Terapkan Zero Waste, Agar Pendakian Lo Minim Sampah

“Bawa turun sampahmu,” adalah slogan yang biasanya tertulis di puncak gunung atau camp pendakian di gunung Indonesia. Sebagai pecinta alam sejati, seharusnya ini tak hanya jadi slogan, tapi sudah tertanam dalam diri. Bahwa mencintai alam, berarti melindungi dari segala kerusakan, termasuk sampah yang kita bawa. Nah, supaya gak banyak-banyak bawa sampah saat harus turun gunung, ikuti beberapa tips ini supaya pendakian lo “zero waste” alias minim sampah.

Bawa Botol atau Tumbler Sendiri

Image source: pexels.com/@matthardy

Kebanyakan dari kita banyak yang masih bawa botol plastik saat mendaki gunung. Alasannya tentu saja karena lebih gampang dibawa dan gak ribet kalau mau dibuang. Padahal, kalau lo bawa botol atau tumbler sendiri, lo bisa isi ulang air sebebasnya tanpa harus menghasilkan sampah plastik yang dimensinya cukup besar. Selain botol, lo juga bisa membawa jeriken untuk tempat stok air. meski terasa agak lebih ribet, tapi percaya deh, aksi lo ini bisa menghemat banyak botol plastik.

Ganti Cemilan

Image source: unsplash.com/@swell

Kalau biasanya selama pendakian lo ngemil coklat supaya tetap segar, coba deh ganti cemilan lo dengan gula jawa atau buah-buahan. Simpan di tempat yang kecil dan mudah diambil, supaya gak repot saat mau dikeluarkan. Mengganti cemilan berbahan plastik ini bisa mengurangi sampah plastik kecil yang mungkin jumlahnya banyak, seiring dengan frekuensi ngemil yang juga banyak.

Ganti Makanan Instan dengan Sayuran

Image source: unsplash.com/@swell

Makan sayur di gunung? Kenapa enggak, Superfriends! Coba untuk mengurangi makanan cepat saji berbungkus plastik seperti mie instan atau ayam olahan dan beralih ke sayuran. Selain sehat, makan sayur dan bahan-bahan organik bikin pengeluaran sampah lo jadi sedikit. Supaya gak cepat busuk, beli bahan makanan di pasar tradisional di saat sebelum memulai pendakian. Taruh bahan makanan ini di tempat makan kedap udara supaya gak cepat busuk.

Bawa Lap Sebagai Pengganti Tisu

Meski waktu terurainya relatif singkat yakni 2-4 minggu, tapi limbah tisu kering di gunung cukup mengganggu pemandangan. Apalagi tisu basah yang waktu terurainya cukup lama, karena mengandung resin plastik, maka ia akan berbahaya jika mengendap lama di tanah. Nah, supaya minim tisu baik yang kering maupun basah, siapkan lap atau serbet yang sewaktu-waktu bisa lo gunakan berkali-kali untuk berbagai keperluan.

 Banyak banget kan cara untuk mengurangi pengeluaran sampah selama mendaki gunung? Yuk, ikut bagian menjadi “Zero Waste Adventure” dengan bijak membawa perbekalan lo untuk pendakian!