Superfriends, sering denger gak sih istilah growth hack? Istilah ini banyak digunakan sama orang-orang yang bekerja di perusahaan, khususnya startup, untuk merujuk suatu strategi marketing dimana perusahaan bisa mengeluarkan modal yang sedikit, namun menghasilkan untung atau pendapatan yang banyak. Wah, bisa banget kan strategi ini dipakai untuk bisnis!
Apa sih Growth Hacking?
Image source: shutterstock.com/Panchenko Olga
Ketika muncul produk atau layanan baru, biasanya perusahaan akan melakukan campaign yang maksimal supaya banyak orang yang tau tentang brand mereka. Secara awam, kita taunya mereka sedang “bakar duit”. Tapi memang itu kok tujuan utamanya, karena strategi marketing growth hacking ini memang fokus pada pertumbuhan atau growth, dimana biasanya perusahaan akan melakukan segala cara untuk berkembang di awal.
Meski begitu, gak hanya bisnis baru aja kok yang menggunakan strategi ini, karena growth hacking juga tetap bisa diterapkan pada bisnis yang sudah berjalan atau sudah besar. Kalau lo baru merintis, strategi ini cocok untuk diterapkan, karena didalamnya menggabungkan marketing, data dan teknologi.
Tahapan Pelaksanaan Growth Hacking
Image source: shutterstock.com/Mameraman
Pada awalnya, growth hacking hanya fokus pada tiga hal, yakni Acquisition (akuisisi), Conversion (konversi) dan retention (retensi). Tapi seiring berjalannya waktu, kini growth hacking memiliki lima tahapan yaitu Acquisition, Activation, Retention, Referral dan Revenue. Yuk kita bahas satu per satu, Superfriends!
Di tahapan acquisition, lo sebagai pebisnis harus mencari cara untuk mengenalkan produk atau layanan lo kepada calon pelanggan. Lo bisa memanfaatkan media sosial dan membuat konten yang viral untuk membuat lebih banyak calon pembeli. Tahapan yang kedua adalah activation, dimana lo harus memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan ketika mereka mencoba produk atau layanan lo untuk pertama kalinya.
Di fase ini, calon pelanggan akan melihat dan menilai value produk lo, apakah layak dan “worth” untuk dicoba. Di tahapan ketiga yaitu retention, lo harus mencari cara untuk membuat pelanggan yang sudah membeli atau menggunakan produk lo, untuk bisa memakai lagi produk yang sama, lagi dan lagi.
Setelah mereka memakai produk lo, pastikan mereka merekomendasikannya ke orang lain. Kalau hal ini terjadi, otomatis lo sudah ada di tahapan refferal, dengan menggunakan strategi word of mouth. Lalu, lo akan berlanjut pada tahapan akhir yang merupakan tujuan dari marketing, yaitu mendapatkan revenue atau pendapatan.
Kelima tahapan strategi growth hacking di atas bisa banget lo aplikasikan ke bisnis lo, apalagi kalau lo baru mau mulai dan merintis usaha. Good luck, Superfriends!
ARTICLE TERKINI
1
Lupa Kode Koper di Tengah Perjalanan? Ini Cara Membukanya
2
5 Julukan Unik Pemain Legendaris yang Menghiasi Liga Spanyol
3
Siapa Pengganti Carlo Ancelotti yang Tepat untuk Real Madrid
4
7 Wisata Alam Kalimantan Selatan yang Wajib Lo Kunjungi
5
Waspada, Man United! Nico Williams Tebar Peringatan Buat Leg Kedua
Source:https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-growth-hacking/
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :