Saat mendaki gunung, lo mungkin akan menjumpai sejumlah hewan liar yang mampu mengancam keselamatan. Untuk menghindari hewan liar, lo perlu menerapkan teknik tertentu serta tidak bersikap panik. Dengan begitu, lo dapat tiba di tujuan pendakian dengan selamat.
Apa sajakah hewan liar yang sering dijumpai pendaki di atas gunung? Berikut adalah deretan 5 hewan liar yang mungkin lo jumpai di hutan. Silakan disimak ya bro!
1. Ular

Hati-hati, 5 Hewan Liar Ini Mungkin Akan Lo Jumpai di Hutan Pegunungan. Photo Credit: nationalgeographic.org
Salah satu hewan liar yang patut diwaspadai pendaki di hutan adalah ular. Lo dianjurkan selalu berhati-hati saat masuk ke area hutan pegunungan dengan pepohonan yang lebat. Pasalnya, reptil yang satu ini sering bersembunyi di balik pohon-pohon yang rimbun.
Apabila sudah terkena gigitan ular, lo dianjurkan tanggap mengambil keputusan cepat. Dengan begitu, lo akan terhindar dari hal-hal buruk yang mungkin mengancam keselamatan. Sejumlah pihak beranggapan bahwa gigitan ular berbisa dapat diobati menggunakan darah ular itu sendiri. Akan tetapi, pengobatan ini cukup sulit dilakukan mengingat ular sering melarikan diri ke balik pepohonan usai menggigit manusia.
Untuk menghindari ancaman ular, setiap pendaki disarankan fokus memperhatikan daerah hutan yang dilewati. Apabila menjumpai hewan ini di hutan, lo sebaiknya tidak bertingkah gegabah agar tidak memancing kemarahan hewan ini. Ketika ular terlihat mengembangkan kepalanya seolah ingin menyerang, lo dianjurkan tidak panik dan menunggu situasi hingga hewan tersebut kembali tenang. Setelah itu, hewan ini akan pergi meninggalkan lo dengan sendirinya.
2. Anjing Hutan atau Ajag

Hati-hati, 5 Hewan Liar Ini Mungkin Akan Lo Jumpai di Hutan Pegunungan. Photo Credit: blogspot.com
Fauna asli Indonesia ini sering dijumpai pendaki di daerah hutan Pulau Sumatra dan Jawa. Ajag bukanlah termasuk satwa jenis serigala yang bertempat tinggal di hutan Amerika serta Eropa. Hewan liar ini juga tidak berada dalam jenis yang sama dengan anjing kampung peliharaan manusia.
Ajag diketahui memiliki ukuran tubuh lebih besar dibanding anjing kampung. Meski begitu, fisiknya sedikit lebih kecil dibandingkan serigala. Umumnya, hewan liar ini mempunyai bulu berwarna cokelat dengan dada bewarna putih. Bulu ekor ajag lebih tebal serta memiliki warna agak gelap.
Ajag hidup dalam kawanan besar. Mereka sering menampakkan diri pada waktu malam hari untuk mencari makan. Untuk menjauhi hewan liar ini, lo disarankan memulai pendakian pada waktu siang hari. Dengan begitu, probabilitas terjadinya kontak langsung antara lo dengan hewan ini akan sangat kecil.
Cara lainnya untuk mencegah kedatangan ajag adalah dengan tidak membuang sisa makanan di area sekitar tenda. Lo juga disarankan membuat api unggun di dekat tenda. Api dikenal cukup ampuh menakut-nakuti ajag agar tidak mendekati tenda.
3. Babi Hutan

Hati-hati, 5 Hewan Liar Ini Mungkin Akan Lo Jumpai di Hutan Pegunungan. Photo Credit: kompas.com
Babi hutan juga termasuk dalam daftar hewan liar yang patut diwaspadai pendaki saat memasuki daerah hutan pegunungan. Hewan ini dapat lo jumpai di dekat lokasi kemah atau jalur pendakian. Babi hutan dikatakan sering membuat pendaki tersesat lewat jejak langkahnya yang membekas di tanah. Oleh sebab itu, lo disarankan berhati-hati terhadap jejak babi hutan yang sering mengecoh para pendaki di gunung.
Di antara hewan-hewan liar yang lain, babi hutan mungkin menjadi fauna yang paling sering dilihat pendaki di gunung. Apabila berjumpa babi hutan, lo disarankan membaca gerak-gerik hewan ini dengan benar. Dengan begitu, lo dapat terhindar dari keganasan hewan liar ini serta dapat melanjutkan pendakian dengan selamat.
Untuk menghindari serangan babi hutan, lo sebaiknya memperhatikan lokasi berdirinya tenda. Jangan sampai tenda lo berada di jalur lewat hewan tersebut. Apabila lo membangun tenda di jalur babi hutan, maka bersiaplah menerima serangan hewan tersebut secara mendadak. Hal ini tentu saja dapat merusak kondisi tenda serta mengancam keselamatan manusia yang bermukim di dalamnya.
4. Monyet

Hati-hati, 5 Hewan Liar Ini Mungkin Akan Lo Jumpai di Hutan Pegunungan. Photo Credit: mongabay.co.id
Banyak dari lo mungkin menganggap hewan ini tidak menjadi ancaman menakutkan bagi para pendaki. Pemikiran tersebut tentu dapat diterima apabila monyet yang dijumpai pendaki berjumlah satu atau dua ekor. Akan tetapi, anggapan ini mungkin akan berubah apabila lo melihat hewan liar ini dalam kelompok besar dengan satu pemimpinnya yang memiliki taring tajam.
Kawanan monyet bisa saja menyerang pendaki secara mendadak di waktu tak terduga. Meski begitu, lo tidak perlu menyimpan rasa khawatir terlalu berlebihan terhadap hewan ini. Pasalnya, monyet sering menjauhi manusia di gunung yang jarang didaki wisatawan.
Ada sejumlah cara untuk menghindari serangan monyet di gunung. Lo bisa mencegah kedatangan mereka dengan tidak membuang sisa makanan di dekat tenda. Jadi, lo dianjurkan terus menyimpan sisa makanan di dalam tenda.
5. Pacet atau Lintah Kecil

Hati-hati, 5 Hewan Liar Ini Mungkin Akan Lo Jumpai di Hutan Pegunungan. Photo Credit: grid.id
Hewan kecil ini mendapat julukan “Pacet” dari masyarakat suku Sunda. Pacet kabarnya sering ditemukan pendaki di hutan pegunungan dengan karakteristik pepohonan lebat. Hutan yang menjadi habitat pacet juga biasanya memiliki kelembapan udara yang tinggi.
Hewan mungil ini memiliki tempat tinggal yang relatif berbeda dengan lintah. Lintah biasanya tinggal di sekitar rawa dan sungai. Sementara itu, pacet umumnya menempel di batang pohon, daun-daunan, serta rumput-rumput liar.
Pacet mudah menempel di tubuh pendaki lantaran memiliki ukurannya yang terbilang kecil. Hewan ini sangat sulit untuk dihindari pendaki yang memasuki kawasan hutan. Banyak dari lo mungkin tidak sadar kapan hewan ini menempel dan mengisap darah untuk pertama kalinya di tubuh.
Lo tidak akan merasa sakit saat mendapat gigitan dari pacet. Efek sakitnya mungkin baru akan terasa ketika lo berusaha melepas hewan ini dari tubuh. Pasalnya, saat itu darah lo akan keluar dari bekas gigitan pacet. Bekas luka giigitan ini kabarnya sulit untuk dihilangkan serta menimbulkan rasa gatal. Lo harus mengobati bekas gigitan ini secepatnya agar tidak meninggalkan bekas hitam di kulit.
Menghindari gigitan pacet dapat dilakukan dengan menutup bagian kulit terbuka, seperti tangan, leher, kaki, dan lain-lain. Lo harus memperhatikan hal ini terutama saat melewati daerah pepohonan yang lebat. Perhatikan keadaan di sekitar lo ya bro!
Demikian informasi seputar 5 hewan liar yang sering dijumpai pendaki di gunung. Jangan lupa berhati-hati saat bertemu hewan-hewan ini. Tetap waspada ya bro!
Feature Image - kompas.com
ARTICLE TERKINI
Article Category : Wilderness
Article Date : 22/11/2018
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :