Bercerita tentang timur memang tidak akan pernah habis di ceritakan. Keindahan alam dan keelokan budaya yang tersimpan jumlahnya bisa lebih banyak dari jumlah pulau-pulau yang terhampar bak mutu manikam di negeri ini. Salah atunya adalah Lembata. Sebuah pulau yang ada di gugusan timur Flores.
Lembata mempunyai nama lain yaitu Lomblen. Sejauh mata saya memandang sewaktu ada kesempatan untuk menjelajah Lembata, yang ada hanya pesisir pantai, perbukitan dan gunung. Alam Lembata masih sangat alami. Belum banyak yang dijamah oleh tangan-tangan jahil manusia. Hamparan ruremputan menguning yang menyelimuti perbukitan seolah membuat mata ini adem memandangnya.

Budaya adalah tonggak masyarakat Lembata berkehidupan. Masing-masing masih memegang teguh budaya yang di wariskan oleh nenek moyang mereka. Sebut saja Lamalera, sebuah desa yang namanya sedang hangat di perbincangkan di kalangan para wisatawan karena tradisi perburuan pausnya. Jadi masukkanlah destnasi desa Lamalera kedalam agenda perjalanan kalian ke Lembata. Tapi hanya bulan-bulan tertentu saja tradisi itu di gelar.
Ragam olah raga extreme juga bisa dilakukan disini. Salah satunya adalah bermain para motor di atas teluk Nuhanera. Teluk Nuhanera adalah salah satu destinasi wisata andalan bagi wisatawan mancenagara. Sering terlihat mereka datang langsung membawa kapal mewahnya untuk menikmati dan menghabiskan waktu di teluk damai ini. Air laut yang jernih serta tempatnya yang masih alami dan sepi membuat para wisatawan mancanegara itu merasa nyaman.

Menyaksikan penduduk asli melakukan aktifitasnya juga kita banyak belajar. Salah satunya adalah kearifan local. Bagaimana mereka berkehidupan dengan senantiasa menjaga keseimbangan, agar alam tetap terjaga kelestariannya.
[bacajuga url=16692]
“kita sudah bantu dua paus besar yang terdampar itu ke laut lepas, tapi besok paginya, satu dari mereka kembali lagi ke teluk dan terdampar disini hingga mati mas†keterangan warga lokal yang menemani perjalanan saya mengeliling Lembata. Tak heran ketika saya diajak berkeliling Lembata, ada beberapa tulang belulang dari paus raksasa yang pernah terdampar di pulau ini.
Jenis aktifitas wisata lain juga menyuguhkan ketenangan jiwa bagi pemeluknya. Berada disebuah bukit dengan pemandangan yang indah inilah bukit doa di bangun. Sebuah bukit yang di peruntukan bagi wisata doa. Patung Bunda Maria besar sekali berada di puncak bukit. Sementara kanan kiri tangga dibuat fragmen-fragmen cerita tentang Yesus Kristus dan kisah-kisahnya.

Saya hanya duduk memandang laut dari atas bukit doa ini. Pemandangan yang tersaji juga sungguh menarik. Hamparan laut dengan latar belakang gunung-gunung yang ada di pulau Flores menambah makin sempurnanya cakrawala yang terlihat.
Ada yang unik ketika saya mendapatkan satu cawan tuak ketika sedang diajak pada sebuah acara adat. Ritual masyarakat di Lembata adalah menumpahkan sedikit dari isi cawan itu ke tanah. Ternyata ada cerita dibalik kebiasaaan mereka ini. Itu adalah bentuk syukur warga Lembata kepada leluhur yang dipercaya ikut menjaga mereka di tanah Lembata.

“restuilah kami wahai leluhur, lindungilah kami wahai langit dan bumi, beri kami hidup hari ini dan selamanyaâ€ÂÂ
Mantra yang di bacakan oleh peminpin upacara adat ini membuat saya sedikit marasa keharuan. Sebuah doa yang sederhana tapi mempunyai makna yang mendalam bagi warga masyarakat dan alam Lembata.
Bagi pecinta alam liar, Lembata adalah tempat yang pas dengan jenis kesenangan ini. Alam di Lembata ini masih liar sekali. Savana kering yang tandus serta puncak gunung yang sering melelehkan lava adalah tempat yang pas bagi pemuja pacuan adrenalin ini. Siapkan segala sesuatunya untuk menjajal alam liarnya Lembata.

Lembata memang masih jarang di singgahi oleh wisatawan. Karena alammnya yang masih liar, jadi untuk menuju ke lokasi ini dibutuhkan sebuah keberanian yang lebih.

Ada dua jalur untuk menuju Lembata. Jalur pertama ialah melewati Kupang, sebagai ibukota Nusa Tenggara Timur, kemudian melanjutkan penerbangan ke Lembata. Jalur kedua ialah, melalui daratan Flores kemudian dilanjutkan dengan jalur laut, yakni kapal cepat menuju Lembata. Tidak butuh waktu lama untuk melayari rute Larantuka-Lembata. Hanya butuh waktu tidak lebih dari satu jam saja.

Let’s Explore Lembata – Super Adventure.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Wilderness
Article Date : 11/01/2016
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :