Sudah bukan rahasia lagi bahwa cara masyarakat asli Tana Toraja, khususnya kaum bangsawannya, dalam menguburkan jenazah kerabatnya merupakan salah satu yang unik di negeri kita, bahkan di dunia. Selain mengadakan serangkaian upacara pemakaman adat (Rambu Solo) yang biasanya akan memakan biaya yang tidak murah, mereka juga menaruh jenazah kerabatnya tersebut di tebung-tebing tinggi yang bisa dijumpai dengan mudah di Tana Toraja, provinsi Sulawesi Selatan.
Londa, atau dikenal juga dengan nama Gua Londa, merupakan salah satu makam di Tana Toraja yang paling terkenal dan menarik untuk dikunjungi. Berlokasi di sebuah desa bernama Sandai Uai, Gua Londa berjarak sekitar 7 km dari kota Rantepao dan cukup mudah dicapai dengan kendaraan umun, seperti ojek, bemo, mobil ataupun motor.
Untuk mencapai lokasi Gua Londa, pengunjung harus menyusuri sejumlah anak tangga dan karena cukup gelap, sangat disarankan untuk membawa senter atau bisa juga menyewa lentera petromak dari warga setempat yang biasanya memasang tarif sewa sebesar Rp. 25 ribu. Agar lebih nyaman dan juga aman, disarankan juga untuk menyewa pemandu yang akan memandu Anda menyusuri Gua Londa. Untuk tarif guide, biasanya mereka tidak memasang tarif dan Anda bebas membayarnya berapapun, asalkan ingat jangan terlalu murah.

Jika dilihat dari kejauhan, lokasi makam ini mungkin hanya akan tampak seperti tebing curam yang ditumbuhi oleh pepohonan yang rimbun. Namun jika diperhatikan lebih detil maka Anda bisa melihat peti jenazah dengan warna yang cerah yang diselipkan dicelah dinding tebing. Di kaki tebung yang hijau dan rimbun inilah lokasi gua alam yang kemudian dijadikan makan oleh warga asli Tana Toraja.
[bacajuga url=524]
Suasana mistis dan sedikit menyeramkan mungkin akan Anda rasakan saat sudah berada di dekat lokasi Gua Londa. Lebih dekat ke dinding tebing Anda akan menyaksikan deretan patung kayu (tau-tau)di tebing batu yang dipahat menyerupai etalase bagi patung-patung yang terlihat cukup menyeramkan tersebut.
Sebelum masuk ke dalam gua, Anda bisa menyaksikan ribuan tengkorak manusia yang tampak berserakan. Tulang-tulang tersebut asalnya dari peti mati yang mungkin jatuh dari tempatnya digantungkan dahulu. Bisa juga tulang-tulang ini jatuh karena peti tersebut sudah lapuk dan hancur dimakan usia.

ARTICLE TERKINI
Article Category : Wilderness
Article Date : 27/02/2016
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :