Fenomena alam berupa asap belerang yang terus mengepul dari kawah Gunung Talang bukanlah hal yang aneh bagi para pendaki. Mereka sudah sangat hafal dengan aromanya yang menyengat, sehingga secara otomatis mereka langsung menutup hidung agar terhindar dari resiko sesak nafas akibat gas sulfur dioxide.
Kawah ini sendiri merupakan jejak nyata bagaimana dahsyatnya amukan Gunung Talang di tahun 2005 silam, yang memaksa seluruh warga yang berada di dekatnya mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga saat ini, peninggalan letusan berupa kawah belerang di Gunung Talang masih abadi.
Gunung Talang sendiri terletak di tiga kecamatan, yakni kecamatan Gunung Talang, kecamatan Danau Kembar dan kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Hingga saat ini, gunung setinggi 2.597 mdpl tersebut masih menyandang tipe A, alias masih menunjukkan kegiatan vulkanis yang aktif.
Berdasarkan keterangan Dian Fiantis, peneliti dari Universitas Andalas Padang, menyebutkan jika letusan Gunung Talang terjadi dari kawah yang berasal dari punggung gunung pada 12 April 2005 silam. Kejadian tersebut didahului oleh oleh gempa vulkanik dengan kekuatan sekitar 5.5 SR, tepat 04.15 WIB.
[bacajuga url=57447]
Ketika meletus, Gunung Talang memuntahkan asap hitam dan percikan magma pijar, yang kemudian diikuti oleh hujan debu dan pasir vulkanis yang menutupi hampir seluruh permukaan tanah dan tanaman yang berada pada lereng tengah bawah Gunung Talang.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan vegetasi di seputar Gunung Talang menjadi terbakar, mirip seperti pemandangan Hutan Mati di Gunung Papandayan, Garut, dimana tubuh tanaman terlihat hanya berdiri tanpa ada daun, rumput dan hanya sisa ranting-ranting saja.
Tidak hanya meninggalkan kesan hutan mati, jejak letusan Gunung Talang pun bisa terlihat dari kawah-kawah yang berada di sekitarnya, terutama yang ada di dekat puncak Gunung Talang. Hingga saat ini, kawah-kawah tersebut tetap aktif mengeluarkan belerang.
Menurut para peneliti geologi menyebutkan, aktivitas vulkanis Gunung Talang bisa terlihat dari aktifitas Kawah Utama, Kepundan Panjang, Kawah Selatan, Gabuo Bawah, Gabuo Atas dan Air Panas Batu Bajanjang, yang kesemuanya masih menunjukan aktifitas yang cukup aktif.
Melihat hal ini, dapat disimpulkan jika Gunung Talang merupakan magnet keindahan yang siap mengamuk kapan saja. Semoga ketika itu terjadi, kita sudah benar-benar siap dengan segala risiko terburuknya!
ARTICLE TERKINI
Article Category : Wilderness
Article Date : 07/05/2016
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :