Mau Naik Gunung Rinjani? Ini 5 Tipsnya untuk Pendaki Pemula!

Memiliki ketinggian mencapai 3.726 mdpl, gunung Rinjani menjadi gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia, sekaligus tertinggi di Lombok. Gak hanya bagi pendaki Indonesia, pendaki dari luar negeri pun menjadikan Rinjani menjadi destinasi favorit lantaran memiliki pemandangan dan spot-spot yang menakjubkan. 

Nah, untuk Superfriends yang masih pemula dan ingin menaklukan Rinjani, coba catat dan perhatikan tips berikut ini. Pahami dengan baik agar momen mendaki lo berjalan lancar, aman, dan tentunya menyenangkan.

1. Rajinlah berolahraga

Image source: 

Normalnya, menaklukan Rinjani membutuhkan waktu 3 hingga 4 hari. Jadi, persiapkan  lebih dahulu dengan sebaik-baiknya fisik dan stamina yang lo miliki dengan berolahraga. 

Lakukan secara rutin paling gak 2-3 minggu sebelum mendaki agar tubuh gak drop dalam perjalanan menuju puncak. Jangan lupa untuk memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh lo, ya.

2. Bawa perlengkapan mendaki dan pribadi secara lengkap

Image source: 

Untuk peralatan yang harus dibawa,lo wajib mempersiapkan carrier, daypack, dan rucksack sebagai media penyimpanan. Untuk alas kaki, siapkan sepatu atau sandal trekking, kaus kaki, dan gaiter. 

Guna menghalau udara dingin di Rinjani, sebaiknya siapkan pula sarung tangan, jaket tebal (pilih yang windproof), sarung, jas hujan, dan kupluk (semacam penutup kepala). Untuk baju, sebaiknya pilih yang berbahan flannel agar lebih nyaman dan tentunya stylish.

Kemudian, sebagai alas tidur, lo wajib membawa matras dan sleeping bag. Untuk tenda dan peralatan masak, bicarakan dengan rekan mendaki lo untuk pembagian membawanya. Lalu, peralatan makan pribadi seperti sendok, piring, dan gelas wajib lo persiapkan juga. 

Jangan lupa, membawa senter dan headlamp sebagai standar safety ketika mendaki saat malam. Barang-barang tersebut harus di-packing dengan baik sesuai manajemen penataan tas carrier yang tepat agar mudah dibawa. 

3. Apakah harus menggunakan porter?

Image source: 

Rinjani memiliki rute yang termasuk ‘advanced’ dan cukup membuat kita lelah. Maka dari itu, bagi pemula disarankan untuk menggunakan jasa porter atau guide. Terlebih, bila sedang melakukan summit attack porter akan menjaga barang lo di basecamp.

Namun apabila tanpa porter, artinya kerjasama tim wajib solid saat mendaki. Ada baiknya juga apabila berpapasan dengan rombongan lain, lo bisa mengikuti mereka agar gak tersesat.

Saat summit attack, lo juga bisa berbicara dengan regu lainnya untuk melakukan negosiasi agar porter mereka juga mau menjaga barang bawaan kita. Tapi Superfriends harus berhati hati, jangan sampai salah dalam memilih porter, ya!

4. Pilih jalur yang sesuai dengan itinerary lo

Image source: 

Dibanding jalur Senaru, jalur Sembalun adalah yang paling populer jika ingin mendaki gunung Rinjani. Selama proses pendakian, lo akan melalui padang savana Sembalun yang terlihat indah serta punggung gunung yang berliku dengan jurang di kanan kiri, namun akan terasa panas sekali saat terik matahari menyinari. 

Sementara, jalur Senaru lebih banyak melalui hutan dan jalurnya cukup landai. Jalur Senaru juga kerap digunakan masyarakat sekitar untuk melakukan ritual adat keagamaan di puncak Rinjani atau di Danau Segara Anak.

5. Dimana harus mendirikan tenda untuk bermalam?

Tempat terbaik untuk mendirikan tenda adalah di Plawangan Sembalun. Namun dengan pertimbangan udara Rinjani yang sangat dingin, perlu diingat, jangan sampai melakukan perjalanan ketika malam hari. 

Selain itu, silahkan mencari tempat mendirikan tenda yang dekat dengan mata air. Istirahatlah terlebih dahulu agar tubuh gak terlalu capek, setelah stamina kembali fit silahkan lanjutkan trekking ke puncaknya. 

Bawalah air kurang lebih satu liter agar gak dehidrasi, serta bawalah makanan berenergi. Kenakan jaket windproof yang tahan terhadap angin kencang karena anginnya bisa sangat dingin.