Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Menjejakkan Kaki di Atap Sumatera, Gunung Kerinci

Dari Barat ke Timur, di daratan Indonesia membentang ratusan gunung berapi yang masih aktif. Hal inilah kenapa Indonesia disebut sebagai kawasan cincin api pasifik, kawasan yang sangat sering mengalami gempa bumi dan meletusnya gunung berapi. Salah satu gunung berapi yang tertinggi di Indonesia terletak di Provinsi Jambi, namanya adalah Gunung Kerinci (3.805 mdpl). Gunung Kerinci adalah yang tertinggi di Pulau Sumatera, bahkan gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat ini menjadi gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara.

Selain keindahan alamnya, Gunung Kerinci memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendaki gunung karena termasuk dalam daftar 7 puncak tertinggi di Indonesia setelah Carstensz Pyramid di Pegunungan Tengah, Papua. Semua pendaki sepertinya berbondong-bondong menginjakkan kakinya di setiap puncak tertinggi di Indonesia.

Gunung Kerinci merupakan salah satu gunung yang membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mendakinya. Sekitar 2 sampai 3 hari saja kalian bisa mendaki ke puncak dan kembali ke kaki gunung. Biasanya para pendaki bermalam dulu di penginapan yang tersedia di Desa Kersik Tuo (1.500 mdpl), desa terakhir sebelum mendaki Gunung Kerinci.

Pagi-pagi sekali cobalah bangun dan seduh secangkir kopi kemudian keluar dari penginapan untuk melihat pemandangan di luar. Memang udaranya sangat dingin, namanya juga daerah pegunungan kan bro. Tapi rasanya lebih nikmat daripada tidur di balik selimut. Hamparan perkebunan teh terlihat begitu luas sangat memanjakan mata dan Gunung Kerinci yang berdiri gagah di kejauhan itu sudah menunggu untuk didaki. Siapkan kameramu, kemudian abadikan momennya.

Kalau sebelum mendaki gunung ini kalian sudah mempersiapkan mental dan fisik dengan baik, kurang lebih dalam waktu 7-8 jam kalian bisa bermalam di shelter 3 dan lanjut ke puncak keesokan harinya. Namun, kalau ingin perjalanan yang lebih santai bisa juga bermalam dulu di Shelter 2. Selain faktor mental dan fisik, faktor cuaca juga harus dipertimbangkan ya bro.

[bacajuga url=62643]

Dari Tugu Macan di Desa Kersik Tuo sampai batas vegetasi hutan di gerbang pendakian yang bertuliskan “Selamat Datang”, jalur yang ditempuh berupa jalan aspal dikelilingi perkebunan milik warga. Selanjutnya kalian akan melewati Pintu Rimba, Pos 1, Pos 2 dan Pos 3 dengan vegetasi hutan hujan tropis. Jalur yang ditempuh masih landai. Berjalanlah sesuai ritme jalan, tidak usah tergesa-gesa. Nikmati saja segarnya udara khas pegunungan sembari bercengkerama dengan teman pendakian.

Jalur mulai semakin terjal setelah melewati Shelter 1. Namun jalur yang lebih ekstrim ada di jalur setelah melewati Shelter 2. Oh iya bro, di Shelter 2 dan Shelter 3 terdapat sumber mata air. Jadi, tidak perlu membawa air yang banyak.

Selanjutnya jalan semakin sempit. Di beberapa titik akar-akar tanaman Cantigi yang merambat membentuk lorong seperti goa. Jalur pun semakin licin apalagi setelah hujan turun. Agar lebih memudahkan pendakian, berpeganganlah pada akar-akar pohon yang terbentang di sepanjang jalur sampai Shelter 3. Dari Shelter 3, Puncak Gunung Kerinci sudah dekat, sekitar 2 sampai 3 jam.

Sebagian besar petualang pasti ingin menyaksikan matahari terbit di puncak gunung bukan? Berangkatlah sekitar pukul 4 pagi dari Shelter 3. Bentangan alam dari puncak sungguh bisa mengobati lelah. Di kejauhan kalian dapat melihat Danau Gunung Tujuh. Jika beruntung dengan cuaca yang cerah, kalian dapat melihat Samudera Hindia.

ARTICLE TERKINI

Tags:

Article Category : Wilderness

Article Date : 30/05/2017

Superadventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Wilderness

5 Gunung Terbesar di Pulau Jawa yang Mencengangkan, Penuh Misteri!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Wilderness

4 Misteri Gunung Semeru Paling Terkenal dan Tidak Terpecahkan Hingga Sekarang

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Wilderness

Keindahan Gunung Kawi yang Akrab dengan Pesona Mistis

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Wilderness

Arjuno, Gunung di Tiga Wilayah yang Punya Cerita Menarik

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive