Gak hanya sebatas mempersiapkan persediaan makanan dan minuman, Superfriends juga wajib membekali diri dengan berbagai informasi dan tips pendakian. Dalam hal ini, termasuk kemampuan memprediksi cuaca berdasarkan tanda alam pada proses pendakian itu sendiri.
Kemampuan ini tentunya akan membantu lo untuk lebih waspada dan bisa memperkirakan peralatan juga perbekalan yang harus dibawa saat cuaca berubah ekstrem. Nah, berikut ini beberapa tanda alam yang bisa lo jadikan prediksi cuaca saat mendaki. Yuk, ketahui!
1. Perhatikan warna langit
Image source: shutterstock.com/baikal360
Coba perhatikan warna langit saat matahari mulai terbenam. Apabila langit berwarna merah, artinya cuaca akan tetap cerah. Ini karena warna tersebut muncul akibat tingginya tekanan udara disertai angin yang menggerakkan debu.
Jika merahnya langit muncul saat matahari akan terbit, artinya cuaca sedang gak baik karena angin kering sudah bergerak dan tekanan udara sedang berubah semakin rendah. Selain itu, kondisi ini juga menandakan bahwa gak lama lagi akan ada badai yang datang.
2. Perhatikan jenis awan dan pergerakannya
Image source: shutterstock.com/katonnugroho
Ada berbagai jenis awan yang harus Superfriends ketahui, mulai dari awan mammatus, cumulonimbus, nimbus, cirrus, dan masih banyak lagi. Jika telah memahami jenis dan pergerakannya, lo akan lebih mudah dalam membaca cuaca tanpa harus menggunakan alat bantu.
Umumnya, awan berwarna putih dengan lokasi yang tinggi menunjukkan bahwa cuaca akan cerah. Sementara, awan berwarna gelap menandakan bahwa hujan akan segera turun.
Jika muncul awan cumulonimbus pada pagi hari dengan jumlah yang bertambah banyak di siang harinya, bisa dipastikan akan terjadi cuaca buruk. Sedangkan, munculnya awan mammatus menandakan bahwa akan terjadi badai dengan skala ringan hingga parah.
3. Rasakan ke mana angin bertiup
Image source: shutterstock.com/encierro
Cara selanjutnya adalah dengan membaca arah angin bertiup. Kalau lo gak bisa merasakannya, coba lemparkan beberapa helai daun atau rumput ke udara, lalu amati bagaimana daun tersebut jatuh kembali ke tanah.
Jika daun jatuh dan tertiup ke arah barat, artinya cuaca sedang baik. Sebaliknya, apabila daun tertiup ke timur, tandanya sedang ada gelombang udara yang mendekat.
4. Mengamati perilaku hewan
Image source: unsplash.com/@insolitus
Hewan disinyalir memiliki kepekaan yang lebih tinggi dan mampu mengetahui terjadinya perubahan cuaca. Misalnya, katak akan bersuara lebih nyaring ketika cuaca buruk akan menerpa.
Burung pun akan terbang lebih rendah saat kondisi cuaca sedang gak bersahabat. Selain itu, saat cuaca buruk akan datang, serangga penghisap bunga seperti lebah dan kupu-kupu juga gak akan menunjukkan aktivitasnya di sekitar bunga.
5. Hirup napas sedalam mungkin
Gak banyak orang yang menyadari bahwa napas yang terhirup juga bisa membantu dalam memprediksi cuaca. Maka dari itu, cobalah berhenti sejenak dan ambillah napas sedalam mungkin.
Beberapa tumbuhan biasanya akan mengeluarkan bau yang khas ketika terjadi perbedaan tekanan udara. Bunga-bunga akan memunculkan aroma wangi sesaat sebelum turun hujan. Bahkan, saat cuaca sedang lembap, lo akan mampu mencium bau udara yang sedikit lebih kuat.
Itulah beberapa tanda alam yang bisa lo gunakan untuk memprediksi cuaca saat akan mendaki. Pahami dengan baik cara-cara di atas agar pendakian lo berjalan lancar dan aman!
ARTICLE TERKINI
Source:https://akasakaoutdoor.co.id/blogs/aks-tips/begini-cara-memprediksi-cuaca-dari-tanda-tanda-alam
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :