Saat hiking, pendaki biasanya lebih fokus pada teknik naik gunung karena membutuhkan perjuangan ekstra. Mereka kurang peduli saat menuruni gunung karena menganggap hal itu mudah dilakukan. Padahal, turun gunung juga ada tekniknya, lho.
Berjalan menurun memberikan tekanan lebih banyak pada lutut dan pergelangan kaki dibanding berjalan menanjak atau berjalan di permukaan yang datar. Beberapa otot yang terlibat saat berjalan menurun yaitu otot pantat besar, paha depan, belakang betis, sisi luar betis, dan depan tulang kering. Walaupun turun gunung nggak secapek saat naik gunung, aktivitas ini harus tetap dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah cedera otot-otot tersebut.
Lantas, gimana cara turun gunung yang benar? Simak tekniknya berikut ini, Superfriends.
Santai dan Mengalir
Saat turun gunung, langkah lo secara alami akan memanjang. Gravitasi bikin langkah lo jadi lebih cepat, sedangkan lo tetap harus berusaha untuk mengerem untuk menjaga keseimbangan. Kalau lo berjalan terlalu cepat, cobalah untuk memperlambat langkah lo dan pertahankan agar kecepatannya tetap stabil.
Jangan Bersandar
Secara nggak sadar, lo mungkin menyandarkan tubuh lo ada tas carrier atau mengarahkan tubuh ke belakang seperti sedang bersandar saat turun gunung. Padahal, hal itu bisa bikin lo kehilangan keseimbangan, lho. Posisi tubuh yang benar saat turun gunung yaitu tegak lurus dengan pinggul dan lutut. Bisa juga mencondongkan tubuh sedikit ke depan.
Melewati Tebing Curam
Ketika melewati tebing curam, pastikan lutut lo sedikit tertekuk. Berjalanlah dengan zig-zig. Teknik ini bisa membantu untuk mengurangi kecepatan langkah lo saat menurunin gunung.
Pakai Trekking Pole
Penelitian menjelaskan kalau trekking pole bisa membantu mengurangi dampak saat berjalan turun gunung. Selain itu, trekking pole juga akan memberika stabilitas ekstra pada tubuh. Lo bisa memanjangkan trekking pole sampai ukuran maksimal agar fungsinya lebih maksimal di jalan turun.
Manfaatkan Stabilitas Alami Tubuh
Tubuh punya semacam mode untuk menjaga kestabilannya di jalur yang sulit. Ketika lo lupa memperlambat langkah lo saat turun gunung, tubuh lo secara otomatis akan mengaktifkan mode stabilnya biar lo nggak tergelincir. Walaupun tubuh lo punya fitur seperti ini, lo harus bisa mengendalikan kestabilan tubuh dengan sadar agar bisa menghindari halangan di depan lo, seperti batu, batang pohon, dan lain sebagainya.
Itu tadi teknik yang bisa lo terapkan saat turun gunung. Menurut lo, lebih susah naik atau turun gunung nih, Superfriends? (arpd)
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 05/03/2024
Source:Verywell Fit
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :