Salah satu jenis mountain climbing yaitu high altitude climbing terkenal dengan tingkat kesulitan paling tinggi. Bahkan kesulitannya bisa merenggut nyawa, oleh karena itu nggak bisa lo lakuin sembarangan. Ada beberapa tips sebelum ngelakuin kegiatan ekstrem ini.
High altitude climbing terkenal di kalangan pendaki gunung karena termasuk jenis mountain climbing paling ekstrem. Ada banyak alasan kenapa terbilang ekstrem, mulai dari altitude sickness, kadar oksigen menipis bahkan mengancam nyawa. Kebanyakan high altitude climbing dilakukan di gunung tinggi, seperti Gunung Everest. Padahal tekanan parsialnya dekat banget batas kemampuan manusia.
Memang mencapai ketinggian yang bisa memecahkan rekor bisa membuat lo puas, tapi bukan berarti melebihi batas kemampuan. Ingatlah dalam pendakian gunung bukan hanya mempertimbangkan kebutuhan pribadi aja, tapi ada banyak faktor seperti cuaca sampai kondisi rute.
Sebelum melakukan high altitude climbing sebaiknya pertimbangkan baik-baik dulu. Pikirkan secara matang dan tekan resikonya dengan beberapa tips berikut ini.
1. Tetap Berjuang Sambil Perhatikan Kondisi Tubuh
Image source: elements.envato.com/Galyna_Andrushko
Para pendaki gunung harus mendengarkan tubuhnya secara intuitif. Lo dapat mengatasi kelelahan dengan motivasi batin lebih awal. Kelelahan yang serius dapat nggak disadari oleh seseorang yang sehat secara fisik. Karena kelelahan akan terasa secara perlahan di dalam tubuh.
Dari sinilah tubuh lo yang tadinya sehat jadi nggak memiliki kemampuan dan kekuatan untuk lanjut mendaki. Ada banyak masalah kesehatan saat mendaki gunung besar, jadi penting untuk mendengarkan tubuh dan memahami batas kemampuan tubuh lo sendiri.
2. Semakin Tinggi Semakin Kurangi Tidur
Image source: elements.envato.com/westend61
Ada pedoman yang harus lo selalu ingat dan terapkan selama melakukan high altitude climbing. Climb high, sleep low. Memang pada umumnya, saat berada di permukaan rendah tubuh akan lebih kalau makan dan tidur. Tapi lakukan keterbalikannya kalau lo berada di permukaan yang sangat tinggi.
Dalam suasana kekurangan oksigen yang berkepanjangan, kalau tubuh bekerja sesuai kapasitas. Bisa membuat asam laktat dan produk lainnya menumpuk di otot. Sehingga menghasilkan tubuh yang lemah dan lelah.
Jangan lupa tetap terhidrasi selama mendaki, minimal tiga liter per hari dan maksimal enam liter per hari. kalau lo berada di kamp yang tinggi, minuman terbaik adalah dengan suhu yang panas.
3. Bangun Kerjasama yang Baik dengan Rekan Lain
Image source: elements.envato.com/Visual__Production
Untuk menerapkan prosedur keselamatan yang ketat, sebaiknya bangun kerjasama yang baik dengan rekan satu kelompok. Misalnya saja selalu meminta untuk memeriksa harness dan karbiner lo. Jika setiap anggota membangun kepercayaan, maka menghasilkan perasaan kerja tim yang kuat di sepanjang jalan.
Ingatlah untuk selalu berkomunikasi, jadi nggak ada kesalahpahaman yang terjadi. Kalau misalnya ada yang berselisih segera luruskan Superfriend.
ARTICLE TERKINI
1
Final Regional Jakarta Selesai: CISC Bekasi Balik ke Grand Final, Perbanas Juara Lagi
2
Ballon d’Or 2025: Ousmane Dembele vs Lamine Yamal, Siapa yang Menang?
3
Day Two Euro Futsal Championship 2025 Final Regional Purwokerto: Dramanya Juara!
4
Velcro Hearts Rilis Single Perdana “Not That Kid”, Unit Post-Punk Asal Bali
5
Day One Euro Futsal Championship 2025 Final Regional Purwokerto: Juara Bertahan Kandas!
Article Category : News
Article Date : 07/06/2023
Source:https://www.adventurealternative.com/climbing-extreme-altitude/
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :