Terkadang beberapa pendaki saling berlomba agar bisa mencapai puncak dalam waktu singkat. Tanpa disadari, sebenarnya mengalahkan ego diri merupakan hal yang paling sulit. Ada ego yang sangat kuat sehingga terkadang melahirkan ambisi untuk bisa cepat sampai puncak, ikut adu kuat-kuatan, atau sebagainya. Entah apa yang akan diperoleh setelah bisa mencapai puncak dengan cepat. Apakah mungkin rasa puas dalam diri ataukah agar bisa segera beristirahat?
Sejatinya esensi mendaki gunung bukan perkara siapa yang bisa lebih cepat menaklukan atau sampai di puncak lebih dulu. Bukan hanya itu saja. Mendaki gunung merupakan cara menikmati dan menunjukkan rasa cinta akan alam beserta isinya. Tujuannya bukan puncak, tetapi rumah. Apa manfaatnya bila bro ngaku cinta gunung tetapi nyatanya malah mengambil risiko yang membahayakan diri sendiri? Oleh karena itu, berikut ada beberapa hal penting yang perlu bro tahu sebelum menapakkan kaki di puncak gunung.
Modal Nekat Perlu, Namun Tetap dengan Perhitungan Cerdas
Modal nekat memang perlu. Karena kalau tidak nekat bisa jadi bro tidak akan pernah berani mendaki gunung. Akan tetapi, tidak cukup dengan nekat saja. Pastikan bro juga membekali diri dengan perhitungan cerdas. Misalnya dengan mencari tahu perkiraan cuaca sebelum pendakian. Bila sekiranya akan turun hujan yang disertai petir atau malah badai, tentu lebih baik bila pendakian ditunda.
[bacajuga url=22311]
Periksa Kelengkapan Logistik
Kelengkapan logistik seperti makanan tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya bekal yang bro bawa menjadi sumber energi selama pendakian. Karenanya persiapkan secara mendetil dan pastikan tidak ada yang ketinggalan. Bahan-bahan makanan yang dibawa mestinya praktis dan memudahkan dalam pengolahannya. Saat pendakian bro bisa membekali diri dengan mie instan, sarden, ransum tentara, kornet, roti, susu kaleng, atau makanan lain. Pilih makanan praktis namun bergizi. Sebagai sumber energi bro bisa pula membawa bekal cokelat, gula merah, dan madu.
Jaga Kondisi Fisik Sebelum dan Selama Pendakian
Beberapa pendaki ada yang lupa memperhatikan kondisi fisik misalnya kurang waktu istirahat. Alhasil saat pendakian malah sempoyongan. Hai bro, waktu istirahat memang baiknya digunakan untuk tidur. Sehingga saat pendakian tubuh bro bisa prima dan siap diajak mendaki sampai puncak. Ingat puncak bukan tujuan utama, melainkan rumah. Jadi setibanya di puncak bro masih harus melanjutkan perjalanan sampai di rumah dengan selamat. Pulang ke rumah dalam kondisi selamat adalah keharusan dan mutlak yang tidak bisa ditawar lagi.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Wilderness
Article Date : 07/03/2016
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :