Berada di Sumatera Utara, tepatnya di Provinsi Aceh membuat Gunung Leuser juga menjadi salah satu perhatian para pecinta alam khususnya para pendaki. Gunung dengan ketinggian 3.404 mdpl ini tentu menyimpan berbagai keindahan alam yang luar biasa.
[readalso url=19782]
Namun, jalur pendakiannya cukup sulit untuk ditaklukan karena medan pendakiannya yang cukup berbeda dengan jalur pendakian gunung-gunung lainnya. Percaya atau tidak, pendakian Gunung Leuser bisa mencapai 16 hari, termasuk saat naik dan turun dari puncaknya.

Gunung Leuser: Bahasan Lengkap Soal Pendakiannya yang Sampai 16 Hari! credit: ejatlas.org
Trek pendakian Gunung Leuser yang cukup terkenal di kalangan para petualang dan pendaki ada dua. Pertama, jalur utara melalui Desa Kedah, dan Kedua adalah jalur selatan. Kedua jalur pendakian tersebut terkenal sadis. Namun, kali ini – lo akan diajak berpetualang ke sana lewat jalur utara atau via Desa Kedah.

Gunung Leuser: Bahasan Lengkap Soal Pendakiannya yang Sampai 16 Hari! credit: phinemo.com
Sudah semakin penasaran bagaimana sih memang bahaya, sadis atau sulitnya jalur pendakian Gunung Leuser ini? Kalau iya, sila siapkan kopi, kudapan dan teman lainnya untuk menjadi teman bacaan bahasan kali ini!
Perjalanan Panjang Dari Medan ke Desa Kedah

Gunung Leuser: Bahasan Lengkap Soal Pendakiannya yang Sampai 16 Hari! credit: gunungleuser.or.id
Walau Gunung Leuser berada di Aceh, namun perjalanan menuju ke basecamp jalur utara – Desa Kedah, akan lebih mudah diakses dari Medan, Sumatera Utara. Untuk sampai di sana, dari Medan lo bisa naik bis-bis antar kota dan provinsi, yang biasanya berangkat dari malam hari.
Mobil atau bis-bis antar kota dan provinsi tersebut biasanya akan sampai di Desa Kedah saat pagi hari. Untuk bisa sampa langsung ke dusun atau titik awal pendakian Gunung Leuser, biasanya lo perlu negosiasi tambahan, nih.

Gunung Leuser: Bahasan Lengkap Soal Pendakiannya yang Sampai 16 Hari! credit: kabaralam.com
Jika sudah sampai Desa Kedah, sila registrasi ulang untuk data pendakian dengan pihak pengelola setempat. Tentu, data para pendaki ini diperlukan jika sekiranya ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, dan lo akan lebih mudah untuk dievakuasi.
Sudah siap untuk mendaki Gunung Leuser, bro? Mari dimulai dari Desa Kedah – Sinnebuk Green.
Desa Kedah – Sinnebuk Green
Sekitar satu jam, Sinnebuk Green adalah pos pertama yang bisa jadi tempat peristirahatan lo. Setidaknya, dari Desa Kedah menuju pos pertama ini dibutuhkan 1 jam perjalanan. Selama perjalanan 1 jam tersebut, lo akan dimanjakan dengan pemandangan perkebunan warga.
Selain itu, tantangan pertama yang bisa lo lewati di tahap pertama ini adalah menyebrangi sungai dan mulai memasuk hutan yang lebat.
Sinnebuk Green – Tobacco Hut
Sebaiknya di Sinnebuk Green, lo sudah menyiapkan tenaga ekstra karena perjalanan selanjutnya untuk mencapai pos berikutnya mencapai 4 jam trekking. Dari Sinnebuk Green, lo akan menuju ke Tobacco Hut. Pos kedua ini berada di bentangan kebun tembakau milik penduduk setempat.
Nah, tantangan kedua yang ada di perjalanan bagian ini adalah tanjakan yang lumayan menguji stamina. Oleh penduduk setempat, tanjakan tersebut dinamai Tanjakan Pantat.
Tobacco Hut – Simpang Angkasan
Tidak jauh berbeda dari pos kedua ke ketiga – lo mesti menyimpan tenaga atau setidaknya memulihkan stamina yang sudah lo keluarkan sebelumnya, karena dari pos ketiga ke pos keempat atau Simpang Angkasan, perjalanan lo akan memakan waktu sampai 5 jam.
Selama lima jam dan sebelum lo sampai ke Simpang Angkasan tersebut, lo akan melewati Pintu Rimba, atau batas vegetasi hutan lebat di kaki Gunung Leuser.
Simpang Angkasan – Camping Ground 1
Tidak jauh dari Simpang Angkasan, terdapat camping ground pertama yang bisa lo gunakan untuk mendirikan tenda dan beristirahat penuh. Medannya tidak terlalu terjal dan terdapat vegetasi yang cukup rapat sehingga membuat udara di sana cukup lembab.
Udara lembab tersebut membuat deretan pepohonan di sana ditumbuhi lumut khas hutan hujan tropis pada umumnya. Camping ground ini cukup luas, cukup untuk menampung 10 tenda. Di sini juga terdapat sumber air yang bisa lo manfaatkan.
Camping Ground 1 – Puncak Angkasan
Setelah beristirahat di camping ground pertama tersebut, lo akan menempuh 4 jam perjalanan menuju Puncak Angkasan. Sebaiknya sebelum melanjutkan perjalanan ini, lo sudah sarapan dan minum cukup air karena medan pendakiannya mulai sulit.
Kesulitan tersebut dibuktikan dengan beberapa jalur pendakian yang cukup sempit karena kanan dan kirinya jurang dalam. Jika lo datang saat musim hujan, perlu ekstra hati-hati di jalur pendakian ini karena akan jadi semakin licin.
Nah, setelah 4 jam perjalanan mencapai Puncak Angkasan, ada camping ground selanjutnya yang cukup menampung 4 tenda. Di sini lo bisa beristirahat sejenak sembari melihat puncak Gunung Leuser jika udara cukup bersih.
Puncak Angkasan – Kayu Manis I
Pos selanjutnya dari Puncak Angkasan adalah Kayu Manis I. Perjalanan ini akan memakan waktu dua jam, bro. Pastikan di bagian ini – lo menggunakan sepatu yang cukup ampuh untuk di berbagai medan karena lo akan menuruni trek terjal serta berlumpur.
Kayu Manis I – Kayu Manis II
Dari Kayu Manis I ke Kayu Manis II – setidaknya membutuhkan 3 jam waktu perjalanan bro. Di sana, lo akan disambut dengan jalur pendakian Gunung Leuser yang mempunyai pemandangan perbukitan serta ilalang-ilalang tinggi.
Jika sudak sampai di Kayu Manis II dan lo berniat langsung melanjutkan perjalanan, lo akan menuruni perbukitan serta tanjakan yang cukup menguras tenaga. Namun, setelah itu, lo bisa menemukan camping ground selanjutnya yang bisa memuat 5 tenda sekaligus.
Kayu Manis III – Lintasan Badak
Dari Kayu Manis III ke Lintasan Badak, setidaknya lo membutuhkan 2 jam perjalanan. Jalur pendakian yang menurun tajam licin ini tentu menjadi tantangan tersendiri buat lo. Jalurnya ditumbuhi lumut serta beberapa pohon besar yang cukup menghalangi perjalanan lo.
Lintasan Badak – Papanji
Dari Lintasan Badak – jika lo tidak beristirahat dahulu di sana, setidaknya lo butuh 3 jam perjalanan lagi untuk sampai k epos berikutnya yaitu Papanji. Trek menanjak dan menurun serta vegetasi yang bercampur aduk membuat lo mesti ekstra hati-hati saat meniti jalur pendakian Gunung Leuser di bagian ini.
Di Pos Papanji ini – lo akan dibawa ke Hutan Papanji yang merupakan habitat asli dari Harimau Sumatera. Oleh karena itu, ada himbauan untuk para pendaki jangan melewati jalur hutan ini sendirian jika tidak ingin dimangsa oleh harimau di sana.
Pos Papanji – Blangbeke
Dari Papanji, lo akan melewati vegetasi rapat serta tanjakan dan turunan yang menguras tenaga. Nah, dari sana lo akan menuju Blangbeke. Balngbeke adalah padang rumput luas dengan bebatuan vulkanik. Di sini, lo akan dengan mudah menemukan jejak Harimau Sumatera.
Blangbeke – Camp Alas
Dari Pos Blangbeke – lo akan menuju ke Camp Alas. Harus berhati-hati nih bro karena tantangannya adalah lo mesti menyebrangi 3 aliran sungai yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Pijakan yang cukup licin serta arus air yang cukup deras tentu akan menyulitkan lo.
Namun, setelah melewati sungai terakhir, lo akan menemukan tempat terbuka yaitu Camp Alas. Di sini, sudah ada sumber air yang aman untuk dikonsumsi dan lo bisa mendirikan tenda di sini.
Camp Alas – Pos Kuta Panjang – Kolam Badak
Nah, dari camping ground sebelumnya, lo akan berangkat lagi menuju ke Pos Kuta Panjang dan Kolam Badak. Pos Kuta Panjang adalah vegetasi perbuktan dengan hutan-hutan lebat, kemudian lo akan bertemu dengan kolam besar serupa danau.
Danau tersebut adalah tempat di mana gerombolan Badak Sumatera berkumpul.
Kolam Badak – Bivak I – Camp Putri
Bingung sudah hari ke berapa ini? Tenang bro – pada umumnya, buat para pendaki yang sudah berada di Kolam Badak dan akan masuk ke area Bivak I, sudah memasuki pendakian di hari keenam atau ketujuh.
Dari Bivak I – lo mesti melanjutkan pendakian lagi yang cukup menantang ke Camp Putri. Pendakian menantang yang dimaksud adalah lo akan melewati jalur-jalur dengan jurang dalam dan curam serta kabut-kabut tebal.
Camp Putri – Bivak Kaleng – Bivak Batu
Dari Camp Putri – lo akan melanjutkan pendakian atau perjalanan menuju Bivak Kaleng dan Bivak Batu. Oh iya, konon katanya – Bivak Kaleng adalah tempat di mana para kolonialis memasok makanan ke para tentaranya.
Nah, jika lo sudah sampai ke Bivak Batu, terdapat area yang luas untuk beristirahat. Dari area tersebut, lo juga sudah bisa melihat Puncak Loser.
Bivak Batu – Simpang Tanpa Nama – Puncak Loser
Jangan heran nih bro – kalau Gunung Leuser ternyata punya tiga puncak sekaligus dengan ketinggian yang berbeda-beda. Puncak pertama adalah Puncak Loser yang bisa lo taklukan setelah melewati Simpang Tanpa Nama.
Puncak Loser – Puncak Leuser – Puncak Tanpa Nama
Nah, jika sudah sampai ke Puncak Loser – untuk menuju ke Puncak Leuser dan Puncak Tanpa Nama cukup singkat. Namun, tentu ada tanjakan serta turunan yang dihiasi oleh kerikil kecil serta kabut-kabut tipis yang mengganggu pemandangan.
Begitu sampai di semua puncak, terbayar sudah pendakian lo yang penuh perjuangan tersebut.
[readalso url=19785]
Feature Image - leuserconservation.org
ARTICLE TERKINI
Article Category : Wilderness
Article Date : 15/04/2019
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :