Superfriends, dunia sepakbola sempat dikagetkan dengan insiden yang dialami Petr Cech dan Ederson Moraes. Gimana nggak, dibandingkan dengan pemain-pemain posisi lain, kiper yang relatif jarang melakukan kontak fisik dengan lawan bisa mendapat cedera kepala yang sangat parah karena terjangan yang sangat keras. Akibatnya mereka harus memakai pelindung kepala bernama Scrum Cap atau topi Scrum yang awalnya merupakan pelindung kepala dalam olahraga Rugby.
Tragedi yang dialami Ederson Moraes, sang kiper Manchester City asal Brasil memang cukup tragis. Terjangan Sadio Mane mengenai dia tepat di wajahnya di laga big match kontra Liverpool pada 9 September. Ederson yang sempat nggak sadarkan diri langsung dilarikan ke rumah sakit untuk memastikan keadaannya. Tapi beruntung, Superfriends, nggak ada tulang wajah yang patah. Sekalipun Ederson harus mendapat luka jahitan di bagian wajah kirinya yang terluka cukup berat. Hebatnya, nggak butuh waktu lama untuk melihat Ederson kembali berlatih bersama skuat Pep Guardiola yang lain. Dia pun terlihat berlatih dengan penampilan baru. Mengenakan semacam pelindung kepala kaya yang dipakai oleh Petr Cech, kiper Arsenal, setiap kali timnya bertanding.
Tapi dibanding Ederson, peristiwa yang dialami Petr Cech jauh lebih mengenaskan. Pada 14 Oktober 2006, dia berbenturan dengan pemain Reading, Stephen Hunt di pertandingan Liga Inggris. Karena kerasnya benturan, Cech sampai mengalami retak tengkorak yang menekan otaknya. Dokter menyatakan nyawa kiper asal Ceko itu nyaris melayang. Dia sampai mengalami sakit kepala intens dalam proses penyembuhannya. Setelah sembuh, Cech memutuskan memakai topi Scrum untuk mengurangi dampak jika terjadi benturan yang sama, sekaligus melindungi bekas operasi di kepalanya.
Setelah kejadian dramatis itu, banyak pengamat menganggap sepakbola butuh mengadaptasi topi ini. Penggunaan topi scrum untuk para kiper atau mungkin pemain lain akan mencegah terjadinya cedera parah di kepala. Meskipun peristiwa yang menimpa Petr Cech dan Ederson Moraes tak sering terjadi, tetapi risiko yang harus mereka hadapi cukup berat. Risiko cacat tetap pada wajah hingga kehilangan nyawa bisa saja mereka alami, terlepas dari sengaja atau tidaknya pemain lawan yang kakinya mampir ke wajah atau kepala mereka. Diskusi mengenai perlunya perlindungan bagi penjaga gawang memang sempat muncul nggak lama setelah Petr Cech terkapar dan harus mendapatkan penanganan medis yang sangat serius. Namun, diskusi tersebut nggak berlanjut.
Well, Superfriends, itu tadi kisah heroik yang dialami oleh dua kiper. Masih banyak cerita menarik lainnya yang ada di dunia sepak bola. So, ikuti terus berita-berita yang ada di Superlive supaya lo selalu update dengan cerita di dunia olahraga!
ARTICLE TERKINI
Article Category : E-sport
Article Date : 01/12/2021
Source:https://sport.detik.com/sepakbola/gear/d-2200917/helm-petr-cech
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :