Ngacung, siapa di antara lo yang suka sama aktivitas yang ekstrem dan menantang? Sebut aja, diving di laut dalam, trekking di gunung yang tinggi, atau bahkan terjun dari ketinggian pakai parasut. Buat lo yang belum tau, orang yang yang suka kegiatan semacam itu bisa juag disebut sebagai adrenaline junkie.
Adrenaline junkie atau pecandu adrenalin bisa juga disebut sebagai thrill-seeker atau daredevil. Bukan sekadar julukan biasa, istilah ini ternyata dibahas dalam ilmu psikologi, lho. Ada beberapa tanda yang nunjukin kalau seseorang itu merupakan adrenaline junkie. Selain itu, kecanduan hal-hal ekstrem ternyata ngasih risiko yang membahaya tubuh, baik secara fisik maupun psikologis. Biar lo nggak penasaran, mending simak selengkapnya berikut ini, Superfriends.
Tanda Kalau Lo Seorang Adrenaline Junkie
Tubuh manusia punya kelenjar adrenal yang memproduksi hormon epinefrin. Hormon tersebut muncul ketika seseorang merasa takut, bersemangat, atau emosional, serta memicu respon fight-or-flight saat lo berada dalam bahaya. Selain itu, epinefrin juga memicu saluran udara di dalam tubuh melebar, sehingga otot akan menerima oksigen lebih banyak.
Saat epinefrin meningkat, ada beberapa gejala yang bakal lo rasain, seperti peningkatan detak jantung, berkeringat, dan rasa ‘waspada’, fokus, dan kekuatan tubuh yang meningkat. Nah, adrenaline junkie nih menikmati banget pas ngerasain gejala itu, Superfriends. Rasa tegang dan deg-degan yang mereka rasain tuh jadi sensasi tersendiri yang bikin candu.
Sebuah studi tahun 2013 nunjukin kalau seorang adrenaline junkie punya karakter berani dalam mengambil risiko. Tipe ini punya tingkat kesadaran rendah dengan kombinasi esktraversi atau neurotisme yang tinggi. Selain itu, beberapa karakter yang bisa jadi tanda kalau lo seorang adrenaline junkie yaitu sebagai berikut
1. Fleksibel dan terbuka pada perubahan,
2. Tertarik pada sesuatu yang baru, terutama yang kompleks atau rumit,
3. Dorongan buat mengejar tantangan,
4. Spontan dan impulsif,
5. Mudah penasaran,
6. Daya kreatif tinggi
Jadi Adrenaline Junkie, Bahaya Nggak Ya?
Dalam buku Diagnostik dan Statisik Gangguan Mental (DSM), adrenaline junkie nggak diklarifikasinya sebagai kecanduan. Namun, kondisi ini bisa jadi bahaya kalau seseorang menempatkan dirinya di dalam kondisi ekstrem terus-menerus, seperti ngebut saat naik mobil, bersikap agresif, sampai sengaja berkelahi sama orang lain. Kondisi ini bisa ngasih efek negatif pada tubuh karena jantung yang bekerja terlalu keras, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, hingga stroke.
Sebenarnya, nggak ada salahnya kalau lo suka sama aktivitas yang ekstrem, Superfriends. Namun, untuk mencegah hal-hal yang nggak diinginkan, lo bisa coba mengontrol diri dengan ngelakuin olahraga atau latihan yang menenangkan, seperti yoga atau atau sekadar latihan pernapasan agar tubuh lo lebih rileks. (arpd)
ARTICLE TERKINI
Source:Medical News Today, Healthline
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :