Salah satu bisnis yang keliatannya gampang, tapi sebenernya cukup tricky saat dijalani yaitu bisnis clothing. Gimana nggak, tren fesyen yang selalu berubah setiap waktu menuntut lo untuk terus inovatif dalam membuat produk yang relate sama perkembangan zaman. Bakal lebih baik lagi kalau lo punya kemampuan di bidang desain biar produk lo punya keunikan tersendiri di tengah masyarakat.
Salah satu bisnis clothing unik yang ada di Jakarta yaitu Matraman Denim House. Mereka punya spesialisasi di produk raw denim, yaitu bahan denim yang masih mentah dan nggak banyak melalui pemrosesan sebelum siap dipakai. Matraman Denim House terdiri dari dua brand, yaitu Nurf Denim dan People Meet Denim (PMD). Kedua brand ini punya raw denim yang berkualitas dengan harga terjangkau, jadi bisa dijangkau semua kalangan, deh.
Matraman Denim House berdiri karena kecintaan owner-nya, Rizky Wirogo, pada raw jeans sejak duduk di bangku kuliah. Ia pun tertarik belajar tentang raw denim, mulai dari bahannya sampai cara bikin produk pakai bahan tersebut. Akhirnya, pada tahun 2014, pria yang akrab disapa Yogo tersebut ngediriin Nurf Denim dan pada tahun 2018, ia ngediriin PMD. Dua brand tersebut kemudian berkolaborasi membentuk Matraman Denim House pada tahun 2020.
Setelah sukses dalam berbisnis dan berhasil jadi finalis 10 besar Superadventure Superpreneur 2022, Yogo mau bagiin tips buat lo yang tertarik bikin bisnis clothing nih, Bro. Kira-kira, apa aja ya tipsnya?
Bikin Produk Sesuai Sama Minat Lo
Menurut Yogo, bisnis clothing bisa dikembangin berdasarkan selera lo sama fashion item tertentu. Sama halnya kayak Yogo yang suka raw denim, ia pun akhirnya buka bisnis clothing yang nyediain item fashion berbahan raw denim yang berkualitas.
“Karena saya suka sama pakai jeans, pakai raw denim, saya juga dari pas kuliah itu lihat orang-orang pakai raw denim itu keren, jadi ngulik. Jadinya ngeliat ‘oh cara bikinnya ternyata kayak gini, oh ternyata bahannya tuh ini, equipment-nya ini’.” cerita Yogo.
Setelah tau item fashion apa yang lo sukai, lo bisa bikin produk dengan referensi dari produk serupa. Misalnya, lo mau bikin produk sepatu. Lo lihat brand A tampilannya bagus, tapi solnya kurang nyaman. Nah, lo bisa bikin produk yang tampilannya nggak kalah bagus plus sol yang nyaman, Bro. Kombinasi dari berbagai referensi produk tersebut bisa jadi acuan lo dalam bikin produk fashion.
Cari Tim dan Vendor yang Satu Frekuensi
Selanjutnya, yang nggak kalah penting dari bisnis clothing adalah temukan partner atau tim yang satu frekuensi alias punya visi-misi yang sama tentang bisnis dan produk yang mau dibuat. Cari juga vendor untuk keperluan produksi yang punya standar tinggi biar lo bisa bikin produk yang berkualitas.
“Untuk vendor pastiinn juga dari sisi kualitas, dari sisi pengerjaannya baik atau tidak, seperti itu. Nah, jangan hanya terpaku pada harga produksi yang murah aja karena banyak sekarang vendor-vendor ‘oh murah nih, bisa nih produksi gini, produksi sekian’. Ternyata pas jadi jauh di luar ekspektasi,” ujar Yogo.
Belajar Soal Digitalisasi
Kalau pengin produk lo dijangkau banyak konsumen di berbagai daerah, jangan cuma buka offline store aja, Bro. Lo harus banget belajar tentang digitalisasi, misalnya bikin konten di media sosial dan menjual produk di e-commerce. Penting juga buat belajar cara membangun branding di media sosial biar masyarakat makin aware sama produk lo.
Gimana, udah terinspirasi sama tips dari Yogo, belum? Nah, kalau lo udah punya bisnis clothing, saatnya bisnis lo naik level dengan join Superadventure Superpreneur 2023. Menangkan hadiah total Rp750 juta dan benefit lain yang nggak bisa lo dapetin di tempat lain, kayak kesempatan sharing bareng mentor yang udah expert di bidang bisnis sampai kolaborasi bareng bisnis lagi. Seru banget, kan!
Langsung registrasi sekarang juga di superpreneur.superlive.id, ya! (arpd)
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :