Berwisata ke kota Makassar gak lengkap rasanya kalau gak mampir dan menikmati keindahan Benteng Rotterdam. Benteng yang dibangun pada masa Kerajaan Gowa dan menjadi saksi sejarah penjajahan Belanda ini merupakan ikon kota Makassar, dan menjadi sarana yang sempurna untuk lo yang tertarik belajar sejarah. Seiring pergantian zaman, berganti pula fungsi dari benteng ini. Apa saja yang menarik dari benteng ini?
Benteng Tertua di Indonesia
Image source: shutterstock.com/martantos
Benteng yang masih berdiri kokoh pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar ini dibangun pada abad 15, tepatnya tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 pada masa itu, yaitu I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung, dengan material utama yaitu tanah liat. Lalu di masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 yakni sultan Alauddin, konstruksi benteng ini diganti dengan batu dari Pegunungan Karst di daerah Maros. Semula, nama benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, namun pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Ujung Pandang pun diubah seperti nama Belanda, yaitu Fort Rotterdam.
Di 477 tahun usianya, Benteng yang memiliki luas 2,5 hektar dan memiliki 16 buah bangunan dengan total luas 11.605,86 meter persegi ini masih menyimpan jejak-jejak sejarah yang terjadi di dalamnya dengan sangat baik. Di masa pendudukan Jepang, Benteng Ujung Pandang ini menjadi pusat penelitian ilmu bahasa dan pertanian. Selepas Jepang pergi, benteng ini diambil alih oleh Belanda, dan dialihfungsikan menjadi pusat kegiatan pertahanan Belanda.
Belajar Sejarah di Museum La Galigo
Image source: shutterstock.com/Muailah Sahul
Tak hanya Benteng Rotterdam saja yang menjadi benteng tertua, tapi museum yang ada di benteng ini, yaitu Museum La Galigo menjadi museum tertua di Sulawesi Selatan. Di museum yang memiliki lima ribu koleksi, lo bisa belajar banyak hal di sini, Superfriends! Beberapa koleksi museum yang bisa lo eksplor diantaranya adalah objek prasejarah, numismatik, naskah lama dan juga keramik-keramik asing.
Selain itu, ada juga benda peninggalan kerajaan di Makassar, hingga senjata yang digunakan pada masa revolusi kemerdekaan. Untuk berkunjung ke museum ini, tiap pengunjung dikenakan tarif Rp3.000, dan bisa berkunjung setiap hari, dari hari Senin hingga Minggu, pukul 08.00 sampai 15.00.
Tempat Pangeran Diponegoro Ditawan
Image source: shutterstock.com/erikdegraaf
Setelah menetap cukup lama di Goa Selarong, Pangeran Diponegoro yang kala itu dijebak oleh Belanda akhirnya dibawa dari Yogyakarta menuju Makassar. Beliau ditawan di benteng ini sejak tahun 1833 hingga wafat pada 8 Januari 1855. Selama diasingkan di Benteng Rotterdam, Pangeran Diponegoro banyak menulis catatan tentang budaya Jawa, diantaranya tentang wayang, mitos, sejarah juga ilmu pengetahuan.
Berkunjung ke sini gak cukup jika hanya sebentar, Superfriends, karena lo pasti akan senang menikmati arsitektur dan segala peninggalan sejarah yang ada di Benteng Rotterdam.
ARTICLE TERKINI
1
Wijaya80 Bawa Lagu-lagu Hits di Intimate Sessions Jakut
2
5 Pemain Timnas Indonesia yang Jadi Incaran Klub Eropa
3
Jadi Biang Kesuksesan Tottenham, Ange Postecoglou: Kawan, Saya Memang Pemenang!
4
Cara Membuat Bivak untuk Bertahan di Alam Bebas
5
Tips Rock Climbing di Tebing Citatah Bandung yang Seru
Source:https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/benteng-fort-rotterdam/
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :