handling serta durabilitas motor. Wajar banget, karena jenis rangka bukan sekadar urusan desain, tapi juga ngaruh ke pengalaman berkendara lo sehari-hari.
Di artikel ini, gue bakal jelasin rangka underbone dengan cara yang mudah lo cerna, mulai dari cara kerjanya sampai kelebihan dan kekurangan yang perlu lo tahu. Gue juga bakal bahas perbedaannya dengan rangka eSAF biar lo dapet gambaran jelas sebelum menilai mana yang lebih cocok buat kebutuhan lo. Penjelasannya santai, to the point, dan nggak ribet sama istilah teknis yang bikin pusing.
Pengertian Rangka Underbone
Rangka underbone adalah jenis rangka motor yang memakai struktur utama berupa pipa tunggal di bagian bawah, dengan posisi mesin menggantung di atasnya. Desain ini bikin motor lebih ringan, simpel, dan mudah dikendalikan. Kebanyakan motor bebek dan beberapa skuter komuter pakai rangka model ini karena konstruksinya praktis dan efisien. Selain itu, rangka underbone terkenal stabil buat kecepatan rendah sampai menengah, makanya sering dipilih buat kebutuhan harian. Secara umum, karakter utamanya lebih ke keseimbangan antara bobot ringan dan struktur yang fungsional.
Fungsi Rangka Underbone
1. Menopang Komponen Utama Motor
Rangka underbone jadi struktur utama yang ngejaga semua komponen motor tetap kokoh di tempatnya, mulai dari mesin, bodi, suspensi, sampai jok. Tanpa rangka yang kuat, motor nggak bakal punya bentuk dan stabilitas yang proper. Model underbone ngasih ruang pemasangan yang rapi dan efisien buat komponen-komponen itu.
2. Menjaga Kestabilan Saat Berkendara
Desain rangka underbone bikin motor punya kontrol yang responsif, terutama di kecepatan rendah sampai menengah. Motor jadi lebih stabil saat lo belok, rem, atau nyalip di jalanan sempit. Stabilitas ini penting banget buat penggunaan harian, apalagi di kondisi lalu lintas yang padat.
3. Mengurangi Bobot Motor
Karena konstruksinya simpel dan memakai pipa tunggal, rangka underbone bikin bobot motor jadi lebih ringan. Efeknya, motor lebih gesit dan hemat bahan bakar. Bobot yang ringan juga bikin motor gampang dikendalikan sama berbagai tipe pengendara.
4. Meningkatkan Kenyamanan Berkendara
Rangka underbone mendukung posisi duduk yang rileks dan ergonomis. Buat lo yang sering berhenti–jalan di macet, posisi ini bikin motor nyaman dipakai lama tanpa cepat capek. Struktur bawahnya juga bantu ngurangin getaran berlebih ke bodi.
5. Mengoptimalkan Distribusi Berat
Distribusi berat motor yang merata bikin handling lebih konsisten. Rangka underbone ngatur posisi mesin dan komponen supaya motor tetap seimbang saat bergerak. Hasilnya, motor lebih gampang dikontrol di tikungan dan tetap stabil walaupun bawa barang.
Perbedaan Rangka Underbone dengan Rangka eSAF
1. Bahan dan Teknik Pembuatan
Rangka underbone biasanya dibuat dari pipa baja yang dibentuk dan dilas secara konvensional. Prosesnya sudah lama dipakai dan lebih sederhana. Sementara itu, rangka eSAF (Enhanced Smart Architecture Frame) menggunakan pelat baja tipis yang dipress dan dilaser, sehingga hasilnya lebih presisi dan bobotnya lebih ringan.
2. Struktur dan Desain
Struktur underbone mengandalkan pipa tunggal yang memanjang dari depan ke belakang. Desainnya lebih tradisional dan sudah terbukti kuat buat motor harian. Rangka eSAF punya bentuk lembaran yang disatukan seperti struktur “kotak,” bikin rangkanya lebih kaku tapi tetap ringan. Desain ini lebih modern dan fokus ke efisiensi ruang.
3. Bobot Kendaraan
Underbone cenderung lebih berat karena menggunakan pipa baja dengan ketebalan lebih tinggi. Rangka eSAF dirancang supaya lebih ringan beberapa kilogram dibanding rangka konvensional, sehingga motor jadi lebih irit dan lincah dipakai.
4. Kekuatan dan Durabilitas
Rangka underbone dikenal kuat dan sudah teruji dalam jangka panjang. Durabilitasnya stabil karena konstruksinya tebal dan tahan guncangan. Rangka eSAF tetap kuat, tapi karakter ketahanannya berbeda karena ketebalan materialnya lebih tipis. Teknologinya mendukung kekuatan, tapi real-world durability-nya masih jadi bahan diskusi di kalangan pengguna.
5. Kenyamanan dan Handling
Underbone punya karakter handling yang stabil dan nyaman, apalagi buat jalanan yang kurang rata. eSAF menawarkan handling lebih ringan dan responsif karena bobotnya kecil, cocok buat maneuver di kota. Namun beberapa rider bilang getarannya lebih terasa dibanding underbone.
6. Kemudahan Perawatan dan Reparasi
Rangka underbone lebih gampang diperbaiki kalau ada kerusakan karena strukturnya simpel. Bengkel umum pun biasanya bisa nanganin. eSAF lebih kompleks dan butuh alat khusus kalau ada penyetelan atau perbaikan karena teknik produksinya beda.
Sekarang lo udah paham perbedaan rangka underbone dan eSAF, mulai dari struktur, cara kerja, sampai karakter berkendaranya. Dua jenis rangka ini punya keunggulan masing-masing, jadi pilihannya balik lagi ke kebutuhan lo sehari-hari. Kalau lo butuh motor yang kuat, nyaman, dan gampang dirawat, underbone masih jadi pilihan aman. Tapi kalau lo nyari motor yang ringan, modern, dan lincah di kota, eSAF bisa jadi opsi yang menarik. Semoga penjelasan ini bisa bantu lo lebih ngerti soal rangka motor sebelum lo mutusin pilihan.
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 29/11/2025
4 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
GRACE JELIA PUTRI TADETE
30/11/2025 at 07:38 AM
Garindratama Harashta
30/11/2025 at 09:24 AM
Agus Sungkawa
02/12/2025 at 11:12 AM
Tiurnatalia Manalu
03/12/2025 at 06:36 AM