Hal yang Kamu Harus Tahu tentang Nomadic Tourism

Bagi Superfriends yang mengaku millenial apa sudah tahu apa itu nomadic tourism? Dari istilahnya saja merujuk pada sesuatu yang berbau pariwisata. Sebagai informasi saja, pariwisata yang mengambil peran penting untuk pembangunan nasional.

Dari mulai menciptakan lapangan kerja. pengembangan infrastruktur, hingga melibatkan pemerintah dan swasta. Nyatanya, dunia pariwisata kini sedang mengembangkan konsep terbaru yaitu nomadic tourism. Katanya, Bali sudah menerapkan konsep tersebut untuk para wisatawan. Benarkan begitu? Simak uraian selengkapnya berikut ini dengan baik, Superfriends.

Tentang Nomadic Tourism

Image source: shutterstock.com/Bublik Haus

Istilah nomadic tourism merupakan strategi untuk membangun aksesibilitas dan akomodasi dengan konsep nomaden. Lo pasti tahu pernah dengar bukan nomaden? Kebiasan orang jaman dulu yang suka pindah-pindah tempat tinggal. Saat ini Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat mengagungkan konsep tersebut.

Tujuannya untuk menjaring lebih banyak backpacker atau traveler dunia berkunjung ke Indonesia. Kalau dari asal katanya sih, nomadic itu adalah kehidupan masyarakat Mongolia yang suka pindah-pindah. Sedangkan nomadic tourism bisa berarti gaya berwisata paling baru yaitu wisatawan dapat menetap di sebuah destinasi.

Dengan dukungan fasilitas yang dapat wisatawan pilih sesuai kebutuhannya sendiri. Pelaku nomadic tourism ini sendiri cukup beragam. Tapi sebagian besar adalah orang yang lebih suka berkerja jarak jauh. Biasanya pekerja lepas, bekerja dengan pindah-pindah dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Konsep wisata nomadic tourism sendiri sebetulnya cukup mirip dengan backpacker. Keduanya punya kecenderungan berwisata pindah-pindah ke tempat yang menarik. Bedanya, wisatawan nomad ini lebih menghabiskan banyak uang demi cari tempat bermukim yang nyaman. Sebab, di sana adalah tempat tinggal sementara mereka.

Tidak seperti backpacker, yang cenderung lebih fokus pada konsep penghematan. Kalau bisa tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Bahkan, wisatawan backpacker tidak ragu untuk menumpang kendaraan untuk sampai penginapan hanya demi menghemat budget.

Karakteristik Wisatawan Nomad

Image source: shutterstock.com/GaudiLab

●  Flashpacker, wisatawan yang mirip backpacker namun rela menghabiskan uang lebih besar untuk mengejar pengalaman menyenangkan.

●  Luxpacker yang merupakan wisatawan tipe luxorious nomad. Tujuan wisatawan nomad tipe ini adalah mengembara demi meninggalkan asal mereka pakai media daring.

●  Glampacker, populer dengan nama millennial nomad yaitu wisatawan yang sebagian besar menghabiskan waktunya dengan berwisata di tempat mewah.

Bali, Tujuan Wisata Nomadic Tourism Populer

Image source: unsplash.com/@radoslavbali

Hingga sekarang Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mempromosikan konsep wisata nomadic tourism. Bali adalah salah satu destinasi wisata yang mengaplikasikan konsepnya tersebut. Salah satunya adalah kawasan Canggu yang sekarang banyak nampak wisatawan nomad di lokasi tersebut.

Banyak sekali pekerja kantoran yang memilih menyelesaikan tugasnya di café, perpustakaan, bahkan tempat liburan di sana. Bahkan, Canggu menjadi destinasi digital nomad paling populer di dunia. Pemerintah pun akhirnya mulai serius mengembangkan daerah tersebut supaya makin cocok sebagai pilihan para wisatawan nomad.

Seperti penyempurnaan fasilitas yaitu makin menjamurnya ruang kerja bersama atau coworking space. Hal tersebut tentu akan membuat Canggu punya konsep lebih matang dan cocok menjadi destinasi para traveler nomad.

Lo bisa coba jadi wisatawan nomad dengan pergi ke Bali sebagai tujuan destinasi. Lo bisa pilih tinggal di area mana saja. Mau daerah pegunungan, dekat air terjun, persawaan, semua boleh. Kalau lo cari tempat dengan fasilitas coworking space, bisa pilih antara Hubud, Co Work Surf, atau Hub Bali.

Demikian tadi sekilas tentang nomadic tourism. Sebagai wisatawan millennial, lo harus tahu konsep terbaru tersebut. Kalau mau coba, Bali bisa jadi destinasi buat lo.