Keunikan Kompetisi Pesawat Kertas Tingkat Dunia, Seperti Apa?

Bicara soal pesawat kertas, apa yang ada di bayangan lo, Superfriends? Permainan yang biasa dilakukan saat lo masih kecil? Meski identik jadi permainan anak-anak, nyatanya ada kompetisi pesawat kertas tingkat dunia yang diikuti sama peserta dari berbagai negara, lho. Unik banget, kan?

Bernama Red Bull Paper Wings, ini merupakan kejuaraan pesawat kertas dunia yang diadakan oleh Red Bull di bawah aturan yang dikembangkan oleh Paper Aircraft Association. Kompetisi ini pertama kali diadakan pada tahun 2006. Kontestan dari 99 negara dari seluruh dunia pun lolos ke kompetisi 2009. Lantas, seperti apa sih emang kompetisi pesawat kertas ini?

Ide Besar

Image source: Liputan6.com/Fery Pradolo

Penasaran kan, apa sih yang jadi ide besar dalam kompetisi pesawat kertas ini? Idenya sendiri emang sangat besar, tapi konsepnya sangat sederhana. Lo perlu membuat pesawat kertas dan bisa membuatnya terbang lebih jauh dari orang lain, atau mempertahankan pesawat tersebut supaya bisa di udara lebih lama.

Baca juga : Jenis Balap Sepeda Ekstrem yang Kurang Dikenal Tapi Memacu Adrenalin

Penilaian dari kompetisi pesawat kertas ini terbagi atas tiga kategori, yaitu jarak terpanjang, waktu terpanjang, dan aerobatik.

Jadi, aturan dasarnya sendiri juga sederhana, yakni membuat pesawat kertas dan menerbangkannya. Kemudian, lo hanya bisa memanfaatkan sepotong kertas A4 polos yang belum dipotong (297x210mm) dengan berat nggak lebih dari 100gsm. Nggak ada lem, nggak ada staples, nggak ada selotip.

Benar-benar seperti permainan pesawat kertas sewaktu lo masih kecil, bukan? Kompetisi ini benar-benar tentang menggabungkan kejeniusan desain lo dengan keterampilan terbang lo. Lo juga butuh kepercayaan diri di panggung besar, karena ‘pilot’ terbaik yang lolos dari final nasional mereka di seluruh kampus universitas di seluruh dunia bakal menerbangkan pesawat lipat mereka di arena Hangar-7, di Bandara Salzburg, Austria untuk Red Bull Paper Wings World Final.

Pencarian Juara Nasional

Image source: Liputan6.com/Fery Pradolo

Yup, sebelum akhirnya bisa bertanding di final dunia, para pesertanya yang terdiri dari pelajar atau mahasiswa, juga masyarakat umum ini berkompetisi di beberapa kampus universitas yang bakal mencari juara nasional. Kompetisi ini bahkan pernah digelar di Indonesia pada tahun 2019, tepatnya di Universitas Indonesia dan Universitas Tarumanegara.

Sebanyak 158 orang mengikuti tahap awal di kedua universitas tersebut, lalu 20 pilot terbaik yang terpilih di dua babak kualifikasi melaju ke babak final nasional Indonesia. Babak tersebut mempertemukan 10 pilot yang bertanding di kategori jarak terpanjang dan 10 orang pilot di kategori waktu terpanjang.

Ketiga pemenang final nasional Indonesia dengan tiga kategori itu yakni, jarak terpanjang dimenangkan oleh Satrio Abimanyu (Politeknik Negeri Jakarta) dengan jarak 44,10 meter, waktu terpanjang selama 9,28 detik dicetak Yushron Azhary (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia), dan pemenang aerobatik jatuh pada Ananda Rizkytama (Universitas Indonesia) dengan 101 votes. Mereka bertiga pun melanjutkan pertandingan ke tingkat dunia yakni Red Bull Paper Wings World Final.

Baca juga : Mengintip Permainannya Mountain Boys, Lempar Kapak Buat Cari Senang

Rekor dalam Catatan Paper Wings

Image source: Red Bull Paper Wings 2019

Catatan untuk Paper Wings sangat besar, dan karena semua kompetisi harus dilakukan di dalam ruangan tanpa gangguan angin, lo butuh ruang yang besar. Itulah mengapa dilakukan di hangar.

Rekor yang harus dikalahkan dari Final Dunia terakhir pada 2019 adalah dari kategori aerobatik oleh Kateryna Ahafonova (Ukraina) dengan 27 poin, waktu terpanjang oleh Cameron Clark (Australia) dengan waktu 13,33 detik, dan jarak terpanjang oleh Jake Hardy (USA) dengan jarak 56,61 meter.

Nah, itu tadi tentang keunikan dari kompetisi pesawat kertas tingkat dunia. Tertarik buat cobain, Superfriends?