Sebelum Mendaki Pahami Dulu Pengertian, Fungsi, dan Cara Mendapatkan Simaksi

Sebelum berangkat mendaki, lo perlu memperhatikan beberapa hal terlebih dulu. Terutama buat lo yang belum pernah mendaki sama sekali. Selain fisik dan logistik, lo perlu menyiapkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi atau SIMAKSI.

Simaksi ini adalah syarat wajib yang harus dimiliki oleh setiap pendaki agar bisa memasuki area konservasi, misalnya seperti taman nasional. Artinya, surat ini mirip seperti tiket masuk sebelum lo pergi ke kawasan pegunungan tertentu.

Nah, buat lo yang belum memiliki simaksi atau belum tahu bagaimana prosedur yang harus dilakukan, simak informasinya di bawah ini, ya.

Pengertian Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi)

Image source: elements.envato.com/PaulSchlemmer

Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) merupakan surat izin yang harus dimiliki oleh setiap orang (baik WNI atau WNA) yang ingin memasuki kawasan konservasi atau kawasan perlindungan di Indonesia.

Hal ini berdasarkan pada peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor SK. 192/IV-Set/HO/2006 tentang Izin Masuk Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru.

Ada beberapa kegiatan yang diizinkan di kawasan perlindungan setelah lo mendapatkan Simaksi, diantaranya:

●  Pembuatan foto komersial dan ekspedisi

●  Pendidikan dan ilmu pengetahuan

●  Penelitian dan pengembangan

●  Pembuatan film dan/atau video klip, film dokumenter, film promosi, dan film promosi 

Fungsi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi

Image source: elements.envato.com/Galyna_Andrushko

Seringkali banyak pendaki–khususnya pendaki pemula–yang menganggap sepele fungsi dari Simaksi ini. Padahal, mendaki gunung bukan sekadar kuat mendaki sampai ke puncak. Pendaftaran resmi penting dilakukan agar jika terjadi bencana alam atau keadaan darurat lainnya, usaha penyelamatan akan lebih mudah.

Lagipula beberapa gunung terkenal di Indonesia yang masuk dalam kawasan taman nasional mengharuskan pendaki untuk memiliki Simaksi sebelum mendaki. Gunung-gunung tersebut diantaranya seperti RInjani, Bromo, Pangrango, Ciremai, Semeru, Merbabu, Leuser, dan beberapa gunung lainnya.

Cara Mendapatkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi

Image source: elements.envato.com/Galyna_Andrushko

Proses pendaftaran Simaksi sekarang bisa dilakukan secara online maupun offline melalui kantor pengelola yang biasanya ada di pintu masuk kawasan dilindungi. Namun perlu lo tahu, beberapa gunung membatasi jumlah kuota pendakiannya. Ini berarti setiap pendaki yang akan mengunjungi gunung tersebut harus melakukan reservasi pengajuan izin terlebih dulu, biasanya beberapa hari sebelum waktu pendakian.

Setelah mendapatkan pengajuan izin, lo baru bisa membuat Simaksi dan harus selesai diurus sebelum melakukan pendakian. Kalau perlu, sebelum mendaftar sebaiknya cek dulu situs tujuan pendakian agar lo bisa mengetahui bagaimana alur pendaftaran Simaksi. Jangan lupa siapkan fotokopi kartu identitas diri dan formulir yang perlu diisi saat akan mengajukan izin pendakian. Khusus pendaki yang berusia di bawah 17 tahun wajib membawa surat izin orang tua atau wali.

Di samping itu, sebaiknya datang bersama kelompok sambil ditemani porter bersertifikat agar keamanan dan keselamatan tetap terjaga selama pendakian berlangsung. Biasanya setelah mendapatkan Simaksi, lo diizinkan melakukan pendakian selama 3 sampai 5 hari. Kalau lebih dari itu, lo wajib menginformasikannya kepada petugas yang ada di pos. Biasanya pendaki harus membawa Simaksi dan formulir daftar barang bawaan saat mendaki gunung. Setelah pendakian usai, dua formulir ini akan diserahkan kembali ke petugas yang berjaga di pintu keluar.

Kewajiban Pemegang Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi

Setiap pendaki yang telah mendapatkan Simaksi, biasanya diwajibkan untuk:

●  Membayar biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

●  Meminta izin atas penggunaan atau peminjaman sarana prasarana milik negara kepada Kepala Balai TN

●  Selama melaksanakan kegiatan, pemegang Simaksi harus didampingi oleh petugas TN