Perasaan ketika menyusuri gua yang dalam dan gelap memberikan kesan tersendiri, inilah yang menjadi daya tarik dari aktivitas caving. Caving sendiri telah populer bahkan sejak 200 tahun lalu.
Pertama kali di mulai di Eropa, caving awalnya dilakukan bukan sebagai objek petualangan melainkan dilakukan untuk tujuan penelitian. Buat Superfriends si pecinta alam, kegiatan susur gua atau caving bukanlah hal yang tidak biasa.
Apalagi, aktivitas menelusuri alam bawah tanah ini memang menyenangkan sekaligus memacu adrenalin. Namun, jika lo pemula yang baru mencoba kegiatan caving, perlu perhatikan beberapa tekniknya, salah satunya single rope technique.
Apa itu Single Rope Technique?
Image source: elements.envato.com/salajean
Dalam Bahasa Indonesia Single rope technique (SRT) bisa di artikan dengan Teknik satu tali. Single rope technique (SRT) merupakan keahlian bergerak di lintasan vertikal yang hanya gunakan satu tali. Namun berbeda dengan Rock Climbing walaupun sama-sama menggunakan satu tali karena pada rock climbing itu dipadu dengan keahlian memanjat.
Sedangkan, Single rope technique (SRT) itu bergerak hanya menggunakan satu tali bagaimanapun sulit dan rumitnya sebuah medan. Atas dasar itulah seorang penelusur gua, harus bisa menguasai Teknik SRT agar bisa menyusuri gua vertikal.
Teknik Single Rope
Image source: shutterstock.com/Mahdy
Dalam lintasan single rope technique, ada beberapa teknik yang bisa lo lakukan, yaitu ascending dan descending dengan penguasaan jenis-jenis variasi lintasan. Teknik ascending adalah meniti tali untuk naik ke atas dengan menggunakan alat.
Sedangkan, teknik descending sendiri adalah teknik menuruni tali dengan menggunakan peralatan descender. Dalam penguasaan Teknik ini terkadang juga dibutuhkan peralatan, keahlian dan Teknik khusus untuk mengakses area medan yang akan dilewati.
ARTICLE TERKINI
Source:https://blog.eigeradventure.com/pengetahuan-dasar-single-rope-technique-pelajari-yuk/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :