Pendaki Wajib Tahu 3 Tips Mendirikan Survival Shelter Ini, Penting!

Di alam liar, ada banyak banget kemungkinan yang memaksa lo mendirikan survival shelter dengan apa yang lo miliki. Kalau lo hobi berpetualang ke alam liar, lo pasti nggak asing dengan perubahan cuaca yang tiba-tiba, kan?

Nah, terkadang cuaca bisa menjadi sangat buruk sehingga lo nggak bisa turun dan harus mendirikan survival shelter. Dengan kata lain, lo harus bisa membuat shelter dengan peralatan yang lo miliki untuk menyelamatkan diri dari keadaan darurat.

Dan, 3 tips di bawah ini bisa lo jadikan sebagai pengetahuan dasar dalam membangun shelter di alam liar.

Cari tempat yang tepat

Image source: unsplash.com/@richardworks

Di alam liar, lo nggak akan pernah bisa menebak dengan pasti berapa lama waktu yang akan lo habiskan. Jadi kalau mau mendirikan shelter, sebaiknya tanamkan di pikiran bahwa lo akan menggunakannya selama beberapa hari. Itulah sebabnya, lo perlu mencari tempat yang tepat.

Lo bisa memilih tempat yang dekat dengan sumber air bersih. Tapi ingat, jangan membangun shelter di atas sumber airnya. Akan lebih aman kalau lo membangunnya di tempat yang lebih tinggi dari sumber air biar terhindar dari banjir atau longsor.

Selain itu, usahakan cari tempat yang memiliki banyak sumber material. Maksudnya biar lo nggak perlu membuang tenaga untuk mengangkut kayu, pelepah daun, batu, atau yang lainnya.

Selanjutnya, perhatikan posisi terbit dan tenggelam matahari. Kalau bisa, bangun shelter di tempat yang memungkinkan lo mendapatkan sinar matahari saat pagi hari. Dengan begitu, lo bisa menghangatkan tubuh setelah melewati malam yang dingin.

Terakhir, jangan membangun shelter di jalur yang biasa dilewati hewan. Caranya, perhatikan apakah di sekitar tempat yang lo pilih ada jejak/kotoran hewan? Kalau ada, sebaiknya cari tempat lain.

Soalnya kalau lo berada di tempat hewan biasa melintas, ada kemungkinan lo bakal diserang oleh hewan yang merasa terganggu.

Manfaatkan peralatan yang lo miliki

Image source: shutterstock.com/Pixel-Shot

Sebenarnya, salah satu peraturan dasar dalam berkemah atau mendaki adalah membawa peralatan yang lengkap. Meskipun lo hanya mendaki selama satu atau dua hari. Dengan peralatan lengkap, lo akan lebih mudah mendirikan shelter.

Akan tetapi, terkadang peralatan tersebut bisa saja hilang, jatuh, atau lupa lo bawa. Untuk menghadapi kondisi seperti ini, lo harus memikirkan cara membangun shelter dengan alat seadanya.

Banyak kok teknik membuat shelter yang bisa lo praktikan. Misalnya, dengan terpal sederhana lo bisa membuat tempat berlindung selama beberapa hari. Caranya dengan mengikatkan tali pada batang pohon lalu buat atap dengan terpal tersebut. Setelah itu, cari daun kering untuk alasnya.

Cara yang lain adalah dengan memanfaatkan dahan atau kayu yang masih bagus, dan  tumbuhan merambat sebagai tali pengikatnya. Lo juga bisa mengambil sedikit kain dari pakaian yang lo kenakan untuk membuat tali. Kalau nggak ada bahan untuk membuat api, manfaatkan baterai ponsel sebagai penggantinya.

Ikuti prinsip menjaga keselamatan di hutan

Image source: unsplash.com/@dandrew

Meskipun sedang berada dalam keadaan darurat, lo harus tetap mengikuti prinsip menjaga keselamatan diri di hutan. Misalnya kalau mau membuat api, pastikan api nggak akan membahayakan shelter yang sudah lo dirikan. Perhatikan juga apakah ada sampah atau dedaunan kering bisa mudah terbakar di sekitarnya.

Contoh lainnya, lo harus menjaga alat pertahan diri sebaik mungkin. Bahkan dalam keadaan tidur sekalipun. Minimal, kalau nggak punya pisau, lo harus menyediakan tongkat atau batu berjaga-jaga dari serangan hewan buas.

Terakhir, jangan terlalu banyak memakai ponsel kalau nggak terlalu penting. Apalagi ketika lo berada di daerah tanpa sinyal. Lebih baik matikan ponsel yang lo bawa sampai lo berada di area yang ter-cover oleh sinyal provider agar lo bisa segera berkomunikasi dengan teman atau petugas di pos jaga.