Trekking pole merupakan alat yang memang dianjurkan untuk dibawa ketika naik gunung. Item ini untuk mempermudah perjalanan di medan-medan sulit.
Materialnya macam-macam bro, ada yang dari karbon dan alumunium. Fitur terpenting dalam trekking pole yang harus kalian periksa adalah handle-nya. Pegangan berbahan dasar busa adalah yang paling favorit karena lebih empuk dibandingkan karet. Sementara handle berbahan dasar karet yang relatif keras lebih tahan lama dibandingkan busa.
Meski sudah banyak yang tahu trekking pole ini membantu perjalanan mendaki, tapi banyak juga yang tidak memanfaatkan alat ini. Para pendaki terkadang lebih memilih memanfaatkan kayu hutan sebagai penggantinya.
Alasannya sudah pasti lebih hemat. Memang sih kalau dari segi keawetan tongkat dari kayu cuma bisa dipakai beberapa kali saja. Tetapi pengetahuan ini cukup penting untuk ilmu surviving ketika berada di alam terbuka.
Nih bro, buat yang bikin trekking pole sendiri, ketahui dulu jenis-jenisnya kayu yang paling kuat untuk dijadikan tongkat pendakian.
[readalso url=21937]
Cari Kayu Mati
Image source: nomadenesia.wordpress.com
Pilihlah kayu mati yang sudah jatuh ke tanah dengan panjang yang sesuai dengan kenyamanan kamu. Paling nggak cari kayu yang sepanjang dagu. Kayu juga harus memiliki ketebalan yang seragam. Upayakan lo bisa dapat kayu yang tebalnya dari atas sama bawah dengan diameter kira-kira 2,5 cm-5 cm. Dengan begitu kayu yang mau dijadikan tongkat nggak terlalu berat, tetapi juga nggak terlalu enteng. Jadi masih nyaman untuk dibawa sampai ke puncak.
Perhatikan juga nih bro, kalau bisa cari bentuk kayu yang lurus agar bisa menerima beban lebih baik.
Jemur Kayu Selama 3 Minggu
Image source: sekanji.blogspot.com
Kalau kayu mati susah didapat. Maka persiapan lo untuk naik gunung harus lebih lama lagi. Lo bisa memanfaatkan kayu yang masih hijau untuk dijadikan tongkat perjalanan ke gunung. Syaratnya, jemur kayu yang masih hijau itu sampai 3 minggu lamanya.
Kenapa harus dijemur? Karena tongkat kayu yang masih hijau masih terlalu lentur untuk dijadikan tongkat. Sehingga kurang kuat untuk menopang badan ketika di medan sulit. Jadi, kalau sudah dapat kayu hijau sesuai kriteria dengan panjang dan ketebalan yang idel, lo bisa jemur dulu kayunya. Tapi sebelum itu hilangkan dulu kulit tunasnya, baru deh dijemur di bawah sinar matahari.
[readalso url=21689]
Jenis Kayu yang Kuat
Kayu yang paling kuat untuk dijadikan tongkat naik gunung yakni jenis hickory dan ash. Jenis kayu lainnya antara lain ironwood, vine maple, salt cedar, dan aspen. Tetapi jenis kayu ini mungkin masih sulit ditemukan di Indonesia dan mesti kamu import.
Tapi kalau untuk kayu lokal yang gampang banget didapat itu jenis kayu sonokeling. Sonokeling juga banyak dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah, jadi kalau dari segi kekuatan sudah terjamin deh.
Ini harus diperhatikan ya bro, pastikan kayu yang lo gunakan bebas dari ujung-ujung atau potongan cabang yang bisa melukai kulit saat bergesekan. Lapisi tongkat dengan pelapis kayu supaya lebih tahan lama penggunaannya. Terus lo bisa menambahkan bahan kulit pada pegangannya biar lebih nyaman.
Source: https://www.superadventure.co.id/news/3527/jenis-kayu-terbaik-untuk-dibuat-tongkat-jalan/
ARTICLE TERKINI
1
5 Pemain Sepak Bola dengan Followers Instagram Terbanyak
2
10 Band Pop Punk Terbaik di Indonesia: Dari Generasi 2000-an hingga Kini
3
Cara Membaca Koordinat Peta: Panduan Asik Anti Nyasar!
4
10 Band Inggris 90-an Terbaik: Ikon Musik yang Masih Terkenang
5
Sleeping Bag vs Matras, Mana yang Lebih Cocok Buat Camping?
Author :
Article Date : 13/09/2020
Article Category : Tips
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :