Raungan motor sudah terdengar dari luar arena. Antrean lumayan mengular. Banyak yang tak sabar melihat para stuntman menggeber motornya di arena 'bermain'.
Untuk masuk ke arena harus membayar Rp 10 ribu. Jangan lupa siapkan receh lagi. Bisa Rp 5 ribuan sampai Rp 20 ribuan. Tenang, bukan untuk beli karcis lagi kok. Ini semacam 'ritual' supaya para stuntman makin bergairah berputar-putar di arena.
Ya, betul banget, bro. Tong Setan namanya. Di era 2000-an, atraksi Tong Setan bukan hiburan rakyat yang langka. Biasanya, setiap pekan selalu ada. Mereka berpindah-pindah tempat.
Tong Setan salah satu 'stand' yang paling ramai di antara wahana ketika festival rakyat ini berdiri. Bisa dibilang, Tong Setan paling mencolok di antara yang lain. Bising dan Panas!
Wahana ini paling meraung-raung di antara wahana lain seperti bianglala atau komidi putar di Pasar Malam. Suaranya terdengar seperti gergaji mesin memotong kayu. Tapi keseruannya tak bisa tergantikan.
Masuk ke dalam arena, lo bisa lihat para stuntman berada di bawah tabung arena Tong Setan. Nantinya, motor yang ditunggangi akan terus berputar dengan kecepatan stabil, dari dasar tabung hingga ke atas.
Sebagai penonton, cukup melihat para stuntman berputar, asyik menggeber motornya. Oh iya, uang receh yang tadi, bisa lo kasih ke para stuntman. Mereka akan merentangkan tangannya untuk menggapai tiap lembaran yang lo kasih. Gimana sih sejarahnya? Yuk, simak Superfriends!
Popular di Amerika Serikat Tahun 1911
Image source: instagram.com/kenfoxwallofdeath
Rupanya nih Superfriends, Tong Setan popular di Amerika Serikat pada tahun 1911 di taman hiburan Pulau Coney, New York. Sudah pasti namanya bukan Tong Setan. Bahasa bulenya alias populer di Paman Sam dengan sebutan Wall of Death. Tapi, nama aslinya 'Motordrome'. Namun kemudian popularitasnya redup karena banyak korban dari atraksi ini.
Kelihatannya gampang menunggangi kuda besi di lintasan yang hanya berputar-putar. Tapi tunggu dulu Superfriends, games ini butuh skill. Agar bisa selamat dalam atraksi, si stuntman atau joki harus benar-benar bisa menjaga keseimbangan dengan pusat gravitasi yang rendah.
Gimana nggak coba, si joki harus berputar di dalam 'tong' dengan ketinggian 10 meter, lalu diameternya 8-9 meter, dengan tingkat kemiringan 90 derajat. Kecepatan dan gaya gesek lintan yang membuat si joki tidak terjatuh dari motor.
Trek Wall of Death paling lebar pernah dibuat dengan diameter 37,5 meter. Trek itu dilapisi dengan kayu. Semakin lebar trek lintasan maka semakin bahaya buat si joki.
Pembalap Guy Martin pernah memecahkan rekor setelah berhasil melaju dengan kecepatan 125,77 km per jam di lintasan Wall of Death.
Wall of Death alias Tong Setan di Indonesia
Image source: instagram.com/dpasarmalam
Tong Setan lahir di festival rakyat atau pasar malam. Puncak kejayaan pasar malam di Indonesia sudah terasa pada tahun 1963 dan kembali ramai di era 2000-an. wahananya macam-macam, salah satunya, ya si Tong Setang ini atau sebutan lainnya roda gila. Wahana ini legend bro. Masih ada yang ingat?
Sama seperti di negara-negara lain sebenarnya, joki Tong Setan ini nggak hanya dilakoni para pria, tapi ada juga perempuan yang punya nyali menjajal ekstremnya kuda besi di lintasan Tong Setan ini. Namanya Karmila Purba. Karmila salah satu joki perempuan yang bisa menaklukan lintasan dengan kemiringan 90 derajat tadi. Di Sumatera Utara, Karmila jagoannya.
Dia 'kebal' dengan kepulan asap knalpot. Suara bising knlapot sudah makanan sehari-harinya. Setiap bulannya, dia bisa mengantongi Rp 6 juta. Itu di luar tip dari penonton.
Selain Karmila, ada juga Nurul Husna. Dia terpaksa menjadi joki karena tak ada pilihan kerja lain. Langkah Nurul mengikuti jejak Karmila. Dia tak butuh lama untuk bisa menjaga keseimbangan menggeber motor dalam kondisi miring.
Menggiurkan menjadi joki Tong Setan. Di luar 'gaji' Rp 6 juta, tambahan tip dari penonton totalnya bisa Rp 1 juta. Sayangnya, hiburan rakyat itu kini sudah jarang terdengar. Di setiap Pasar Malam, tak ada lagi suara-suara bising. Sepertinya, Tong Setan mesti dimunculin lagi nih, ya siapa tau millenials juga tertarik ya kan, Superfriends!
ARTICLE TERKINI
Source:http://blog.leatherup.com/2015/12/02/history-of-the-wall-of-death/ https://www.lombokinsider.com/nasional/1557871011/menelusuri-sejarah-tong-setan-yang-buat-najwa-shihab-penasaran
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :