Gunung Semeru adalah salah satu destinasi yang populer untuk melakukan pendakian. Gunung dengan puncak para dewa atau puncak Mahameru ini memiliki ketinggian 3678 meter dpl sehingga menjadikannya sebagai gunung tertinggi di pulau Jawa. Gunung yang berada di wilayah Malang dan Lumajang ini merupakan salah satu gunung berapi aktif.
Para pendaki yang mendaki Semeru tentu ingin sampai di atas puncaknya dengan melewati jalur – jalur pendakian yang tersedia. Namun di balik kemegahan Semeru, ternyata terdapat bahaya yang mengancam mulai dari luka – luka hingga bahkan nyawa pun dapat melayang selama kegiatan pendakian. Yang paling mengerikan adalah para pendaki yang tidak kembali lagi saat melakukan pendakian atau hilang bagai ditelan bumi.
Bahaya memang selalu mengintai di sepanjang perjalanan pendakian sampai di puncaknya mulai dari resiko tersesat di hutan, tertimpa longsoran batu sebelum sampai di Mahameru, dan juga Blank 75 di sekitar Mahameru. Bagi para pendaki, nama Blank 75 Semeru tentu sudah tidak asing lagi. Ini merupakan nama sebuah jurang dengan kedalaman 75 meter. Lokasinya berada di timur laut puncak Mahameru dan di luar jalur sisi kanan Arcopodo. Medannya berupa lereng berpasir dengan jalur blank atau putus karena dipisahkan oleh jurang dengan kedalaman sekitar 100 – 275 meter.
[bacajuga url=62174]
Blank 75 Semeru sering disebut sebagai death zone atau zona kematian atau jalur tengkorak. Pasalnya di jalur ini banyak pendaki yang tersesat, mengalami kecelakaan, disorientasi arah, kehabisan bekal, tanah yang diinjak longsor, dan terperosok ke dalam jurang.
Selain jalur tersebut, sebenarnya terdapat jalur lain yang tidak kalah berbahaya yakni jalur pendakian dari sisi Selatan Semeru karena jalur tersebut adalah jalur aliran lahar. Tetapi karena jalur ini sangat jarang digunakan, area Blank 75 Semeru tempat yang paling dijuluki sebagai death zone.
Jurang ini disebut – sebut sebagai zona kematian bagi para pendaki karena zona ini sudah pernah memakan korban. Kebanyakan para pendaki kehilangan arah atau tersesat di Blank 75 ketika melakukan perjalanan turun karena jika dari puncak menuju ke Arcopodo, rutenya bercabang jadi dua. Rute di sebelah timur laut atau yang berbelok ke kanan adalah yang menuju ke zona kematian sedangkan rute yang sebenarnya mengarah ke bagian barat laut. Untuk menuju ke Arcopodo sebenarnya mudah jika kondisi cuaca sedang cerah. Tetapi jika cuaca sudah berkabut dan terjadi badai, resiko tersesat akan semakin besar karena jarak pandangnya terbatas.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Wilderness
Article Date : 11/04/2017
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :